Prolog

8.2K 236 2
                                    

Suara tangisannya menggema disetiap sudut rumah minimalisnya. Siapa yang tidak terluka ketika satu-satunya orang yang dia miliki didunia ini, harus dirampas darinya oleh Sang Maha Pencipta. Harapan hidupnya sudah tidak ada lagi. Walaupun dia selalu mendapat hadiah berkesan yang membekas hingga berhari-hari, dia tetap menyayanginya. Karena baginya semua itu adalah ungkapan kasih sayang, kepedulian yang secara tidak langsung diberikan kepadanya.

  Ya. Ibunya.
Ibunya selalu membencinya. Menyebutnya sebagai anak pembawa sial. Anak haram. Entah karena apa.
Tetapi baginya Ibunya adalah seorang malaikat.

PrioritàWhere stories live. Discover now