〇 depression

1.4K 250 4
                                    

ryujin membuka matanya saat merasakan tenggorokannya yang begitu kering, gadis itu terbatuk-batuk.

“kak, kak ryujin kenapa?”

“minum...”

yuna segera mengambil segelas air putih kepada ryujin, membantu kakaknya yang kesulitan minum.

“kak...”

yuna menaruh gelas yang sudah kosong itu ditempat semula. gadis itu menggenggam tangan kakaknya erat.

“dimana...”

“rumah sakit, kakak nggak sadar sejak tiga hari yang lalu.”

“nggak. kakak kemarin abis ngobrol sama mamah disini.”

yuna menggeleng, “enggak kak, dari kemarin mamah sama papah disini nggak ada tuh ngeliat kakak sadar.”

ryujin terdiam, menatap langit-langit ruangan putih tersebut. apa dia hanya berhalusinasi? apa bisa? argh, pusing.

“kakak nggak usah mikirin apapun, oke. sekarang kakak harus fokus sama kesembuhan kakak.”

yuna tahu fisik kakaknya baik-baik saja, tapi tak menutup kemungkinan psikis ryujin sedikit terganggu.

“hyunjin mana?”

yuna mendongak, “kakak nggak usah mikirin itu dulu, kakak harus istirahat biar cepet sehat.”

dejavu, hanya saja ini yuna bukan mamahnya.

“kak hyunjin...”

ryujin dapat dengan jelas melihat hyunjin diluar sana, berjalan dengan beberapa orang disebelahnya. iya, itu hyunjinnya, ryujin sangat yakin.

“kak hyunjin..”

rasanya ryujin ingin segera lari dan memeluk hyunjin, namun sekarang kepalanya m.alah pusing.

“kakak tidur lagi, ya.”

yuna segera membereskan bantal dan selimut, membiarkan kakaknya tertidur dengan nyaman.

sudah dua hari semenjak ryujin sadar, gadis itu belum diperbolehkan pulang. teman-teman dan saudaranya datang untuk menjenguknya. tapi aneh, ryujin tak melihat teman-teman hyunjin datang kesini, atau mungkin mereka tengah sibuk menjaga hyunjin?

hari ini kondisi ryujin lebih baik dari kemarin-kemarin, gadis itu sudah bisa berjalan dan bergerak dengan bebas—hanya saja, terkadang kepalanya terasa sakit.

niatnya ryujin ingin berkeliling rumah sakit, sekalian mencari tahu apa hyunjin juga dirawat disini? semoga saja.

ryujin berjalan dengan pakaian khas pasien rumah sakit serta membawa selang infuss yang menempel ditangan kirinya.

ruangan ryujin ada di lantai bawah, jadi dia tak perlu repot menuruni tangga untuk menuju ke recepsionis.

“permisi, sus.”

“iya, kak. ada yang bisa saya bantu?”

“saya mau nanya, sus. apa ada pasien bernama hwang hyunjin disini?”

“tunggu sebentar ya, kak.”

ryujin mengangguk, selagi menunggu suster mencari gadis itu memainkan rambutnya yang sudah sangat lepek, dia lupa kapan terakhir dia mandi, huhuhu.

mirame | hyunjin ✓Where stories live. Discover now