Ini Nana dan Nono...

6.5K 492 8
                                    

"Nono..."

"Hmmmm...."

"Mau ini satu..."

Jeno mengerjap, memperhatikan apa yang ditunjuk Jaemin pada layar ponselnya.

"Rubah?"

"Iyaaaa...."

"Kenapa?"

"Lucu, Nana suka. Nono beli rubah satu boleh?"

"Mana bisa sayang, memangnya mau diletakan dimana? Siapa yang mau merawat juga?"

"Tapi Nana ingin..."

Jaemin cemberut. Jeno yang melihatnya terkekeh geli.

"Kalau kucing mau?"

"Kan Nono sudah punya kucing"

"Anjing?"

"Nana mau samoyed. Tapi nanti Nana tinggal terus. Nana sebal...."

Gerutuan Jaemin ditanggapi senyum ringan Jeno. Dikecupnya dahi Jaemin.

"Nana ingin memelihara hewan?"

"Eunggg...."

"Tapi Nana tau kan jadwal kita lumayan padat. Memangnya Nana tega membiarkan mereka tidak terawat saat Nana tinggal?"

Jaemin menggeleng mendengar perkataan Jeno. Wajah cemberut Jaemin membuat Jeno tidak tega. Sebuah ide tiba-tiba terlintas di benaknya.

"Sebagai gantinya Nana mau tidak ke kebun binatang?"

"Bolehhhhhh!!! Nana mau lihat singa, harimau, rubah, gajah, lumba-lumba. Semuanyaaaa..."

"Tentu, besok kita pergi. Ingin berdua saja?"

"Terserah Nono..."

Jeno mengangguk. Mereka sedang tak ada jadwal, mungkin pergi sebentar tak masalah.
.
.
.
.
.
"Nana senang sekali, terimakasih..."

Anggukan Jeno berikan. Seharian ini dia melihat tawa Jaemin yang tak pernah berhenti.

Dengan baju sederhana dan penyamaran seadanya Jeno dan Jaemin berkeliling kebun binatang.

Berjalan kesana-kemari melihat berbagai hewan. Celotehan Jaemin sepanjang hari ini juga menghibur sekali.

"Nana lapar...."

Jaemin mengeluh sambil mengusap perutnya. Genggaman tangan itu Jeno eratkan, tanpa menjawab Jeno berlajan untuk mencari tempat makan yang cocok untuk mengisi perut.

Saat sudah sampai di tempat yang ramai genggaman tangan mereka terpaksa dilepas. Bagaimanapun mereka tidak ingin terlihat mencolok di depan fans.
.
.
.
.
Beberapa langkah lagi pintu dorm sudah bisa terlihat, tapi tarikan pada bajunya menghentikan langkah Jeno.

"Nana lelah?"

Jaemin menggeleng. Matanya memperhatikan sekitar. Sepi.

"Terimakasih sudah membuat Nana bahagia hari ini. Nana senang sekali bisa pergi berdua dengan Nono. Nana sayang Nono..."

Mendengarnya Jeno tak kuasa menahan senyum. Tangannya terulur untuk mengusap rambut Jaemin.

"Aku senang bisa menjadi salah satu sumber bahagia Nana hari ini..."

Jaemin mengangguk.

Jeno mengernyit saat Jaemin mendekatkan tubuhnya. Ujung sepatu mereka bahkan sudah bersentuhan.

Tubuh Jeno menegang saat Jaemin berjinjit dan melingkarkan kedua tangan di lehernya. Belum selesai mencerna apa yang terjadi, bibir ranum Jaemin sudah menempel pada bibirnya.

Jeno memperhatikan wajah Jaemin. Matanya yang bulat tertutup oleh kelopak mata, dan bulu matanya yang lentik indah sekali dilihat dari dekat.

Jeno mengerjap, dengan kesadaran penuh tangannya melingkar di pinggang Jaemin. Merengkuh tubuh itu agar makin merapat. Bibirnya juga melumat ranum Jaemin. Matanya tak lupa ia pejamkan. Ciuman di akhir kencan memang menyenangkan.
.
.
.
.
"Nana sudah melihat ini?"

Jaemin mengerjap saat Renjun menjulurkan ponsel untuk menunjukan foto.

"Ini Nana dan Nono..."

"Kemarin ada yang mengganggu kalian?"

"Tidak. Tapi kata Nono saat di kebun binatang banyak yang memperhatikan dari jauh, tapi tidak menganggu. Nana bebas melihat hewan kemarin...."

Renjun mengangguk. Dia hanya khawatir, foto Jeno dan Jaemin tengah jalan berdua di daerah pertokoan tersebar luas. Walau hanya foto nampak dari belakang. Tapi sepertinya fans hanya senang melihat Jeno dan Jaemin, dia juga menghargai hanya dengan mengambil foto dari belakang. Sepertinya fans sadar kalau nomin sedang berkencan dan tidak ingin menganggu.

"Apa manager Hyung akan marah?"

Jaemin bertanya khawatir.

"Tidak sayang...."

Jaemin dan Renjun otomatis menoleh ke asal suara. Itu Jeno yang baru saja pulang selepas menjalani jadwal menjadi MC acara musik.

"Manager hyung berkata padaku bahwa foto itu bukan masalah. Asal kita baik-baik saja tidak apa-apa. Kan itu juga termasuk hak fans untuk mengambil gambar selagi tidak menganggu privasi. Dan kupikir foto itu biasa saja. Lumayan juga untuk nomin shipper..."

Jeno menjelaskan. Renjun mengangguk mendengarnya, beda halnya dengan Jaemin yang terfokus pada barang yang dibawa Jeno.

"Itu untuk Nana?"

"Iyaaa..."

Jaemin segera menghambur kearah Jeno. Matanya berbinar.

"Rubah dan Singa?"

Jeno mengangguk. Hanya saja kemarin Jaemin terlihat antusias pada kedua hewan itu saat dikebun binatang. Jadi dengan inisiatif Jeno membelikan boneka Rubah dan Singa selepas jadwal MCnya usai.

"Terimakasih Nono..."

Boneka itu Jaemin peluk dengan sayang. Hehe kekasihnya baik sekali.

"MATAKUUUUU!!!"

Renjun menjerit murka saat melihat Jaemin tiba-tiba mengecup bibir Jeno.

Sial dia jadi obat nyamuk.




END.

Oneshoot NominWhere stories live. Discover now