ke pusat kota, kami bertolak
lihat patung-patung berbalut kain kotak
katanya umbar aurat, tak patut dilihatke museum, kami bertandang
lihat petak-umpet dan ucing-ucingan dipajang
orang-orang tak kenal, binal di media sosial
lihat foto kopi susu marak diunggah
plastik di perut ikan bertumpuk sudahke taman kota, kami berkunjung
lihat anak-anak murung, tak ada yang dipulung
selain utang-utang orangtua dihitung
di dalam kurung, kebebasan buntungke sekolah, kami kembali
buat laporan tentang para biang keladi
atas nubuat-nubuat yang salah arti
tak ada yang salah, manusia mudah gerah!Karyawisata takkan lagi:
sama saja--di mana pun kelak terpatri***
Oktober 2019
masih yakin ingin beranak dengan kondisi dunia sekarang ini?

YOU ARE READING
Kenopsia (Kumpulan Puisi)
PoetryKumpulan puisi keempat (2019-2021). Kenopsia, n. the eerie, forlorn atmosphere of a place that's usually bustling with people but is now abandoned and quiet. (Harap mencantumkan sumber setiap repost/share) Highest Rank: (pernah) #2 in #Poem, #1 in...