九 (END)

1K 108 4
                                    

Dowoon memeluk punggung kecil itu sambil memikirkan resiko yang akan mereka dapat jika mereka benar-benar menyatakan hubungan mereka publik.

Bukan apa, ini semua karena keluarga Dowoon adalah keluarga terpandang yang bahkan segala gerak-geriknya akan dibuat sebuah pembicaraan, gosip, berita dan lain-lain.

Berita mereka dulu saja sudah hampir membuat Wonpil stress karena setiap langkahnya pasti ada saja yang menanyakan tentang kabar itu.

Apalagi jika mereka memilih ambil jenjang yang lebih serius. Ia takut Wonpil tidak kuat hidup dengannya yang selalu jadi topik hangat negaranya. Ia takut akan ada orang-orang yang akan menjatuhkan keduanya entah itu dari aspek karir, fisik maupun mental.

"Dowoon, memikirkan apa?" tanya Wonpil yang kini membalikkan badannya ke arah Dowoon yang tengah melamun.

"Oh tidak apa-apa hyung. Hanya masalah pekerjaan saja." kata Dowoon berusaha tersenyum.

"Dowoon."

Dowoon memejamkan matanya sejenak dan tersenyum terpaksa.

"Tidak apa-apa hyung."

.

Wonpil diam-diam memperhatikan Dowoon yang tengah serius dengan laptopnya.

Tak banyak yang ia ketahui, namun ia tahu pasti apa yang tengah dipikirkan Dowoon.

Tentang kelanjutan hubungan mereka.

Tentang pandangan orang lain terhadap hubungan tersebut.

Tentang kekhawatiran Dowoon padanya.

Wonpil belum mengenal Dowoon begitu lama, namun ia tahu. Setelah membaca raut muka yang diberikan Dowoon.

.

Wonpil tersenyum. Akhirnya.

Semua masalah selesai. Ia merasa lega sekarang.

Dowoon dan dirinya memutuskan untuk mengungkapkan hubungan mereka. Menerima segala pandangan publik tentang hubungan mereka.

Semakin kesini, pandangan publik lebih menerima dibandingkan sebelumnya.

Bahkan staff dan dokter-dokter di Rumah Sakit tempat ia bekerja mengadakan syukuran karena seminggu lagi, Wonpil akan melepas statusnya.

Ya, Wonpil akan menikah dengan Dowoon.

Segala rintangan sudah mereka lalui. Mereka semakin kuat dan mengerti satu sama lain. Sehingga tidak ada gunanya untuk melepas yang sudah digenggam. Mereka memilih untuk mengikat hubungan ini menjadi lebih serius.

Tak menyangka Wonpil akan menikah minggu depan. Ia kini sedang jalan gelisah. Takut jika ada halangan di pernikahannya nanti.

Di ujung sana, kakaknya tersenyum sebelum membawa Wonpil ke dalam pelukan hangat.

"Adik kakak sudah besar. Sudah mau menikah. Jangan takut. Ada kakak yang akan mengatasi semua halangan."

Kata-katanya sedikit menenangkan hati gelisah Wonpil. Wonpil memeluk kakaknya.

"Terimakasih kak."

.

"Apa kau bersedia menerima segala kekurangan dengan keadaan suka dan duka bersama Kim Wonpil?"

"Ya. Saya bersedia."

Suaranya terdengar mantap tak ada yang ditakutkan.

"Apa kau bersedia menerima segala kekurangan dengan keadaan suka dan duka bersama Yoon Dowoon?"

Sunyi. Bibir Wonpil bergetar. Ia melirik pria yang akan menjadi pasangan hidupnya. Yang dibalas oleh senyuman dari Dowoon.

"Y-ya. Saya bersedia."

Hari itu keduanya resmi menjadi pasangan hidup.

.

"Jadi, alasan apa kamu mencintaiku?"

"Hanya cinta saja."

"Tidak ada alasan?"

"Haruskah ada alasan untuk mencintai seseorang?"

"Tidak."

"Wonpil hyung kau menggemaskan."

"Apa sih Dowoon!!"

"Aku mencintaimu."

"Aku juga"

Ini terdengar akhir cerita yang menyenangkan bagi kita. Tapi ini semua hanyalah awal kisah di lembaran baru bagi mereka.

Kita doakan saja yang terbaik untuk mereka.

fin

An :

Halo. Ini Am kembali dengan chapter terakhir. ^^

Maaf banget sudah lama tidak update. Dan juga ini chapter terakhirnya dikit banget plus terlihat terburu-buru (alurnya lincat jauh). Am lagi kena writer block dan juga sibuk banget. :(

Jadi Am lebih milih ngetik sedikit aja daripada kalian menunggu lama chapter ini di upload.

Maaf juga jika ada kesalahan kata yang tidak enak di hati.

Salam pamit untuk kalian semua dari book ini. Jangan lupa untuk mampir di lapak lain yang Am punya. :)

Jangan lupa juga untuk selalu jaga kesehatan and have a nice day ^^//

Also Happy 3K!! Nggak nyangka cerita ini bisa nyentuh angka segitu yang baca.

Terima kasih untuk semuanyaaa.. Tanpa kalian Am tidak menjadi seperti ini.

Sampai jumpa di lain waktu~

Luv u all :)

-Am-

I Just | Dopil ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang