S

4.1K 390 82
                                    

Kala itu, awal musim semi yang jadi perantara pertemuan Jiyeon dengan sosok CEO kaya raya pemilik perusahaan penerbitan yang cukup ternama di semenanjung Korea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kala itu, awal musim semi yang jadi perantara pertemuan Jiyeon dengan sosok CEO kaya raya pemilik perusahaan penerbitan yang cukup ternama di semenanjung Korea.

Sebagai reporter salah satu stasiun televisi, Jiyeon bertugas meliput berita eksklusif terkait sang pemilik yang merajai hampir semua toko buku dengan buku terbitan perusahaannya.

Kini, Jiyeon sudah duduk manis di sofa besar dalam ruangan mewah sang pemegang tahta. Tidak pernah terlintas dalam benak Jiyeon jika si pemilik merupakan pria muda yang senyumnya bisa meruntuhkan dunia. Mematikan.

Setelan jas abu gelap keluaran brand ternama dunia tampak pas membalut tubuh kekar si pria. Rambut hitam legamnya tertata rapi, hasil perawatan salon ratusan ribu won. Juga jangan lupakan pahatan wajah maskulin yang luar biasa indah. Pasti Tuhan menciptakan si pria ketika sedang bahagia.

"Jadi, Nona Park?"

Tepergok menatap terlalu lama, Jiyeon gelagapan. Segera ia meminta maaf dengan melayangkan senyum sungkan. "Maafkan aku, Tuan Kim. Bisa kita lanjutkan?"

"Ya, silakan tanya apa pun."

Tatapan pria Kim itu begitu intens, sangat mengintimidasi kendati tidak ada kesan tajam dan angkuh di dalamnya. Namun, tetap saja Jiyeon tidak nyaman. Geliatnya dalam duduk cepat ditangkap si pria yang kemudian menyodorkan sebuah pena berwarna emas kehadapan Jiyeon.

"Jika sedang gugup, biasanya aku memainkan pena. Mungkin itu bisa membantumu juga."

Senyuman si pria meluruhkan semua rasa gugup dalam diri Jiyeon. Tergantikan dengan perasaan hangat luar biasa. Senyumnya mengembang, kepercayaan dirinya berlomba naik ke permukaan. Diambilnya pena emas yang disodorkan si pria, menggenggamnya penuh asa. Rasanya begitu pas, begitu tepat dalam genggaman. Netra Jiyeon sempat melirik sekilas, terdapat goresan nama 'Kim Taehyung' menggunakan harlow berwarna hitam mengkilat di sepanjang badan pena.

Pena tercantik yang pernah Jiyeon lihat.

Jiyeon berdeham sekali. Membasahi tenggorokannya yang mendadak diserang kemarau panjang. Kemudian memulai pertanyaan pertama.



•••
ㅤㅤ
ㅤㅤ

Perkenalan singkat di antara mereka terjadi begitu cepat. Hanya berselang beberapa minggu saja Taehyung sudah berani mengikrarkan jika hanya Jiyeon yang diinginkan.

Perasaannya bersambut, sang dara jelita membuka akses masuk kedalam hatinya.

Melalui perkenalan singkat, Jiyeon tahu tentang Taehyung dan kegemarannya menciptakan puisi. Bait indah yang selalu jadi media mencurahkan perasaan. Menghantarkannya masuk relung hati Jiyeon bagaikan teori konduksi. Merayap kemudian diserap, memerantara hangat hingga menjalar ke seluruh sudut hati.

[ ✓ ]Serpentine; ー Kim TaehyungWhere stories live. Discover now