Comeback?!

2K 221 14
                                    

Matahari masih setengah menampakkan sinarnya, tetapi wanita cantik ini sudah sibuk memilah-milah kue mana yang ingin disantapnya. Ini semua hanya demi keinginan calon bayinya. Untung saja tempat ia bekerja tak jauh dari toko kue ini, jadi ia tak mungkin terlambat di hari pertamanya.

"Selamat pagi." Suara pria tiba-tiba saja membuat Ziyu menorehkan pandangannya pada asal suara. Ternyata sosok pria yang akan menjadi calon bosnya telah berdiri si sampingnya.

"Pa-pagi" Ziyu merundukkan kepalanya.

"Membeli kue?" Ujar Min-hyun mencoba basa-basi.

Ziyu tersenyum seraya mengusap perutnya. Pria itu terkekeh perlahan, serasa paham dengan apa yang dimaksud dari gelagatnya. "Oh.. aku mengerti. Jadi ini pasti permintaan calon bayimu, Ziyu-ssi."

Ziyu tersenyum cengengesan, "iya tuan."

"Jangan panggil aku tuan, panggil saja Min-hyun." pria itu tersenyum. "Jadi kau ingin beli yang mana?" Lanjutnya.

"Um.. yang ini" dengan sangat polosnya ziyu menunjuk kue dengan buah cerry di atasnya. Betapa sangat tidak tahu dirinya

"Tolong bungkuskan yang itu yah," ucap Min-hyun pada pelayan toko.

"Maaf tuan kue ini sudah di pesan orang lain," ujar pelayan itu setelah mengecek kue yang dipilih Ziyu.

Min-hyun berdecak kesal, "akan kubayar dua kali lipat, atau berapapun yang kau mau asal nona ini bisa mendaptkan kue itu."

Setelah melihat Min-hyun mengucapkan itu, Ziyu tiba-tiba melempar pandang padanya. Ia jadi merasa tidak enak, Min-hyun sampai berbicara seperti itu hanya demi sepotong kue yang ia inginkan.

"Maaf tuan tapi kue ini memang sudah di pesan."

Tak ingin hilang sabar Min-hyun mengambil ponselnya dan menekan sebuan nomor. "Hallo, kau tahu kan toko kue di ujung jalan yang sama dengan cafe ku. Beli toko itu sekarang, aku tidak suka jika permintaanku di tolak."

Pelayan toko itu mengerjapkan matanya terdiam. Mendengar pembicaraan Min-hyun, membuat bibirnya bungkam tak bisa berkata apa-apa.

"Kau dengar kan barusan?" Ia menyimpan ponselnya di kantong sakunya. "Aku adalah pemilik toko ini sekarang, jadi bungkuskan kue itu sekarang jika kau masih mau bekerja di sini."

Pelayan itu menuruti apa yang dikatakan Min-hyun.

Pria itu tersenyum pada Ziyu dengan bangganya. Melihat senyum Min-hyun yang merekah, membuat bibir Ziyu ikut tertarik ke atas seraya mengucapkan terima kasih.

Sebenarnya sikapnya itu sangat berlebihan, apalagi membeli sebuah toko hanya demi sepotong kue. Hal utama yang dipikirkan Ziyu adalah, seberapa kayanya pria itu hiangga mampu membeli toko hanya dengan satu panggilan telpon saja.

Suasana cafe begitu ramai hari ini. Mingkin karena hari ini adalah weekend, hari dimana harusnya dihabiskan semua orang untuk bersantai. Namun tidak dengan wanta berambut coklat itu.

Demi meringankan kesedihan, Ziyu menghabiskan waktu nya hanya untuk bekerja. Ia tidak pernah mengeluarkan keluh kesahnya pada siapapun, termasuk Namjoon yang menyokong kehidupannya sekarang.

"Istirahatlah jika kau lelah."

Atensi Ziyu teralihkan pada sosok pria yang sudah berdiri di sampingnya, lagi. Menatap dengan senyuman yang ramah dan hangat.

Namun Ziyu hanya merundukan kepalanya sejenak, dan dengan wajah datar ia berkata, "aku tidak lelah." Tak ada guratan di wajahnya, yang ada hanya ekspresi datar yang sengaja diperlihatkan demi menutupi laranya.
.
.
.

Won't Let Go || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang