DIBALIK DUA GARIS BIRU

DiBALIK KISAH DUA GARIS BIRU

Hari itu , handphone Zara berdering tanda panggilan masuk dari no yang ia sudah tunggu dari dua hari yang lalu di akhir suara itu mengatakan 'kamu kepilih ya , besok datang jam 08.00 di kantor jangan telat and goodluck' Zara bergegas menjawab "okeokee baik makasih banyak om! makasih banyak!!" jawabnya semangat . Kyla sang kakak yang sedari tadi sibuk meluruskan rambutnya yang sudah lurus itu memakai alat pencapit dari besi yang panas yap! catokan namanya terheran dan bertanya

"lo kenapa ? semangat banget" .

"Gue ehm, kepilih jadi pemeran utamannya yang kemaren gue ceritain itu " saut Zara agak gugup .

"yang mana pip? " Kyla yang tetap sambil mencatok itu sambil menatap keatas kebingungan seolah ia bisa mengingat yang adiknya pernah ceritakan

" Ohhhh yang ituuu!! Gimana gimana siapa lawan mainnya ? " Teringat Kyla yang bahkan lebih semangat dari Zara yang baru menjawab telephone tadi mendengar siapa lawan mainnya membuat Zara menjadi tiba2 takut dan gugup bagaimana bisa nanti ia akan menerima tubiran dari beberapa fansnya soal lawan main yang Zara tahu juga tidak sedikit dari fansnya yang baper , mengingat dulu ada kasus nya yang heboh hanyak karena foto berdua dengan seorang pria temannya ia takut hal ini terjadi kembali padanya .

"Gak tau nih caa , kita tuh casting nya sendiri2 jadi gak tau apa apa, makanya gue agak gugup" Curhat Zara yang mukanya sekarang lebih menciut dan gugup .

"Yaudah kalo udah tau siapa lawan mainnya cerita yaa" pinta Kyla yang seolah olah tak mempedulikan rautan muka Zara , karena Kyla tau adiknya itu walaupun sedang murung dia tidak akan menunjukannya ke orang lain dan masalahnya akan mampu di hadapi sendiri itulah yang Kyla tidak takutkan pada Zara adiknya yang hanya berbeda 11bulan itu.

"eh iya jangan lupa kabarin mamam lo jadinya kan nambah kegiatan shooting" lanjut Kyla sambil membereskan catokannya.

(Latihan untuk Teather tem T)

Manajer Zara sedari tadi menunggu Zara untuk datang dan untuk memberikan jadwal teather terbarunya karena tidak mungkin akan sama dengan jadwal persiapan shooting film

" Eh raaa , dateng juga ini jadwal theater kamu yang baru ya, semangat ya shootingnya semoga masuk boxoffice lagi" Teringat tiga film Zara belakangan ini selalu masuk boxoffice

"makasih kak!! " Saut Zara yang raut mukanya semangat jauh berbeda dengan yang di tampilkan tadi ke Kyla .

"Oh iya satu lagi , pihak JKT sama pihak PH film kamu udh sama sama oke ya soal kamu nanti yang harus bangun cemistry, dari pihak kita sih terserah yang pentingnya filmnya bagus , kamu juga bisa bawa nama JKT terus ya ra pokoknya congrats dan goodluck, jangan lupa vitaminnya biar gak sakit kamu kan jadi lebih padat jadwalnya!!" Lanjut manajer Zara yang penuh nasehat dan pemberi semangat , memang begitu setiap bertemu Zara atau Kyla karena mereka satu manajer . Pemandangan pembicaraan Zara dan manajernya dilihat Kyla dari jauh, Kyla sudah yakin Zara pasti khawatir akan perjalanan shooting filmya apaagi dalam membangun chemistry yang entah dengan siapa lawan mainnya. Sekali lagi Kyla sangat tahu Zara, dia tahu bagaimana anak itu menyelesaikan masalahnya selagi Zara bisa Kyla akan memantau Zara saja dan tidak usah ikut campur kedalam permasalahannya.

***

(di kantor starv*s*on keesokan harinya)

Sutradara cantik yang sedang gugup sambil mengetukngetukann jarinya itu sudah ada sejak jam 06.30 ia tidak tahu kenapa rasa gugupnya sama seperti beberapa tahun lalu ia melahirkan anak keduanya ia duduk dikursi hitam nan nyaman, tapi kursi itu sama sekali tidak membuatnya nyaman bahkan ia sangat gugup untuk menyambut pemainnya datang, bagaimana tidak gugup cerita yang akan di filmkannya itu sudah ia tulis sejak sembilan tahun lalu dan banyak waktu untuk memikirkannya agar dijadikan film , kebanyakan orang sudah tau bahwa dia adalah penulis ciamik yang tulisannya di kagumi banyak sutradara tapi keinginan di PH filmnya saat ini ingin sekali diirinya yang menjadi penulis sekaligus sutradara kesempatannya untuk menjadi sutradara pertama akan dimulai , bagaimana dunia akan menilai apa yang sudah ia kerjakan selama ini, Gina namanya.