silk kimono [ITASAKU] by Paws-bells

BAB 3

Judul: kimono sutra

Penulis: cakar-lonceng

Karakter / Pasangan: Haruno Sakura dan Uchiha Itachi

Jenis: Berkelanjutan (Tidak Lengkap)

Genre: Umum / Romantis

Word Count: 6739

Tema: Komunitas LJ, tema 50shinobi # 39, kimono sutra

Rating: M (Berisi konten yang cocok untuk remaja dewasa dan lebih tua) Konten eksplisit di depan! Lewati seluruh bab jika Anda di bawah umur!

Penafian: Naruto milik Kishimoto-san.

Ringkasan: AU. Dia adalah salah satu ahli bedah saraf termuda di Tokyo, manis, polos dan sangat baik dalam apa yang dia lakukan. Dia adalah yang termuda yang pernah mengambil peran sebagai Inspektur Jenderal, seorang jenius tanpa emosi yang diajar sejak lahir untuk mengambil apa pun yang dia inginkan — salah satu pria paling berpengaruh di Jepang. Mereka seharusnya tidak pernah bertemu; dunia mereka sangat jauh berbeda sehingga itu adalah kepala yang benar-benar bertabrakan ketika jalan mereka melintas dan membuat mereka berdua terguncang dan menginginkan lebih. Dia selalu lupa dan waspada dengan lawan jenis, dia tidak akan menerima 'tidak' untuk jawaban. Liburan Natal ini akan menjadi sesuatu yang tidak akan dilupakan oleh keduanya.

A / N: Ini mungkin merupakan one-shot terpanjang dalam sejarah one-shot. Itu hanya keluar dari tangan dan butuh saya seminggu penuh untuk menyelesaikannya. Saya seperti setan kecepatan mengetik di laptop, percayalah. Teman sekelasku mengira aku gila. Saya pikir saya, dengan cara tertentu. Sekali lagi, nikmati jika Anda bisa, kawan.

Bab Terakhir Direvisi pada: 11/12/07

bagian 3

Dia tinggal di kamar presiden dan Sakura sedikit terkejut ketika dia membawanya ke apartemen besar dan mewah. Siapa dia?

Dokter yang cantik itu tidak memiliki kesempatan untuk khawatir tentang pertanyaannya sendiri. Dia dipandu ke kamar tidur utama yang besar dari suite segera dan Sakura begitu gugup sehingga dia bahkan tidak bisa menghargai interior ruangan yang dihias dengan selera tinggi, belum lagi pemandangan indah Tokyo yang ditampilkan melalui lantai ke langit-langit windows.

Yang bisa dia lihat saat ini adalah tempat tidur besar yang merupakan pusat dari semua perabotan lainnya. Sakura menelan ludah. Keras.

Dalam semi-kegelapan, mata obsidian berkilau saat dia menatapnya dengan saksama. Kegugupannya sudah diduga, dan begitu pula pengalamannya. Kepolosannya yang terang-terangan membuatnya semakin memikatnya.

Dia mengaitkan satu jari di bawah dagunya dan mengangkat wajahnya ke atas. Ciuman yang dia berikan padanya terasa panas, lapar, dan mendesak. Itu tidak berlangsung lama.

Sakura paling bingung ketika dia menarik diri darinya. Mata yang mengilat membutuhkan waktu untuk dibersihkan dan ketika itu terjadi, dia menemukannya hanya beberapa langkah darinya, duduk malas di tepi tempat tidur besar. Dia menatapnya dengan tatapan lesu.