Kita lagi diem di luar kelas karena hari ini hari terakhir sekolah alias formalitas aja, besok mulai libur kenaikan tingkat. Gak juga sih, hampir setiap hari aku dan Hyewon berdiri diluar kelas sambil ngomongin siapa aja yang lewat.
"Gue tau liptint yang dia pake merk apa, lagi banyak banget yang pake, sejuta umat."
"Liat deh warna sepatunya gak cocok banget. Abu-abu apaan dah? Abu-abu tikus got."
"Rambutnya pake catokan murah gak sih? Gue pernah punya jelek banget panasnya lama ngabisin listrik aja."
Bukan aku, biasanya semua kalimat itu keluar dari mulut Hyewon.
"Psstㅡ"
"Apa?"
"Mark Lee." bisik Hyewon pelan.
Aku langsung tengok kanan kiri dan ternyata emang ada Mark Lee, dia bentar lagi pasti lewat.
"Cakep banget sumpah."
"Dih, punya gue!" kataku.
"Ya iya punya lo, gue 'kan Yohan." kata Hyewon.
Kenapa ya ada cewek cantik kayak Hyewon malah suka sama Yohan. Sementara Yohan tuh kayak gak suka cewek, abis dia nempel terus sama Hangyul kayak gay.
"Dari pada Yohan, mending iyain si Dery." kataku.
Mereka putus bulan lalu dan gantinya Hendery ngubungin aku terus karena Hyewon ngeblock semua kontak Hendery yang bikin aku ikut repot juga harus ngasih tau apa-apa ke Hyewon. Satu waktu Hyewon malah bilang,
"Lo terima aja, sih!"
"Kok jadi gue yang balikan?!"
Pusing.
Tapi Hyewon pura-pura gak denger. Anyway, dia masih gak percaya kalau aku sama Mark Lee chatingan.
Kulihat dia jalan sambil ngobrol sama temennya yang tinggi kayak tiang itu. Dia sedikit ketawa-ketawa dan tau gak sih waktu lewat anaknya ngapain?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah aku terus perhatiin dan punggungnya hilang dibalik tikungan beberapa meter dari sini, aku iseng buka ponsel. Tapi ternyata ada DM, sekitar satu jam yang lalu.
initial.m
| good morning, love
| jangan lupa senyum :)
AKSKSJJSJSJSJAJAJAJAJ
"Won, liat."
"Ini siapa?"
"Ini Mark Lee, lah. Ini second accountnya."
"Oh ya? Kok lo bisa ada di second accountnya?"
"Emang harusnya gak bisa?"
"Bukan gitu, lo tau biasanya orang bikin second account itu buat temen-temen deketnya doang."
Aku mengangguk-ngangguk, "Artinya gue dianggap deket, Won."
"Iya, bagus lah."
"Ini magic."
Hyewon mengernyit, "Lebay aja!"
"Iyain aja kenapa sih?! Susah aja bikin gue seneng."
"IYEEE DAH."
Sebenarnya aku sadar ini, Mark Lee agak kaku orangnya? Selama chating yang kurasain adalah itu meski beda kalau kulihat langsung. Dia kelihatan kayak anak cowok pada umumnya di sekolah yang bisa berisik dan banyak tingkah. Fakta itu didukung dengan keterangan-keterangan ini:
- Mark Lee namanya dikenal dari ujung ke ujung meski bukan anak basket atau anak olahraga lainnya. - Terkenal karena pindahan. - Bukan anak musik. - Bukan anak pinter juga.
Heran tapi gak apa-apa karena itu Mark Lee. Pokoknya Mark bukan murid yang banyak aktif di kegiatan sekolah tapi dia punya nama. Seingatku dia pernah ikut kepanitiaan di sekolah waktu kelas 1 dan jadi pemimpin upacara di semester kemarin. Sisanya semacam populer karena emang ganteng aja meski aku gak tau lebihnya bagaimana dia. Pengakuan dari anak-anak yang pernah satu kelas dengannya, pokoknya Mark Lee baik, begitu katanya.
Betul, cerita ini isinya cuma aku sebagai tokoh utama yang cupu abis, dan salah satu anak cowok di sekolah yang katanya biasa aja tapi aku naksir parah.
