Kembali ke Rumah

3.2K 377 17
                                    

Sang fajar bangun dari tidur panjangnya, burung-burung mulai mencari mangsa, ibu-ibu pergi ke pasar bersama anaknya sedangkan kepala keluarga menunggu di rumah sambil membersihkan mobil karena sekarang adalah hari minggu.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, tapi tidak ada satupun dari mereka yang berniat untuk bangun, mungkin karena terlalu nyenyak.

"Hmmmm nyem.. nyem.."

Pria tinggi yang sedang memeluk orang yang di sampingnya pun tersadar dari tidurnya, tetapi dirinya masih enggan untuk membuka mata, masih belum mengumpulkan nyawa seutuhnya.

Apakah Lucas mengiggau?

Lucas tiba-tiba mempererat pelukan mereka dan mengenduskan kepalanya di dada bidang Johnny.

Ya ampun anak ini kenapa lucu sekali..

Karena Johnny masih merasa ngantuk, dirinya berencana untuk tertidur lagi, lagipula ini adalah hari minggu.

———

Suatu dengkuran halus terdengar di kupingnya.

Huh sejak kapan ada suara dengkuran halus?

Dirinya terasa tidak bisa bergerak leluasa seperti biasa, hawanya pun sangat asing baginya.

"Nhhhh.." Lucas merasa terusik lantaran seseorang semakin mempererat pergerakannya.

Matanya perlahan terbuka, maniknya berusaha untuk melihat sekitarnya yang menurut dirinya asing.

"Dimana ini.." Ucap Lucas yang masih belum sepenuhnya sadar.

"Ini di rumahku" Terdengar suara serak di kuping Lucas yang membuatnya bergidik. Lucas yang belum sepenuhnya bangun tiba-tiba langsung tersadar.

"AKKK!" Lucas yang terkejut melepaskan tautan pria yang dia punggungi dengan kasar dan bersiap meloncat dari kasur, baru saja dia akan meloncat ternyata kaki kanannya terlilit selimut membuatnya tidak seimbang.

Dughh

"AAWWW!" Lucas terjatuh dari atas kasur dan dahinya duluan yang mencium lantai. Kasur Johnny lumayan tinggi karena dibawahnya terdapat kolong(?), mungkin kepala Lucas setelah ini akan sangat sakit dan pusing.

Pria tinggi itu bangun dari kasurnya dan menghampiri Lucas yang terlihat kesakitan.

"Lucas! Kau tak apa?" Tanya Johnny yang berusaha melihat luka yang ditutupi oleh tangan Lucas. Kepala Lucas seperti dibelah dua, pusing bercampur sakit.

Tidak ada jawaban dari Lucas.

"Kau harus duduk, biar ku obati lukamu, sini kubantu" Johnny meraih lengan Lucas dan mengangkatnya duduk menuju kasur.

"Tidak usah"

"Kau yakin?"

"Ya" Itu jawaban yang keluar dari mulut Lucas, padahal dirinya masih mengelus-elus dahinya yang terbentur.

"Kenapa bisa aku tidur di rumahmu?"

"Kau sendiri yang tertidur dan saat ku bangunkan tidak juga sadar, sampai akhirnya aku menelpon ibumu dan katanya kau menginap di rumahku saja"

"Maaf.."

"Untuk apa?"

"Karena tertidur di rumahmu.."

"Tidak usah, lagian aku senang ada yang menemaniku tidur" Tangan Johnny meraih pucuk kepala Lucas dan mengacak-acak rambutnya gemas.

"Aww.."

"Ahh maaf apa aku mengenai lukamu?"

Lucas masih menutupi dahinya, Johnny melihatnya dan menepis tangan Lucas agar dia dapat melihat luka di dahi Lucas.

SCHOOL SOCIETY • Johnny x LucasWhere stories live. Discover now