DUA

247 6 1
                                    

EXT. KEBERANGKATAN BANDARA - SIANG

Mereka sudah tiba di bandara. Lisa dan Angga keluar dari mobil, sementara supir mengeluarkan koper dari bagasi belakang. Seorang pramugari lain dari arah berlawanan melambaikan tangan ke arah mereka dengan semangat '45.

LISA

"Memangnya lo gak bisa ya terbang tanpa ngajak senior gila satu itu?"

ANGGA

"Maksud lo Icha?"

LISA

"Memangnya ada pramugari gila selain Icha yang masih belum bisa move on dari lo?"

ANGGA

"Kalau yang waras sih banyak. Yang gila ya cuma dia sih memang. Hahaha."

LISA

"Duh, kalau next time lo mau terbang bareng gue, jangan pernah lagi deh ijinin dia terbang bareng kita. Bisa berabe! Gue gak sanggup muka dua terus-terusan depan dia.

Icha sudah berjalan sejajar dengan Angga dan Lisa. Ia memasang senyum manisnya dan menyapa Angga, seolah-olah Lisa tidak ada di hadapan mereka.

ICHA

"Kita terbang bareng lagi ya, Capt?"

ANGGA

"Kebetulan yang terlalu sering, ya? Gue sampai curiga elo sengaja request gue terbang bareng."

ICHA

"Kalau iya, kamu marah gak?"

Angga berhenti mendadak. Ia menatap Lisa dan menyuruh gadis itu pergi meninggalkannya dan Icha.

ANGGA

"Lo jalan ke FLOPS duluan gih. Ada yang perlu gue omongin sama Icha."

Lisa tidak menjawab, ia hanya mengangkat bahu dan memberi waktu mereka berdua untuk bicara. Ia tidak tertarik ikut campur dengan masalah para FWB-nya, termasuk Angga. Angga menarik Icha ke sudut yang sepi, agar pembicaraan mereka tidak terdengar orang lain.

ANGGA

"Cha, berapa kali gue mesti ngomong sama elo? It's over. Ini udah 5 bulan dan lo masih stuck sama gue. Lo cantik, Cha. Gue yakin banyak banget laki-laki yang mau sama lo."

ICHA

"I know, but it's easy for you to say 'move on' karena kamu enggak ngerasain betapa cintanya aku sama kamu, Capt."

ANGGA

"Tapi gue jadi gak nyaman, Cha. Could you please gimme some space? Jangan pernah request masuk crew list gue lagi. Please."

ICHA

"Apa masalahnya? Toh kita cuma terbang bareng, aku cuma kangen dan pengen ketemu kamu."

ANGGA

"Masalahnya gue lagi ngejalin hubungan baru dan gue gak nyaman kalau ada lo di antara kami!"

ICHA

"Maksud kamu Lisa? Ga, wake up! Dia gak akan pernah jadi pacar kamu, seberapapun kerasnya kamu deketin dia."

ANGGA

"I don't care and it's none of your business. Gue cuma minta lo ngejauh."

Icha menarik nafas dan menatap laki-laki dihadapannya dengan wajah iba. Angga adalah satu korban lain yang jatuh ke jajaran korban FWB Lisa.

ICHA

"Kenapa harus cowok sebaik elo sih, Ga? Gue gak akan heran kalau Captain lain yang jadi korbannya. But it's you... Lo terlalu baik buat Lisa."

ANGGA

"Kalau lo ngomong kaya begitu, berarti lo gak kenal gue dengan baik."

Angga pergi menarik kopernya, meninggalkan Icha yang masih terpaku menatap punggung Angga.

CUT TO :

INT. CREW BRIEFING ROOM - SIANG

5 orang pramugari duduk melingkar dan menatap pimpinan penerbangan mereka, Captain Angga. Mereka sedang melakukan proses briefing yang membahas hal teknis di penerbangan.

ANGGA

"Hari ini kita terbang 4 hari, saya Captain Angga Jayadi Pilot In Command kalian. Cuaca penerbangan ke Denpasar akan sedikit berawan, but it's fine. Pastikan saja setiap penumpang duduk mengenakan sabuk pengaman tiap kali saya nyalakan fasten seatbelt sign-nya."

Semua pramugari mengangguk tanda mengerti. Angga menatap ke arah Lisa sebelum kemudian menunjuknya.

ANGGA

"Saya mau Lisa incharge di galley depan untuk handle cockpit ya. Itu saja. Ada yang ingin ditanyakan?"

Hening. Angga hendak mengakhiri briefingnya namun tiba-tiba Icha menyela.

ICHA

"Apa alasannya Capt? Kenapa harus Lisa?"

ANGGA

"Personal reason. Ada lagi yang mau ditanyakan?"

ICHA

"Kenapa urusan pribadi dibawa ke penerbangan, Capt? Bukannya itu gak profesional namanya?"

ANGGA

"Saya rasa kamu gak berhak bahas profesionalisme kepada saya, kalau kamu sendiri bawa-bawa kepentingan pribadimu dan request untuk masuk crew saya."

Ruangan briefing mendadak kelam, aura gelap serasa menyelimuti ruangan itu. Lisa tidak bisa berdiam diri dalam kondisi mencekam, ia memutar balik suasana dengan senyum riangnya.

LISA

"Kita ke pesawat sekarang aja gimana?"

Icha melirik Lisa dengan senyum penuh arti.

ICHA

"Oh saya lupa. Di antara kita semua, memang gak akan ada yang bisa bersikap profesional kalau sudah berhadapan dengan kesayangan Captain-Captain Jet Wind."

Icha bangkit berdiri, disusul pramugari lainnya dan co-pilot mereka, Heru. Tinggal Angga dan Icha berada di ruangan itu.

ANGGA

"Kalau Icha macem-macem sama kamu, just let me know. Gue bakal bikin dia di grounded dan gak berani ganggu lo lagi."

LISA

"I hope so. Gue males banget ngadepin senior gila hormat macem dia."

ANGGA

"Gue bakal lindungin lo, tenang aja."

LISA BICARA DALAM HATI

"Of course lo harus lindungin gue dari perempuan aneh itu! Kenapa lagi gue mau bela-belain FWB-an sama lo kalau lo gak bisa jadi tameng gue?"

BERSAMBUNG

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Sep 07, 2020 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

Flight With BenefitOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz