Final Decision

433 59 43
                                    

#flashback

Ting...tong

Terdengar suara bel rumah yang berbunyi. Segera si penghuni rumah yang sendiri menghampiri pintu dan membukakannya.

"Jiyong hyung, cepat sekali? Apa ada yang tertinggal?" Monolognya.

"Hyung, kau sud....."

Kalimatnya terhenti saat melihat bukan Jiyong yang dihadapannya. Seungri berusaha menutup kembali pintunya, tapi tertahan oleh orang yang tak di kenal. Sekuat tenaga Seungri mendorong pintu rumahnya dan lagi ia kalah tenaga. Pintu berhasil terbuka lebar, Seungri berjalan mundur perlahan saat orang tersebut mulai mendesaknya masuk. Seungri mulai ketakutan, seluruh tubuhnya bergetar.

"Si-siapa kau?" Tanyanya, tapi pria tersebut diam.

"Pergi dari sini!" Pria tersebut semakin mendesak Seungri.

Tak punya pilihan, Seungri berlari kekamar Jiyong dan menguncinya. Perlahan ia mundur dari pintu dengan tatapan ketakutan. Hanya dengan sekali tendangan pintu kamar tersebut terbuka. Seungri semakin mundur kebelakang dan kakinya terhenti karena tee bentur pinggir kasur. Seungri terduduk di kasur dengan matanya yang menatap ketakutan ke arah pria yang saat ini sudah mencengkram kedua rahangnya.

"Serahkan surat penting itu."

"Su-surat itu tidak ada di sini."

Si pria itu mencengkram bahu Seungri  dan hendak menyeretnya pergi. Tapi Seungri justru perpegangan pada pinggiran kasur membuat si pria itu tersentak dan berbalik ke arahnya. Ia menampar wajah Seungri hingga ia tersungkur ke lantai. Darah segar keluar dari sudut bibirnya. Pria itu kembali menarik Seungri dan menghempaskannya dikasur.

"Diam disini atau kau tak akan pernah bertemu dengan Jiyong mu lagi!" Ancamnya dan itu membuat Seungri terdiam.

Sementara orang itu menggeledah lemari hingga laci meja dan setiap sudut kamar yang ditempati Jiyong dan Seungri. Merasa ada kesempatan Seungri berlari ke arah pintu. Belum sampai di ambang pintu, si pria itu menodongkan senjata dari arah belakang.

"Melangkah lagi, maka Jiyong tidak akan pernah bertemu dengan mu lagi!"

Seungri membatu saat mendengar ancamannya. Hyun Jun, pria itu menyeret Seungri keluar kamar dan membawanya ke dalam mobil meninggalkan rumah Jiyong.

#flashback off
.
.
.
.
.

Jiyong memacu mobilnya dengan kecepatan melebihi batas. Tak peduli dengan kendaraan disekitarnya yang membunyikan klakson saat Jiyong melintasi mereka. Lampu merah pun tak mampu menahan laju mobilnya.

Pintu gerbang kediaman Kwon yang juga dulu rumahnya pun di tabraknya hingga beberapa penjaga yang berjaga didepan berhamburan menyingkir.

Jiyong keluar dari mobil dengan keadaan emosi. Beberapa penjaga menahannya tapi Jiyong memukul jatuh mereka semua. Sampai ia memasuki rumahnya kembali yang telah sekian tahun ia tinggalkan. Dihadang beberapa pengawal tidak menghentikan langkahnya. Ia memukul, menendang dan membanting pengawal Jidi. Tak sedikit juga luka yang didapatinya, memar di wajah, disekitar sudut bibirnya yang berdarah juga pelipis kanannya yang terluka.

Ia menelusuri lorong rumahnya tempat dimana dulu Jiyong dan Jidi mendapat hukuman dari sang ayah saat mereka melakukan kesalahan. Jika sekarang ruangan tersebut digunakan untuk menghukum orang-orang yang tidak sesuai dengan keinginan Jidi.

Braakkk...

Semua mata tertuju pada suara pintu yang terbuka paksa. Jiyong memaksa masuk kedalam. Ada beberapa anak buah Jidi didalamnya sedang menjaga orang terikat dikursi dan orang itu Seungri. Penglihatan Jiyong segera tertuju pada Seungri, tanpa pikir panjang pun ia menerobos barikade anak buah Jidi. Tapi langkahnya tidak semulus itu, tentu saja anak buah Jidi melakukan perlawanan. Beberapa dari mereka memukul dan menendangnya, tapi Jiyong bisa menghindarinya sampai salah satu dari mereka tiba-tiba memukul belakang Jiyong dengan sebuah tongkat hingga membuatnya jatuh bertumpu pada lututnya. Jiyong menyentuh tengkuknya dan dilihat ada sedikit darah pada telapak tangannya.

Contract KillerWhere stories live. Discover now