13.3K 1K 116
                                    

Suara dentuman keras itu mengiringi liukan tubuh yang semakin menggila, membaur menjadi satu bersama kelap-kelip lampu yang menyilaukan mata. Menciptakan suasana yang menyenangkan. Sesekali mereka bersorak kencang, meninju udara dan menyahut ketika sang DJ berteriak menawarkan beberapa intrumen musik untuk dimainkan.

Lampu-lampu yang berkelap-kelip di tengah ruangan yang temaram itu pun menyoroti kerumunan manusia, mengiringi langkah kaki orang-orang yang menari bagaikan orang yang kehilangan akal. Semuanya menari, menghentak tubuh dan membiarkan kenikmatan duniawi melingkupi diri. Tak ada kata peduli, tak ada kata malu di pikiran mereka semua saat ini. Yang mereka inginkan tentu saja hanyalah kenikmatan.

Ya, kenikmatan dunia.

Bar ini benar-benar ramai. Sama seperti malam-malam sebelumnya. Bukan hanya di akhir pekan, namun di hari biasa pun sama. Tempat ini tak pernah memandang siapa saja orang-orang yang datang berkunjung. Entah itu orang-orang berduit tebal, dari kalangan menengah bahkan dari kalangan bawah. Mereka semua bergabung, membaur menjadi satu tuk melepas lelah. Melepaskan sejenak segala kepenatan dan beban yang menimpa hidup.

Mereka datang, untuk mencari kesenangan.

Dan di sana, di mini bar itu seseorang tengah tergeletak tanpa daya. Kepala menempel pada meja sedang kelopak matanya terpejam rapat, raut wajah itu terlihat begitu berantakan. Tiga kancing kemejanya terlepas di bagian atas, memperlihatkan dengan jelas dada bidangnya yang sangat sexy dan menawan. Sukses mengundang beberapa wanita penghibur juga para submisif yang mencari peruntungan untuk mendapatkan hatinya.

Namun, tangannya dengan segera mengibas, menolak semua wanita yang datang untuk menggerayangi tubuhnya. Tidak. Dia datang bukan untuk mencari pelampiasan nafsu dan bukan pula untuk mencari seorang pengganti di dalam hati. Tetapi mencari tempat untuk melepaskan beban berat yang mendera tubuh dan juga pikirannya.

Kesadarannya terenggut total dalam beberapa menit berlalu, melanglang buana entah kemana. Menyisakan dua botol minuman yang baru saja ditengguknya dengan brutal. Sesekali, pria tampan itu terbangun tuk kembali meminta tambahan pada sang Bartender. Meracaukan kata-kata tak jelas dan terkadang menyebutkan sebuah nama. Dia benar-benar terlihat sangat kacau.

Pria itu terus menenggak isi dalam botol tanpa tahu, jika ada sepasang mata yang mengawasi pergerakannya sejak awal dia memasuki tempat ini. Tak jarang juga menggeram marah pada tangan-tangan kurang ajar yang menyentuh kepunyaannya. Benar. Pria bersurai keperakan itu berada di sana, di antara banyaknya orang yang berlalu lalang dan juga orang-orang yang menari.

Bibir tipis itu menyungging senyuman,

"Kau tak akan kubiarkan pergi kemanapun, Chanyeol!"

Ya, dia takkan pernah melepaskan pria itu pergi barang sedikitpun dari sisinya.

Tidak akan pernah!

.
- Kidnapped My EX-
.


Terbangun dengan kepala yang pening luar biasa juga perut yang bergejolak parah bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Sungguh. Terlebih, jika ditambah dengan keadaan tubuh yang terikat tali tambang yang keras nan padat permukannya. Juga mulut yang tersumpal. Oh, jangan lupakan pandangannya yang gelap seolah tertutupi sesuatu.

Ya, seperti sebuah kain hitam...

... yang memang sengaja diikatkan.

Kidnapped My EX •CHANBAEK• [🔞ONESHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang