chapter 14

6.7K 973 151
                                    

Aku keluar dari kamar mandi. Aku mengambil sisir di meja rias dan merapikan rambutku yang basah.

Saat aku asik menyisir sambil bersenandung, tiba-tiba Levi-heichou datang dan memelukku dari belakang.

"Eh... heichou kau sudah bangun selamat pagi. " sapaku sambil mengulas sebuah senyuman.

"Hnn, pagi. (yn), berapa kali harus kukatakan, jika hanya ada kita berdua, panggil aku Levi tanpa jabatanku." ucap heichou, maksudku Levi.

"Maaf he- eh Levi, aku belum terbiasa. Aku akan berusaha. " ucapku. Levi menenggelamkan kepalanya ke leherku. Aku membelai lembut puncak kepalanya.

"(yn)..."

"Tetap bersamaku selamanya... " aku mengangguk setelah mendengar kalimat itu.

                                 ***
saigo no toki...
anata no me ni
utsuru watashi
heiken wo heishi deshita ka
wasurenaide anata no seni...
habataku no wa...
tsuinaru souyoku no hikari
watashi wa kanjite hikari no nawa
nadzukeru nara sou kibou....

Aku membuat sarapan sambil bernyanyi untuk semua prajurit. Hari ini, aku akan membuat pancake dan teh hangat. Khusus untuk Levi, aku membuatnya dengan cinta dan kasih sayang.

Selesai memasak, aku dan koki membagikan pancake ke seluruh prajurit. Mereka memakannya dengan lahap dan senyuman yang terukir indah di wajah mereka.

Kulihat, Levi memakan pancake itu dengan tenang tidak seperti yang lain.

dikamar nanti pasti dia akan memujiku... dasar tsundere... batinku.
                               ***
Dugaanku tepat. Levi memujiku saat kami berdua di kamar.

"(yn), sarapan yang kau buat tadi sungguh enak...." ucapnya. sekilas, kulihat semburat merah di wajahnya.

"Terima kasih..." ucapku sambil tersenyum. Levi tiba-tiba menarikku ke pelukkannya.

"(yn), kau hanya akan jadi milikku, kan? " tanya Levi. Aku mengangguk pelan.

"Kau tidak akan pergi dariku, kan?" tanyanya lagi. sekali lagi aku mengangguk. Levi melepaskan pelukkannya dan memegang kedua bahuku.

"Kalau begitu, kumohon (yn), jangan ikuti ekspedisi esok... " ucap Levi. Aku terkejut mendengarnya.

"Tapi.... kenapa?" tanyaku.

"Aku tak ingin hal buruk terjadi padamu... "ucap Levi sambil menunduk.

"(yn), aku tak menganggapmu lemah. kau cukup kuat. hanya saja, aku takut sesuatu yang buruk terjadi padamu," sambung Levi.

Hatiku terasa hangat mendengar kalimat-kalimat yang diucapkan Levi. Aku tersenyum padanya sambil menangkupkan telapak tangan kananku di pipinya.

Kuperhatikan wajah tampannya dengan teliti. kutatap matanya yang menunjukkan kekhawatiran yang berlebihan. kurasakan, jantungnya berdetak kencang.

"Levi... "

"Percayalah padaku. Aku tak akan mati di ekspedisi ini. aku tahu ekspedisi ini akan sangat berbahaya. khususnya orang baru sepertiku. tapi aku yakin sudah cukup kuat untuk mengikuti ekspedisi ini." ucapku dengan lembut.

"begini saja, jika aku tak sanggup lagi menjalankan misi, aku akan mundur dan berlindung di tempat yang aman. aku tak akan memaksakan diri. aku janji. "aku mengacungkan jari kelingkingku ke depan wajah Levi.

Levi memandang jariku, lalu mengaitkan jarinya ke jariku. aku tersenyum hangat untuknya dan ia kembali memelukku.
                                 ***

Ternyata, rasanya memiliki seorang kekasih itu sangat aneh. Jantung lebih sering berdebar, wajah terasa panas, dan ada perasaan malu saat dekat dengan pasangan.

Itu yang aku rasakan ketika bersama Levi. Hari ini, ia mengajakku ke tempat dimana ia sering bersantai.

Tempat dimana ketika perasaan kami terungkap...

Air sungai yang mengalir dengan tenang. Kupu-kupu yang berterbangani dari satu bunga ke bunga lain di pinggir sungai.

Levi menarik tanganku, membawaku ke pinggir sungai. Airnya jernih memantulkan bayanganku. ikan ikan berenang kesana kemari dengan bahagia. burung burung berkicau dengan merdunya di atas pohon.

Kutatap lukisan indah yang dibuat Tuhan dengan takjub. Pemandangan seperti ini sulit ditemukan di duniaku. Tapi, Levi menemukannya.

"Hey Levi, bagaimana kau bisa menemukan tempat seperti ini? " tanyaku. Kulihat ia sudah duduk di atas rerumputan hijau.

"Saat aku baru direkrut menjadi anggota pasukan pengintai,  seorang koruptor menyuruhku untuk membunuh Irvine dan mengambil sebuah dokumen," Levi mengawali kisah hidupnya. Aku tertegun mendengar cerita awalnya.

"membunuh Irvine-daichou? " tanyaku memastikan.

"ya, itu syarat kalau aku dan 2 temanku ingin hidup damai di permukaan," aku duduk bersimpuh dan merebahkan kepalnya dia atas pahaku.

"tapi, dokumen apa yang dimaksud?" tanyaku lagi.

"dokumen itu berisi bukti kejahatan si Koruptor itu, "jelas Levi.

"Aku mengelilingi seluruh wilayah markas untuk mencari tahu sistem kerja disini. saat sedang berkeliling, aku menemukan tempat ini,"

"tempat ini begitu tenang dan damai," gumam Levi. aku membelai lembut rambut hitam legamnya.

"hmm, aku menyukai suasana ini, " ucapku.

"(yn), kau masih yakin ingin mengikuti ekspedisi esok?" tanya Levi. aku mengerutkan dahiku.

"tentu saja, Levi. kau masih meragukanku? Ayolah Levi, aku sudah berjanji tadi, jika aku tak sanggup maka aku tak akan memaksakan diriku dan mundur, " ucapku. Levi diam sejenak.

"Maaf....."

"eh.."

"aku terlalu khawatir padamu, maaf...." ucap Levi dengan nada mneyesal.

over protective, ya....  batinku.

aku mencium keningnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Tenanglah, aku mengerti kenapa kau khawatir. Sebenarnya, aku juga khawatir dengan keselamatanmu. Tapi, karena aku percaya padamu, aku yakin kau pasti akan baik-baik saja. jadi, Levi tolonglah, percayalah juga padaku. aku akan menepati janjiku dan..... " aku berhenti berbicara. entah kenapa tiba-tiba wajahku terasa panas.

"dan?" tanya Levi sambil menaikkan satu alisnya dan melempariku satu senyuman jahil.

"d-da-dan kita A-akan me-menikah!" ucapku sambil menahan malu.

Levi beranjak dari tidurnya dan duduk disampingku. ia menangangkat tangannya lalu meletakkan diatas puncak kepalaku dan membelai lembut rambut (hc) ku.

"senang mendengar hal itu keluar dari mulutmu" ucap Levi sambil tersenyum, membuatku salah tingkah.

"Levi, aku mencintaimu, "

"Aku lebih mencintaimu..."



Holla......

Levi kok bucin amat disini yak???
jujur,  aku geli sendiri bacanya.
mau gmn lagi, aku kehilangan ide buat nulis bagian sebelum chapter 15. lebih tepatnya sih, bingung.

klo bisa, readers kasih aku hidayah buat lanjutan ceritanya ya...  tulis aja di comment.  ok, see you again...............

you are my first love (Levi x Reader) (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt