Part 2

50.5K 1K 54
                                    

Author POV

Paris , 2014

Kata orang bijak , jatuh cinta merupakan hal yang sangat mudah, hanya dalam sepersekian  detik saja, hatimu bisa jatuh pada seseorang yang bahkan belum kamu kenal.

Yang sulit adalah bagaimana menggapai cinta itu sendiri , dan bagaimana cara mu menjaga cinta itu sendiri.

..............................

Darlene POV

"qui es-tu ?!" ( "siapa dirimu ?!" ) tanya pangeran tampan di hadapanku ini dengan bahasa Perancis nya yang fasih dan dikombinasikan dengan suara serak nya , ditambah dengan garis rahang yang tegas, rambut coklat dan mata biru hanya ada satu kata yang dapat dengan tepat menggambarkan pria itu dalam 1 definisi kata yaitu , SEKSI!

Mata biru nya tampak menghipnotis diriku dalam sepersekian mili detik saja, sepertinya Tuhan sedang sangat gembira saat menciptakan pria di hadapanku saat ini.

( image source : pinterest )

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

( image source : pinterest )

Namun setelah ku perhatikan lagi, tampaknya pria di depan ku ini tampak tidak senang dengan kehadiranku.

"Désolé, je ne comprends pas non plus pourquoi je suis ici" ( Maaf, saya juga tidak mengerti kenapa saya berada disini ) jawabku yang juga bingung dengan keadaan ku saat ini.

Aku hanya memeluk diriku sendiri erat , antara gugup dan hawa dingin pendingin ruangan membuat ku bergidik. Di tambah tatapan sedingin es dari pangeran ups maksudku laki-laki di hadapanku ini.

Pria di hadapanku ini makin maju ke arahku dan memojokanku ke tembok, tubuhnya sangat rapat menghimpit tubuhku, membuat pipiku merona, belum pernah diriku dalam jarak sedekat ini dengan seorang laki-laki, namun diriku juga panik, karena tampaknya laki-laki ini sangat tidak ramah dan aku takut dia berbuat macam-macam padaku.

Dengan perlahan ia mengangkat tangannya dan dengan lembut ia membelai kepalaku hingga ujung rambutku.

Tiba-tiba saja ia mencium bibirku dengan kasar dan merobek pakaian yang sedang kukenakan.

"Jangannnn!!! Tidak!!!" ucapku panik dalam bahasa Indonesia sambil menangis.

Namun ia tampaknya tidak mengerti apa yang kubicarakan.

Dengan satu kali hentakan ia sudah merobek seluruh bagian atas gaunku.

"Ne pas S'il te plaît ne me fais pas ça"  ( Jangan ! Tolong jangan lakukan ini padaku ! ) ucapku sambil menangis sesunggukan.

"Je t'en prie." ( aku mohon ) ucapku lagi.

"Vous salope!" ( Dasar wanita jalang ! ) seru pria itu.

"Vous devez être un tueur engagé par l'un de mes ennemis, n'est-ce pas?!"  ( Kau pasti pembunuh bayaran yang disewa oleh salah satu musuhku bukan ?! ) Bentak pria itu sambil menarik tanganku dan membuat diriku tersungkur di atas sofa.

Cinta Satu Malam ( From Paris With Love ) Where stories live. Discover now