Part 7 ~ All Brothers

2K 151 9
                                    

Berbeda dengan Si Kembar yang meraih mimpi bersama, Bara saat ini sedang uring-uringan sendiri di kasur nya sambil menatap langit-langit kamarnya . Dia sudah tau kalau sebenarnya Ayana dan Vano adalah saudara kembar. Namun masih ada rasa tak rela jika nantinya Ayana akan lebih dekat dengan Vano ketimbang dirinya yang hanya seorang sahabat.

Sebenarnya bisa saja dia menyusul ke rumah keluarga Drew namun apa alasan yang harus dia jawab nantinya. Memikirkan semua itu, lama-kelamaan membuat mata Bara terasa berat dan akhirnya tertidur.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Tidak pernah Ayana merasa tidur senyenyak ini apalagi sekarang kakak kembarnya sedang memeluknya erat. Ayana memperhatikan wajah kembarannya dengan seksama. Hanya ada satu kemiripan diantara keduanya. Bulu mata yang lentik namun itupun tak selentik Vano. Vano memiliki alis yang tebal, hidung yang mancung serta rahang yang tegas. Berbeda dengan dirinya yang memiliki hidung yang pesek bahkan mungil, pipinya yang semakin hari semakin chubby gara-gara sahabat-sahabatnya yang terus membawanya makan kapanpun . Tiba-tiba saja mata si pemilik objek pandang itu terbuka.

Pipi Ayana sekarang memerah karena ketahuan memperhatikan Vano. Sebenarnya Vano dari tadi sudah bangun dan mengetahui bahwa adiknya itu sedang memperhatikan wajahnya. Namun dia membiarkannya.

Suara ketukan pintu memecah keheningan. "Shana!! Bangun!! Udah pagi ini" merasa tidak ada sahutan Bagas langsung membuka pintu kamar adik sepupunya. Namun, saat melihat pemandangan dikasur adiknya dia merasa cemburu karena Vano sedang memeluk Ayana yang seharusnya dia yang berada diposisi itu. Tapi dia juga harus mengerti bahwa Vano dan Ayana adalah saudara kembar yang tentunya lebih membutuhkan waktu bersama lebih banyak.

Bagas langsung saja menggoyangkan bahu Vano. Vano terbangun begitupun dengan Ayana karena tangan Vano memeluknya dan otomatis dia juga terusik. Bagas meminta mereka untuk segera keruang makan karena sekarang waktunya sarapan dan Ayana harus menemui seluruh saudaranya yang lain.

Setelah Bagas keluar dari kamar Ayana, gadis itu panik dan khawatir.
"Aduhh, kak Ano. Gimana dong? Aku jadi takut" Gadis itu takut bertemu dengan saudara-saudara nya yang lain.

Kemarin Ayahnya, Agam sudah menceritakan tentang saudara-saudara nya dan sepupu-sepupu nya serta sifat mereka masing-masing. Dan dia adalah anak yang terakhir sekaligus anak perempuan satu-satunya di keluarga Drew.

Vano menenangkan adiknya itu dan menyuruhnya agar segera mandi. Vano juga langsung kembali ke kamarnya.
Setelah Ayana mandi, dia segera keluar dari kamarnya bertepatan dengan pintu depan kamarnya terbuka menampilkan sosok kembarnya yang berdiri tinggi menjulang.

Vano langsung saja merangkul Ayana dan membawanya turun ke dapur dimana semua keluarga sudah berkumpul di sana.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Saat Vano dan Ayana sudah sampai di dapur, gadis itu dapat melihat Ayah, Bunda, Mama, Papa, Nenek, Kakek, dan juga Bagas. Selebihnya dia tidak tau lagi.

Neneknya memanggil mereka berdua untuk segera duduk dan sarapan bersama. Vano menuntun Ayana duduk di kursi ditengah-tengah kursinya dan Ayahnya. Agam berdiri saat Ayana sudah duduk dan mencium kening putrinya itu sebagai sapaan selamat pagi. Dan tentu saja di balas Ayana dengan mencium kedua pipi Ayahnya dengan senang.

"Baiklah. Karena semua sudah berkumpul mari kita sarapan." ujar sang Kakek. Dia tau bahwa cucu-cucu lelakinya sudah gatal ingin berbicara dengan Ayana sejak tadi malam namun sayangnya Ayana sudah tidur. Dan sekarang cucu-cucunya itu sedang makan sambil sesekali melirik kearah Ayana yang sedang makan dengan gelisah.

Kini, setelah sarapan keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga untuk memperkenalkan Ayana dengan kakak-kakaknya.

" Sayang, mereka semua ini adalah kakak-kakakmu. Yang duduk di sana adalah Lucas Cedric Drew. Kakak pertamamu. Lalu di sampingnya Jovian Cedric Drew. Kakak keduamu. Dan Winston Clint Drew. Kakak ketigamu. Mereka bertiga adalah kakak kandungmu, sayang." jelas Mama pada Ayana sambil menunjuk ketiga kakaknya yang duduk di sofa yang ada didepannya.

"Dan yang disamping Bundamu itu Kakak sepupumu yang kedua. Namanya Bagaskara Aladric Drew. Yang disebelahnya itu Elvis Vincent Drew. Lalu yang agak mirip jin itu namanya Keano Arlando Drew." jelas nenek. Yang dipanggil jin itu melototkan matanya dan menganga dengan dramatis.
"Apa salahku pada Nenek? Sering banget ngehina aku." ujar Keano alay. Semua yang ada di sana hanya mendengus jengkel dengan sifat Keano satu ini. Sedang Ayana hanya meringis melihat kelebayan salah satu kakak sepupunya.

Astaga. Batin Ayana

Vote Comment and Follow me
🖤my readers

PrioritàWhere stories live. Discover now