chapter 32

3.1K 221 47
                                    

Gg sabar mau bikin ff ini cepet ending 🤭

Langsung guys, mohon jika menemukan typo silahkan koment az nti biar aku revisi..

🌸

Dua minggu sudah saint kembali dari rumah sakit, keadaannya sudah sangat baik. Perutnya pun sudah mulai terlihat jelas, terkadang saint merasakan gerakan kecil di dalam sana.

Setelah dua minggu kepulangan saint kerumah, Perth selalu berusaha menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Selama dua minggu terakhir Perth menginap di kediaman keluarga saint. Alasannya ya, Perth ingin selalu menemani saint dan Perth tidak ingin lengah untuk kedua kalinya dan membuat saint hampir pergi meninggalkan nya.

Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, Perth langsung merapikan barang-barangnya untuk segera pulang.

"Perth.. Tergesa-gesa sekali ada apa denganmu..? " Tanya yacht yang selalu bingung dengan tingkah laku Perth.

Semenjak kejadian 2 minggu lalu dan saint sampai harus dirawat. Perth selalu cemas, bahkan dalam sehari ia bisa menelpon saint lebih dari lima kali, bukannya hanya itu jika Perth kurang puas dengan jawaban saint, ia akan langsung melakukan panggilan video.

"Tentu saja aku ingin pulang kerumah".jawab Perth acuh sambil mencari kunci mobilnya.

"Kerumah??, kau tidak pulang kerumah Mae Jane..?? "

"Tentu saja kerumah Mae Jane bodoh".umpat Perth.

" Aw, mengapa mengatai ku, kau bilang rumah. Jelas saja aku pikir itu rumah kita".sahut yacht malas.

"Terserah kau".pekik Perth, lalu berjalan melewati yacht menuju pintu setelah menemukan kunci mobilnya.

" Dasar bucin".pekik yacht, setelah Perth menghilang dari balik daun pintu kaca itu. Perlu diingat yacht tidak akan berani mengatakan  langsung di depan Perth karna ia masih ingin hidup panjang dan membangun sebuah keluarga dengan Emma.

.

.

.

Sepanjang perjalanan Perth terus saja menggerutu tentang jalanan yang sangat macet di jam pulang kantor seperti ini. Hingga akhirnya ia sampai di halaman rumah milik keluarga saint.

"Sayang..  Aku pulang.. " Teriak Perth sambil melenggang mengedarkan pandangan mencari sosok yang ia ingin temui.

"Perth.. Kau sudah pulang nak? " Mae Jane muncul dari arah dapur.

"Krap Mae, aku sudah berjanji agar bisa pulang lebih cepat". Senyum Perth lalu menggerakkan satu alisnya naik turun.

Mae Jane tersenyum lalu mengusap lembut pipi Perth.

" Calon istri mu sedang di dapur".mae Jane memberitahu Perth seraya jari telunjuk menunjuk ke arah  dimana saint tengah berkutat disana.

Perth langsung berjalan ke arah dapur, melonggarkan sedikit dasi yang mengikat di lehernya.

"Sayang.. Kau sedang apa".perth memeluk saint dari belakang lalu menyesap harum dari leher jenjang sang kekasih.

love and longing 🔞🔞🔞 ENDWhere stories live. Discover now