12

571 81 2
                                    

Taehyung mengajak Kim-Ha pergi jalan-jalan setelah mengantar Hyunbin pulang terlebih dahulu. Kemudian Taehyung kembali lagi untuk membawa Kim-Ha ke mall dan menonton film, katanya ini adalah quality time antara anak dan ayah, dan Kim-Ha sangat senang mendengar itu dari mulut ayah kandungnya yang belum lama ia 'temui'. Sangat berbeda dengan sang ibu yang acuh tak acuh. Suhyeon bahkan tak pernah berinisiatif mengajak Kim-Ha jalan-jalan, kecuali kemarin lusa saat belanja di super market. Ah, kenapa juga Kim-Ha jadi memikirkan wanita yang tidak peduli terhadapnya. Sekarang dia punya ayah yang baik dan perhatian, jadi kenapa dia masih harus bersedih karena perlakuan ibu kandungnya yang lebih mirip seperti ibu tiri?

"Kau senang, Halo?" tanya Taehyung tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang ke rumah Kim-Ha. Menjawab pertanyaan Taehyung, Kim-Ha mengangguk cepat, dan berkata, "sangat senang. Terima kasih, Ayah." Rasanya aneh memanggil Taehyung dengan sebutan ayah, tapi Taehyung memang ayahnya, dan lagi pria itu lah yang memaksa Kim-Ha untuk memanggilnya begitu.

"Sama-sama, Sayang," Taehyung mengarahkan satu tangannya ke kepala Kim-Ha dan mengacak pelan rambut anak itu. Tak lama kemudian mobil Taehyung sampai di depan rumah Kim-Ha. Lelaki itu membukakan pintu mobilnya meski Kim-Ha sudah menolak dan bilang dia bisa membukanya sendiri.

"Tuan putri mana boleh membuka pintu mobil dengan tangannya sendiri," begitu jawab Taehyung yang membuat Kim-Ha lagi-lagi tak dapat menahan perasaan bahagianya. Baru beberapa jam mereka bertemu sebagai ayah dan anak, tapi kebahagiaan Kim-Ha rasanya sudah sebesar gunung saat bersama Taehyung.

"Kim-Ha!" teriakan dari dalam rumah membuat atensi Kim-Ha dan Taehyung beralih pada wanita yang berjalan cepat menghampirinya dengan ekspresi panik. Itu Suhyeon, dan wanita itu langsung menarik pergelangan Kim-Ha serta menyeret anak itu untuk segera masuk ke dalam rumah. "Kenapa kau bisa bersama pria itu? Harusnya kau menghindarinya," kata Suhyeon marah.

"Kenapa aku harus menuruti perkataanmu?" sergah Kim-Ha sembari menarik tangannya dari genggaman Suhyeon. Anak itu menghindar saat Suhyeon berusaha menariknya kembali. "Aku tidak perlu menuruti perkataanmu." Kini Kim-Ha bersembunyi di balik tubuh Taehyung yang tadi langsung menyusulnya dan Suhyeon.

"Berhenti Suhyeon. Halo tidak mau bersamamu, jangan memaksanya dan membuatnya semakin takut." Kali ini tangan Suhyeon lah yang digenggam kuat oleh Taehyung. Lelaki itu berusaha menahan tangan Suhyeon untuk tidak berusaha menarik paksa putrinya.

"Siapa kau berani bicara seperti itu? Ini urusanku dengan anakku, jangan ikut campur, Kim Taehyung!"

"Tapi Halo juga putriku, mau tak mau aku harus ikut campur, apalagi setelah tahu kau memperlakukan anakku dengan buruk selama ini."

"Apa? Siapa yang anakmu? Kau mimpi, jangan melantur!" Suhyeon berusaha mendorong tubuh Taehyung, tapi tenaga kecilnya tak begitu berpengaruh pada lelaki itu. "Kim-Ha, sini, Nak."

Kim-Ha tetap menggeleng tak mau meski Suhyeon sudah merendahkan nada bicaranya, berusaha membujuk Kim-Ha dengan cara yang lembut. "Ibu minta maaf atas kejadian kemarin, biar ibu luruskan masalah ini dan kita berdamai lagi, oke?"

"Biar Halo ikut bersamaku," kata Taehyung tiba-tiba. Sontak itu membuat Suhyeon membelalakkan matanya tak terima. "Kurasa Halo juga sudah telanjur kecewa padamu. Aku akan merawatnya jauh lebih baik dari yang kau lakukan. Aku tidak akan menyia-nyiakan anak sepintar dan sekuat Halo."

"Jangan bicara seolah-olah kau memang ayahnya. Ayah Kim-Ha sudah mati!"

"Setidaknya berikan kebebasan untuk Kim-Ha memilih ingin ikut siapa," kata Taehyung, sama sekali tidak menghiraukan perkataan Suhyeon sebelumnya. Taehyung menatap Kim-Ha dan menuntun anak itu agar berdiri di sampingnya, tidak lagi bersembunyi di balik punggungnya.

Suhyeon segera meraih lengan Kim-Ha dan berlutut di depan putrinya. "Maafkan Ibu, Kim-Ha. Ayo masuk, dan jangan temui pria ini lagi, hm?"

"Kenapa aku tidak boleh menemui ayahku sendiri, Bu?" kata Kim-Ha dengan mata berkaca-kaca.

"Dia bukan ayahmu. Namanya memang sama, tapi ayahmu sudah lama mati."

"Bohong! Aku tahu sejak lama kalau Paman Taehyung adalah ayahku. Aku tahu dan dengar semua yang ibu bicarakan dengan ayahnya Hyunbin!" bukan hanya Suhyeon yang terkejut mendengar pengakuan Kim-Ha, tapi juga Taehyung.

Suhyeon pernah bertemu dan bicara dengan kakaknya untuk membicarakan Kim-Ha? "Kau menemui Hyung-ku? Dia tahu soal Halo?!"

"Kau pasti salah dengar, Sayang." Suhyeon mengabaikan teriakan Taehyung dan tetap berusaha membujuk putrinya. "Aku tidak mungkin salah dengar saat kau sendiri yang bilang kalau Paman Taehyung adalah ayahku."

Suhyeon sudah kehabisan akal dan benar-benar menyesal atas kejadian kemarin lusa hingga membuat semuanya berantakan. "Baiklah, maafkan Ibu karena telah menyembunyikan hal ini darimu. Sekarang, kau ikut Ibu, ya?" Suhyeon perlahan ingin menarik Kim-Ha ke arahnya, tapi dengan cepat Taehyung melepas genggaman tangan Suhyeon dari Kim-Ha.

"Aku mau bersama Ayah."

"Aku tidak akan mau berpisah dengan putriku lagi, Cha Suhyeon," Taehyung menimpali. "Halo akan ikut aku."

"Kau yakin kau tidak sedang mabuk Taehyung? Apa ini, kenapa kau bersikap seolah peduli pada anak yang dulu kau suruh aku membunuhnya, ha?!"

"Suhyeon!"

Suhyeon tertawa pelan, "kau panik? Tapi itu benar, kan." Suhyeon melirik Kim-Ha. "Kim-Ha, pria ini menyuruhku membunuhmu empat belas tahun lalu. Dia adalah orang yang pertama kali menginginkan kematianmu. Tidak seharusnya kau memilih si Brengsek ini!"

"Jangan dengarkan omong kosong ibumu, Halo." Taehyung menutup kedua telinga Kim-Ha, mempertegas perkataannya untuk mengabaikan perkataan Suhyeon yang ia sebut melantur di hadapan Kim-Ha. "Aku mencari kalian berdua, kau menghilang dan tidak ada jejak sama sekali. Kau sengaja menyembunyikan fakta soal Halo dan sekarang masih berusaha memisahkan aku dengan putriku? Jahat sekali kau Cha Suhyeon."

Pintar sekali Taehyung bicara, Suhyeon sampai emosi karena Kim-Ha tampaknya percaya dengan perkataan Taehyung. "Karena kau tidak becus mengurus putriku, mulai saat ini biar aku yang bertanggung jawab terhadap Halo."

"Kau tidak bisa membawa putriku Taehyung. Dia anakku, hanya aku orang tuanya! –hiks." Suhyeon mengejar dan menahan langkah Taehyung yang kini berbalik hendak meninggalkan rumah Suhyeon. Kim-Ha sudah Taehyung suruh untuk kembali ke mobil, dan sekarang anak itu aman di sana.

"Tidak. Aku tidak terima atas semua perlakuanmu pada Halo. Aku akan menjadi orang tua yang lebih baik untuk Halo."

"Tidak. Kau tidak bisa," kata Suhyeon disela tangisannya. "Aku mohon jangan bawa Kim-Ha. Kau tidak bisa membawanya, Bagaimana dengan istrimu saat tahu hal ini? kau tidak bisa membawa Kim-Ha, tidak boleh –hiks." Tangisan Suhyeon makin jadi ketika Taehyung mengempaskan tubuhnya dan buru-buru masuk ke mobil. Suhyeon tidak diberi kesempatan untuk menyusul karena Taehyung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

🍀🍀🍀

Hmm.

Gajelas.

Indralaya, 12 September 2019

Iva

Halo Kim (KTH)Where stories live. Discover now