Chapter 3

5.7K 571 36
                                    

Disaat yang sama ada seseorang yang sesenggukan menangis sambil berusaha menelpon seseorang. Tetapi gagal. Renjun yang duduk di meja belajar membuang Handphonenya ke tempat tidur. Dia mengantukkan kepalanya ke meja dan berusaha untuk mengatur napasnya di tengah air mata yang tidak berhenti mengalir. Renjun tidak kesal pada Mark, sejujurnya dia sangat ketakutan saat Mark bilang dia ingin ke Kanada. Memang katanya cuma sebentar, tapi bagaimana kalau dia begitu karena benci dengan Renjun. Bagaimana kalau disana dia bertunangan dengan Koeun? Mungkinkah? Apa Mark sudah curiga dengan gelagat Renjun? Renjun sudah berusaha keep it cool. Berbeda dengan Mark, Renjun tidak pernah meragukan perasaan cintanya pada Mark. Dari pertama kali melihat Mark sewaktu kecil, Renjun tau mereka adalah Soulmate. Renjun tidak pernah menyerah untuk berada di dekat Mark dan mendapatkannya. Renjun percaya diri tapi seperti nya dia tidak bisa merasakan apa yang Mark rasakan karena Mark selalu menutupi perasaanya. Di dunia ini, kecerdasan, kekayaan, harga diri,
hidupnya, semua itu akan dia korbankan demi mendapatkan Mark. Dia hanya Mau Mark di dunia ini. Hadiahnya di dunia yang sudah lama dia berada di dekatnya tapi tidak seutuhnya dia miliki.

Kadang di malam hari Renjun bermimpi tentang Mark. Mark dimimpinya bukan Mark yang jayus dengan tapi dia percaya diri dan sangat mendominasi. Mark dimimpinya menciumnya, menghisap bibirnya membuat Renjun hampir gila. Di mimpinya Renjun melihat pemandangan tubuh Mark yang sangat indah, pucat seperti marmer tapi kemerahan karena panasnya darah mengalir karena nafsu. Mark dimimpi Renjun berada di atasnya seakan mau menghancurkan tubuh Renjun tapi membawa pikirannya ke puncak kenikmatan tertinggi.

Sebenarnya Renjun sudah bulat dan bertekad untuk mempertaruhkan semua nya untuk mengatakan perasaaan kepada Mark di hari Ulang Tahun nanti. Renjun tidak mau party atau berbagai hadiah mahal dari orang tuanya atau hadiah uang yang banyak di ATM nya. Dia hanya mau Mark tau tentang perasaanya selama ini. Mengenai apakah Mark menyukainya balik atau tidak Renjun tidak tau, tapi hati kecilnya mengatakan Mark menyukainya. Tapi kalau Mark tidak menyukainya, Renjun tidak akan marah. Dia akan memohon untuk Mark jangan menjauhinya. Mark bisa melakukan apapun yang membuatnya bahagia. Bagi Renjun yang terpenting Mark bahagia dan dia bisa selalu berada disampingnya. Sebagai sahabat, friends in benefit, atau bahkan orang dibenci sekalipun. Renjun pernah mencoba ingin menjauhi Mark tapi tidak bisa. Dia tau dia bisa mati dari dalam.

Kalau Renjun sehat, mungkin sekarang dia sudah di taksi dan mendatangi rumah Mark. Tapi sekarang suhu tubuh Renjun menjadi tinggi sekali. Akhir-akhir ini Renjun memang sering demam. Tetapi anehnya , hanya sebentar lalu sembuh lagi. Renjun juga seperti kehiangan nafsu makan. Dia tidak banyak makan dan hanya minum susu saja. Sekarang kepala Renjun terasa ingin pecah, karena lama menangis dan sakitnya. Dia sambil tertatih berjalan perlahan untuk mengambil air minum di kulkas. Tiba tiba suara nada dering handphone nya berbunyi. Seperti orang gila Renjun melesat kembali ke kamarnya. Dipikirnya Mark yang menelpon nya. Tetapi saat mengangkat telepon ternyata bukan suara Mark yang terdengar.

"Hallooo. malam ini dengan nomor Huang Renjun?" suara laki-laki yang cukup merdu terdengar dari penelpon

"Ya, ini siapa ya?" Renjun yang kecewa, tidak dapat berpikir jernih sampai tidak tau itu suara siapa.

"Ini dengan Pak Guru Moon. Renjun, apa kamu bisa membantu club musik besok? Begini piano yang biasa dipakai sedang di service dan untuk sementara kita memakai piano lama,tetapi karena sudah lama tidak dipakai Jaemin bilang nadanya agak sedikit aneh. Bisa tidak tolong bantu kami tuning piano tersebut?" Renjun memang bukan anggota club musik yang aktif. Tetapi dia punya bakat perfect pitch hearing, pendengaran nada sempurna. Renjun kadang ikut bermain piano untuk lomba club musik, meski dia suka semaunya ikut dan tidak ikut dalam kegiatan. Dia sudah pernah melakukan tuning piano sendiri. Jangankan Jaemin yang ketua club musik, Moon Taeil guru advisor dari club musik saja tidak bisa untuk tuning piano sendiri.

Earlier Bloomer [Remake Vers.] ✔Where stories live. Discover now