Part 10

5.1K 212 0
                                    

Arina kembali risih dengan kehadiran Haykal yang berada di ruang rawat inapnya. Arina pun kembali berkata...

" Dokter, sebaiknya dokter pulang saja ke rumah dokter. Saya nggak apa-apa kok di sini sendirian. "

" Rumah saya jauh, lagi pula tadi sore kan saya sudah pulang ke rumah. "

" Tapi dok..."

" Sst...udah jangan ngomong lain. Nggak enak sama pasien di sebelah. Sekarang kita berdua tidur aja ya, Arina. Kalau kamu butuh bantuan saya dan saya ketiduran, kamu boleh kok bangun kan saya dan minta bantuan saya. "

" Iya dok. "

" Selamat malam dan mimpi indah ya Arina. "

" Iya dok. Selamat malam dan mimpi indah juga, dokter Haykal. "

" Iya, Arina. "

Arina dan Haykal pun mencoba untuk tidur tapi Arina sama sekali tidak bisa tidur. Arina melihat ke arah bawah. Arina kaget sekali saat kedua matanya bertabrakkan dengan kedua mata Haykal.

Arina cepat-cepat memalingkan wajahnya ke samping dan menutupi seluruh wajahnya dengan selimut dengan hati yang berdebar-debar.
Haykal bangun dan langsung duduk di sebuah kursi. Haykal pun berbisik...

" Arina, kamu jangan tutupi seluruh wajahnya dengan selimut. Nanti kamu kepanasan dan tidak bisa bernafas. Ayo buka selimut kamu sekarang juga. "

Arina diam tidak bereaksi sedikit pun. Haykal pun kembali berbisik...

" Arina, kenapa kamu belum tidur? Ini sudah malam Arina. "

" Arina, apa kamu butuh bantuan saya? "

" Apa tadi kamu mau ke kamar mandi? "

" Arina, apa kamu merasakan sakit di tubuh kamu? "

" Arina, ayo donk buka selimutnya. Kalau selimutnya nggak mau kamu buka sekarang juga, nanti saya yang buka selimut kamu dan yang lain-lainnya? "

" A...apa? "

Ucap Arina sangat kaget sambil membuka selimut yang menutupi wajahnya. Haykal yang mendengar nya langsung tersenyum dan berkata...

" Sst...bercanda. "

" Aish...!!! "

Ucap Arina kesal. Haykal kembali berbisik...

" Maaf, jangan marah. Tidurlah Arina, besok kita berdua harus bangun pagi dan sholat Shubuh berjamaah. Mau ya? "

" Iya dok. Dokter juga tidurlah, besok pagi dokter juga harus kerja. "

" Iya Arina. Selamat malam Arina. "

" Malam dokter Haykal. "

Arina dan Haykal akhirnya tertidur dengan lelap. 2 jam sekali Haykal bangun dan memeriksa infus dan kondisi Arina. Saat Shubuh mereka berdua bangun tidur, mandi dan sholat Shubuh berjamaah.

Tidak lama kemudian, mereka berdua sarapan pagi bersama-sama. Arina makan sarapan yang didapatnya dari rumah sakit, sedangkan Haykal sarapan dengan makanan yang di belinya di kantin rumah sakit. Selesai sarapan bersama-sama, Haykal berbisik...

" Jangan banyak pikiran dan harus banyak istirahat. Insya allah nanti siang saya akan kemari lagi. Kita berdua sholat Dzuhur dan makan siang bersama-sama lagi ya, Arina. "

" Apa? "

" Bukan apa, tapi iya dok. "

" Iya dok. "

" Saya kerja dulu ya, Arina. Assalammualaikum... "

" Waalaikumsalam. "

Haykal pun pergi meninggalkan ruang rawat inap Arina dan langsung pergi menuju ruang kerjanya.

Saat jam 12 tepat, Haykal datang kembali ke ruang rawat inap Arina. Beberapa menit kemudian, saat Arina dan Haykal mau ke kamar mandi dan mengambil air wudhu, tiba-tiba ibunya Arina datang membesuk Arina tanpa menelpon terlebih dahulu. Arina yang melihat kedatangan ibunya secara tiba-tiba menjadi salah tingkah.


Terima Kasih Imamku (1-16 End)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin