00:03

253 20 6
                                    

"DASAR BANGSAT!" jimin mengumpat hingga tetangga sebelah mendengar karena teriakannya sangat keras sekali.












"jadi begini kamu dibelakangku?"
"tak ku sangka"
"kau juga! siapa kau?" jimin menunjuk ke arah satu orang disana.
jimin maju satu langkah untuk menghampiri seseorang itu dengan mata merah, tangan mengepal, bercampur amarah dan kaget karena masih tidak percaya.

mina dengan cepat, langsung menghadang jimin.

"jangan sentuh dia, marahi saja aku"

"argghhh! aku sudah muak dengan drama kalian, busuk, kalian bermain di belakangku"

"yaa! kau jangan merasa paling suci sendiri!" ucap pria itu

"memangnya kenapaa kalau aku paling suci!"

"kau, pernah membuat mina menunggu hari bahagia tapi kau, tidak mau melakukannya! dasar keparat!"

"itu artinya aku menjaga mina dengan baik dan tidak merusaknya! heol, liat sekarang!"
"kaliannn... aku paham, lanjutkan saja, najis melihat kalian seperti itu!"
"mina, we are over"

jimin pun langsung membanting pintu, berjalan layaknya iblis yang sedang mencari mangsa, hati nya menggebu gebu tak sangka dia dihianati pengisi hatinya, walau perempuan itu tak seluruh mengisi hatinya.





















luntang-lantung layaknya orang yang tak memiliki pekerjaan, dia bingung harus apa, namjoon hyung yang biasanya ada saat ia butuhkan sedang bekerja, cukup kemarin saja dia merepotkan.

kembali ke rumah? yang benar saja, bisa jadi dia dipenggal sampai rumah.

kuliah? tidak tidak, banyak junior yang membuatnya ilfeel mungkin bisa menambah mood jimin down.































jimin hanya memutari seoul tanpa tujuan dengan mobil dua pintu nya, sedang tidak mood makan, tidak mood melakukan aktivitas apapun, tidak ada yang bisa diajak bicara, semua orang terdekatnya menghilang, tak ada yang menemani nya.











saat ini jimin memarkir mobilnya di depan minimarket yang letaknya di dekat pusat taman kota seoul, masuk dengan lambat, membuat kopi, yang bahkan tanpa gula, padahal kesukaannya adalah kopi manis.





pikiranya kosong, duduk melamun di tengah tengah taman kota, mungkin karena terlalu banyak masalah menghampirinya bertubi tubi.

"ya tuhan, apa salahku padamu? sampai kau jahat kepadaku"

berbicara sendiri layaknya orang gila.


memandang pohon yang diterpa angin,

"seandainya aku seperti pohon itu, hanya tumbuh, berdiri di tempat, tak melakukan aktivitas, tidak berpikir saat mata pelajaran mengantuiku, tidak banyak masalah"







kembali memandangi sekitar dengan tatapan sendu, ada hal yang menarik saat ini, di samping ia duduk,  titik perhatiannya pun tertuju pada sekumpulan anak kecil yang sedang berebut balon dari boneka besar hidup itu.





kembali memandangi sekitar dengan tatapan sendu, ada hal yang menarik saat ini, di samping ia duduk,  titik perhatiannya pun tertuju pada sekumpulan anak kecil yang sedang berebut balon dari boneka besar hidup itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
love and secret | pjm x pcy Where stories live. Discover now