[2] Lucky ✔

sweet dad

Usia kandungan Jennie udah masuk ke 5 bulan, cepet ya. Dan Theo mulai pusing soalnya Jennie banyak ngidam yang aneh aneh. Misalnya kayak kemarin, dia minta Theo buat makanin pasta gigi. Yang akhirnya sekarang Theo sakit

"Kamu mah lemah, aku baru ngidam itu aja udah sakit." kata Jennie sambil bawain teh anget.

Theo ga jawab, dia pusing cuy.

"Terus nanti kalo aku ngidam lagi gimana?"

"Kamu minta tolong sama Wonwoo aja ya." jawab Theo.

"Suami aku kan kamu bukan Wonwoo." omel Jennie.

Theo mejamin matanya, dia mau rilex sebentar.

"POKOKNYA KALO ANAK KITA NANTI ILERAN AKU SALAHIN KAMU!"

"Astaughfirullah."

Theo terpaksa bangun, sebenernya dia udah sehat sejak 6 jam yang lalu. Tapi bangsat aja pura pura masih sakit.

"Yaudah kamu mau apa?" tanya Theo ngelus perut Jennie yang udah mulai membesar.

"Aku mau rambutan yang dipohon punya pak Kumis."

Theo ngejatuhin rahangnya, "Sekarang bukan musim rambutan, yang ada malah ijo sepet."

Jennie cemberut, "Jadi kamu gamau?"

"Sayang, ayah masa ga mau ambilin bunda rambutan." adu Jennie.

"Akh!" pekik Jennie pas ngerasa perutnya ditendang.

"Iya iya aku ambilin, udah ya gausah marah marah sama bunda." kata Theo akhirnya terpaksa keluar buat metik rambutan.

"SAYANG! Nih rambutannya."

Jennie nyamperin Theo agak lari, buat Theo ketar ketir sendiri. Takut babynya keluar.

"Aduh! Jangan lari lari dong."

Jennie cuma nyengir, "Yey! Makasih ayah!" kata Jennie.

Theo ngelus rambut Jennie, "Sama sama."

"Sekarang ayo kamu makan."

"Ha?!"

"Kamu makan."

Jennie senyum ngeliatin Theo yang mulai ngelupas rambutan mentil warna ijonya.

"ASTAUGHFIRULLAH! PAIT! HUEK! HUEK!"

"AYAH HAMIL?!"