Six

88 14 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Waktu cepat berlalu, tanpa terasa beberapa bulan lagi Jina dan kawan kawannya akan segera lulus.

Jina sedang berjalan sendiri di koridor sekolah setelah dari toilet dan berhenti di depan mading karena ada selembaran yang menarik perhatiannya.

“Pendaftaran untuk tampil di acara kelulusan?” Guman Jina seraya membaca selembaran yang tertempel di mading tersebut.

“Ah rasanya aku ingin tampil juga, tapi rasanya kurang jika tampil sendiri” Jina berpikir sejenak lalu mulai tersenyum sempurna.

“Aku ada ide” Ucap Jina lalu berjalan riang menuju kelasnya.

Seusai sekolah Jina menunggu Yoongi di parkiran tepat di samping motor Yoongi, ya setelah berbulan bulan, hubungan pertemanan mereka mulai lebih baik dibanding sebelumnya.

Tak lama Yoongi datang lalu menatap Jina sembari mengernyitkan dahi dengan bingung.

“Yoon ada yang mau aku bicarakan” Ucap Jina dengan wajah ceria.

“Apa?” Balas Yoongi sembari memarkirkan motornya.

“Emm... Mau ga duet sama aku di acara perpisahan nanti?” Tanya Jina dengan wajah berharap.

“Gak” Jawab Yoongi dengan cuek.

“Kenapa?” Tanya Jina lagi dengan wajh kecewa.

“Lo ga perlu tau alasannya! Dan lo gak akan ngerti”

Deg! Hati Jina terasa sakit karena baru kali ini Yoongi bicara dengan kasar kepada Jina.

“Tapi Yoon, bukannya kita pernah latihan duet waktu dulu” Ucap Jina menahan rasa sakitnya.

“Udahlah gak usah bahas ini, lo harus tau batasan!” Sarkas Yoongi sembari berlalu pergi meninggalkan Jina yang sudah berkaca kaca.

“Aku salah apa? Aku kan cuma minta kita tampil bareng” Guman Jina sembari menunduk dengan berlinang air mata.

⚪️⚫️⚪️⚫️


Sesampainya di rumah, Jina langsung mencari Ayahnya lalu memeluknya.

“Kenapa?” Tanya Ayah Jina sembari mengelus kepala putrinya itu.

“Yo–yoongi, padahal aku hanya mengajaknya tampil di acara perpisahan nanti, tapi dia menolaknya dengan kasar” Adu Jina dengan sesenggukan sehabis menangis.

“Sudah sudah mungkin dia punya alasan sendiri” Ayah Jina menenangkan putrinya.

“Tapi apa harus berbicara kasar seperti itu? Kenapa tidak terus terang saja, mungkin aku bisa bantu kan” Ucap Jina karena tak setuju dengan balasan Ayahnya.

“Itu kamu ngerti, coba kamu cari tau kenapa Yoongi tidak mau, bukannya kamu yang bilang Yoongi meminta bakatnya itu tak di sebarkan” Balas Ayah Jina yang disetujui olehnya.

Setelah puas mengadu Jina menghapus sisa air matanya lalu bergegas mandi dan istirahat.

⚪️⚫️⚪️⚫️

Beberapa hari berlalu hubungan Jina dan Yoongi menjadi seperti dulu lagi. Canggung.

“Kamu lagi berantem sama Yoongi?” Tanya Lisa yang merasa sahabatnya ini tidak seperti biasanya.

“Hm, aniyo” Jawab Jina seadanya.

“Aish sudahlah jangan lesu begitu, kita ke kantin saja yuk, aku lapar” Ucap Jennie lalu menggandeng dua sahabatnya keluar kelas.

Seusai sekolah Jina juga masih terlihat lesu, ya dia masih memikirkan alasan Yoongi tidak mau tampil dengannya dan kenapa harus ia sembunyikan bakatnya.

Padahal dulu Jina tidak pernah memikirkan masalah ini, tapi kali ini rasanya ia ingin tahu sekali alasannya.

“Apa aku ke rumah nya saja? Tapi aku belum pernah berkunjung” Jina berpikir sejenak lalu mulai ceria kembali.

Yap, Jina sedang berjalan riang ke rumah Yoongi yang tidak jauh dari rumahnya.

“Apa Yoongi belum pulang?” Monolog Jina ketika tidak melihat motor Yoongi di depan rumahnya.

Jina menghela nafas dalam lalu mengetuk pintu rumah Yoongi, tak lama pintu tersebut di buka oleh seorang wanita yang tak lain adalah Ibu nya Yoongi.

“Hallo Tante, aku temannya Yoongi” Jina membungkukan badannya.

“Hallo, ayo masuk dulu, kita bicara di dalam” Ajak sang pemilik rumah.

Nyonya Min aka Ibu Yoongi membawakan minuman dan beberapa camilan untuk Jina lalu duduk di sampingnya.

“Ah terima kasih Tante, aku jadi merepotkan” Ucap Jina dengan wajah malu malu.

“Tak apa, tante malah senang, ternyata anak tante punya teman wanita” Ucap Nyonya Min diakhiri kekehannya.

“Yoongi belum pulang tante?” Tanya Jina.

“Belum, oh ya kamu kenapa kesini?” Balas Nyonya Min.

“Hm sebenarnya aku mau–”

Ucapan Jina terpotong saat seseorang masuk ke rumah, siapa lagi kalau bukan Yoongi.

“Jina?!” Yoongi menatap penuh tanya ke arah Jina lalu menatap Ibunya dengan tatapan heran namun akhirnya menghela nafas lega.


“Jina?!” Yoongi menatap penuh tanya ke arah Jina lalu menatap Ibunya dengan tatapan heran namun akhirnya menghela nafas lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚪️⚫️⚪️⚫️

Maaf ya ff kali ini slow update banget! Soalnya ide aku lagi buntu akhir akhir ini😣
Anyway have a nice day! Makasih udah mampir💜

Hedgehog;MygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang