13 ; Satu Permintaan

1.5K 328 2
                                    

"Bentuk kelompok masing-masing 3 anggota dan tugasnya harus dikumpul minggu depan. Kalian mengerti?"

"Mengerti, Bu!"

Semua penghuni kelas ini lantas gaduh kesana-kemari mencari anggota kelompoknya. Ck, mengapa tidak guru itu saja yang menentukan anggota setiap kelompoknya? Jika mereka disuruh menentukan sendiri, suasana kelas jadi tidak kondusif seperti ini.

"Lo gak suka kan kalo ada pembentukan kelompok kayak gini?"

Aku menatap ke samping, ada Jungmo yang duduk di sampingku.

Kucebikkan bibirku. "Iya gue gak suka. Kelas jadi berisik, bikin pusing aja!" jawabku ketus. Jungmo hanya tertawa.

Dia menopang dagunya dan menatapku. "Oh itu alesannya? Gue kira karena setiap pembentukan kelompok gak ada yang mau sekelompok sama lo, kalaupun ada pasti mereka terpaksa, haha!" ucap Jungmo yang diakhiri tawa mengejek di akhir kalimatnya.

Aku berdiri, hendak pergi. Namun, Jungmo menahanku.

"Jangan tersinggung. Apa yang orang lakuin ke lo itu cerminan apa yang lo lakuin ke mereka. Sekelompok sama gue, yuk?"

Hhh, rasa itu lagi. Dadaku rasanya sesak sekali. Aku bisa merasakan sehebat apa degup jantungku saat ini.

Tangan Jungmo yang menahan tanganku perlahan menarikku. Aku duduk kembali di kursiku.

"Lo--"

"Gue gak terpaksa sama sekali."

Sialan ucapanku dipotong begitu saja, tapi memang jawaban itu yang aku inginkan.

"Tapi, gue ada satu permintaan."

Aku kembali menatap Jungmo saat ia melontarkan ucapannya barusan. "Apaan?"


"Lo harus ajak Jihoen gabung ke kelompok kita. Dia harus mau!"

"Kalo gue gak mau?"

"Kalo lo mau, gue bakal kabulin satu permintaan buat lo."


Jawaban yang aneh, tapi menarik juga.

Antagonis ; Koo JungmoWhere stories live. Discover now