Kemana hilangnya aroma tubuhmu? Apakah di lekuk tubuh orang lain, di baju favorit orang lain, atau malah terjebak dikamarmu untuk kau simpan sendiri?
Apa yang kutau hanya aroma itu tidak disekitarku, tidak jadi milikku, dan tidak untukku. Sekarangpun untuk apa aku bertanya tanya soal kemana angin membawa aroma yang pernah melekat di diriku dulu.
Angin, semesta, bawa aroma itu kemanapun ia mau, sudah kurelakan ia bahkan dengan seluruh raganya, bawalah dia ke pelabuhan selanjutnya hingga ia sungguh bertemu rumahnya, bukan aku.
YOU ARE READING
Teruntuk Kamu
RandomTeruntuk kamu, ada pesan dariku yang ingin aku tulis disini buatmu. Jika belum mengerti, coba tengok awan awan itu, karena dia alasan kenapa aku ingin buat surat ini buatmu