1999.

566 43 1
                                    

1999 - seoul, korea selatan

"danji neol saranghae ireoke malhaetji
ijekkeot junbihaetdeon manheun mareul dwirohanchae
eonjena ni yeope isseulge ireoke yaksogeul hagesseo
jeohaneureul baradabomyeo—"

Lagu Candy, dari H.O.T yang sedang diputar di radio merah milik haechan seketika terhenti karena haechan merasakan ponselnya berdering.

"Yoboseyo" ucap haechan ramah.

"Apakah ini Lee Haechan, murid dari Universitas Hanyang?" Suara wanita terdengar dari ujung telepon.

"Ya, benar, maaf anda siapa?"

"Saya, Mrs. Kim dari GYcorp sangat berterimakasih sekali karena anda sudah mendaftar di GYcorp, dan saya sangat senang sekali jika haechan-ssi sangat tertarik dengan perusahaan kami, tapi mohon maaf lamaran anda kami tolak. Terimakasih lee haechan-ssi" sambungan telepon terputus begitu saja.

"Tapi- hallo, mrs.kim ahhh sialan, mengapa begitu sulit mencari pekerjaan di seoul, padahal aku memiliki bakat hebat" haechan benar benar mengutuk perusahaan tersebut.

kim ahhh sialan, mengapa begitu sulit mencari pekerjaan di seoul, padahal aku memiliki bakat hebat" haechan benar benar mengutuk perusahaan tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku benar benar mengutuk siapapun tadi yang meneleponku. Apakah mencari pekerjaan di seoul sangatlah sulit? Padahal aku ingin sekali masuk ke GYcorp, karena gajinya lumayan.

Ya, aku Lee Haechan, mahasiswa tingkat 6 jurusan penyiaran Universitas Hanyang, aku terlahir di keluarga yang cukup. Bagiku hidup dengan Ayah, Ibu, dan adikku di loteng sewaan kami dengan bahagia sudahlah cukup. Tapi aku mengerti hidup tanpa uang bukanlah hal yang membahagiakan. Ayah dan ibu setiap harinya hanya berjualan jajanan di seberang stasiun kereta, jadi aku sebagai anak tertua tentulah harus membantu kedua orangtuaku, tapi apadaya otakku kadang tidak bisa diandalkan. Sudah enam perusahaan yang menolakku bulan ini. Tapi soal fisik—

"Haechanie!!! Ada telepon dari stasiun penyiaran, katanya kapan kau akan datang? Syuting akan segera dimulai" itu suara ibuku, yang berteriak dari ruang makan.

Aku melangkahkan kakiku keluar kamarku. Menarik kursi disamping adik lelakiku untuk menikmati makan siang yang sudah ibuku buat.

"Hy- hyu- hyung" adikku, Lee Dongyeon memiliki keterbelakangan, ia bertingkah sepuluh tahun lebih muda dari umurnya. Tapi memilikinya adalah kebahagiaan bagi keluargaku. Aku menyayanginya lebih dari apapun. Aku akan melakukan apapun demi membuatnya sembuh dan tumbuh seperti yang lain.

"Makan yang banyak dongyeon-ah dan tumbuh besar seperti hyung" ucapku sembari memberikan sepotong ham untuknya.

"Kau akan pergi ke stasiun penyiaran sayang?" Yang bertanya ini adalah ayahku, yang sangat kuat dan tidak mengenal lelah untuk membahagiakan kami.

" ya ayah, tapi ah aku sangat tidak bersemangat sekali, mereka selalu memiliki ide ide aneh untuk variety show" jawabku dengan raut sedihku.

melting me softly. [ markhyuck ]Where stories live. Discover now