Teacher ¦ Sleepy Ash

90 14 3
                                    

Servamp © Tanaka Strike

Genre : humor?

Selamat membaca~!

.

.

.

Apa yang akan kamu lakukan jika melihat muridmu sedang berantem?

Jawaban yang benar adalah melerainya.

Tapi, guru berhelai biru yang satu ini berbeda. Dia malah menonton pertunjukkan itu sambil menyesap minuman bersoda.

"Heh, lo gak usah bertingkah!"

"Lo sendiri yang bertingkah!"

Guru itu menguap. Sudah lima menit lebih, tapi tidak ada yang pingsan. Dia mulai bosan. Walau menurutnya merepotkan, dia pun kini melerai muridnya dan membawa mereka ke ruang BK.

"Kalian ini bagaimana, sih?" kata Sleepy Ash--nama guru itu. Namanya memang unik.

Murid yang dimarahi hanya menundukkan kepala.

"Kalian tuh, kalau berantem tonjok sampai pingsan. Kalau begini, bapak kan repot harus marahin kalian."

Murid yang dimarahi mendongak dengan wajah terheran-heran. "Ma-maksud, Bapak?"

"Gitu aja gak ngerti. Sudahlah, kalian kembali ke kelas." Sleepy Ash mengusir kedua muridnya itu. Sedangkan, sang murid tidak tahu harus merasa senang atau sedih.

Sleepy Ash pun menjatuhkan kepalanya ke meja. Dia memejamkan matanya dan tertidur.

Baru dua menit dia tidur, seseorang membuka pintu ruangan dengan keras. "NII-SAN!"

Sleepy Ash langsung mengutuk keberadaan adik tidak sedarahnya itu. Dia memilih menutup telinganya dan kembali tidur.

Tapi, laki-laki berhelai kuning itu tidak menyerah. Dia berteriak terus di dalam ruangan.

"Nii-san!" Tidak ada jawaban.

"NII-SAN! NII-SAN! OH, NII-SAN!"

Sleepy Ash memiringkan kepalanya. Namun, masih enggan untuk beranjak dari meja. Dia menatap sebal laki-laki itu.

"Jangan begitu dong, Nii-san! Aku punya kabar baik!" kata laki-laki itu. Namanya adalah Lawless.

"Kalau tidak penting, kubunuh kau!"

Lawless menelan salivanya. Dia pun mulai berbicara. "Licht-tan mau menikah dengan perempuan yang kubicarakan waktu itu! Ah, aku iri sekali! Padahal aku juga menyukai perempuan itu." Lawless malah curhat.

Sleepy Ash hanya meng-oh-kan dan kembali menutup wajahnya. "Sana pergi."

Lawless pun berhenti berbicara. Dia baru saja ingat jika kakaknya itu juga pernah menyukai perempuan itu. Dia yang tidak tahu harus apa, memilih untuk menepuk pundak kakaknya dan berpamitan. Lalu, Lawless keluar dari ruangan itu.

Kini Sleepy Ash jadi tidak bisa tidur karena berita itu membuatnya malah mengingat kenangan lama. Dia mengacak-acak rambutnya dan keluar dari ruangan tersebut. Laki-laki itu pun berjalan-jalan di lorong yang sepi.

Saat akan berbelok dia berpapasan dengan tiga orang murid. Nampaknya, mereka bolos pelajaran.

"Kalian ngapain?" tanga Sleepy Ash. Sebenarnya dia malas, tapi ada cctv di belakangnya, jadi mau tidak mau dia menyapa muridnya itu.

"Kami mau ke toilet, Pak!" jawab laki-laki berhelai hitam, namanya Tsurugi.

"Kok bertiga?"

"Karena saya lupa bawa korek a--upss." Tsurugi langsung menutup mulutnya.

"Korek? Kalian merokok?"

Laki-laki berkacamata nampak panik. "Bu-bukan gitu, Pak! Koreknya itu buat---"

"Kalian ke ruangan saya." Sleepy Ash mau berbalik, tapi ditahan oleh ketiga muridnya.

"Bapak salah! Korek itu buat tugas kimia, Pak! Saya mau beli dulu dan sekalian ke toilet," jelas Yumikage karena Tsurugi terlalu panik.

Sleepy Ash menghela napas. "Makanya ngomong yang jelas."

"Ya kan Bapak yang potong!"

Sleepy Ash mengacak rambutnya dan membungkuk. "Maaf."

Murid-muridnya pun jadi canggung karena perbuatannya itu. "Ka-kami juga minta maaf."

Setelah itu, ketiga murid itu kembali melanjutkan perjalanannya, sedangkan Sleepy Ash terdiam di tempat.

"Emangnya di sekolah ini ada pelajaran kimia?"

Nah lho, muridnya ketahuan bohong.

Profession [Various Chara]Where stories live. Discover now