Dunia Permata
Bisakah aku membenci hidup ini?
Bisakah aku berharap tak lahir ke dunia ini?
Bisakah aku mendapatkan warna di hari ini?
Bisakah aku menginginkan yang namanya kebahagiaan hati?Salahkah aku
Bila menginginkan kehidupan yang lalu
Salahkah aku
Bila berharap mereka seperti yang duluMataku terpejam
Diriku tenggelam
Mengikuti arus alam
Permata di tengah malamSekarang.....
Walau hidup dunia permata di atas karang
Tetap saja.....
Hidup gurun yang dulu paling berhargaWajah bahagia.....
Hanya di luarnya saja
Dunia permata membuatku sengsaraDunia permata
Bagai panas di sahara
Hidup bahagia
Itulah..... intan permata yang sesungguhnyaDunia permata
Bukanlah yang paling berharga
Tapi bersama dalam taqwa
Lebih indah daripada dunia yang penuh permataSebuah permata
Tidak akan membawa ke surga
Memperdalam imam dam taqwa bersama
Akan membawa kebahagian di akhirat dan dunia
YOU ARE READING
Alamku Yang Menangis
PoetrySebuah puisi karangan sendiri yang berasal dari hati, sedih, bahagia, kecewa, kagum, marah, cinta, alam, kehidupan, agama, dan masih banyak lagi. Saya sebagai penulis hanya ingin mencurahkan rasa yang terpendam dalam hati. Happy reading !!!