;-9

632 80 8
                                    

halo! it's been a long time since i published chap 8. hope you all enjoy this chap!☺️

–00–


“ihhh sihoon, makan yang banyak ih! itu pipi gembul lo kok jadi hilang! gasukaaaa, kan mau uyel-uyel pipi sihoon” keluh wooseok, ya saat ini wooseok dateng ngejenguk sihoon. dia bawa parsel buah yang besarrrrrrr supaya sihoon banyak makan.

jinhyuk tersenyum gely  gely manjah ((aselinya mah gemesss sama wooseok)) ngelihat tunangannya mengeluh.

“iya! kak sihoon harus makan yang banyak biar gembul lagi! ini mah apa tinggal tulang semua macem tengkorak” sahut minhee sinis.

Sihoon meringis, “hehe ya maap gue lagi gak nafsu makan nih. mual mulu gue”.

Wooseok ngangguk-ngangguk, “tapi lo harus ngisi perut hun, harus makan! ntar kalo lo sembuh gue traktir boba deh!” sahut wooseok.

“lemah nih gue kalo di ancem pake boba” kata sihoon dengan nada melas dibuat-buat.

“makanya lo banyak makan, kalo dua hari ini lo ga sembuh traktiran gue batal ya” ujar wooseok bikin sihoon mencebik kesal. dia udah coba makan tapi makanan selalu berakhir tragis di wastafel.

Wooseok mengedarkan pandangan ke sekitar ruangan sampe matanya tertuju ke pintu ruangan rawat inap sihoon. disana dia ngelihat Hangyul menatap sihoon.

“hun, lo udah baikkan sama hangyul?” tanya wooseok pelan. sihoon yang lagi mencoba makan buah mengernyit, ”hah? apa?”

emang ya dasar budek😒.

Wooseok menggeleng, “engga, gapapa kok, udah lo lanjutin aja makan buah nya. betewe udah jam segini, gue sama jinhyuk pulang dulu ya hun, hee. cepat sembuhhh gembulnya gueee”

wooseok memeluk sihoon erat, “gue denger apa yang lo bilang seok. tapi maaf, hati gue udah terlanjur sakit” bisik sihoon lirih.

wooseok menepuk punggung sihoon pelan, seolah-olah sosok yang tengah berbaring di bed pasien itu mudah sekali hancur—dan kenyataannya emang begitu.

“lo tau hun, gue mendukung semua keputusan lo. cepat sembuh”

Sihoon mengangguk, “makasih Seok, makasih jinhyuk. hati-hati”

Minhee melambaikan tangannya ceria, “dadah kak wooseok, dadah kak jinhyuk!!!”

Wooseok ketawa kecil sedangkan jinhyuk cuma tersenyum. iya eman sok cool si bapak Lee Bucin Jinhyuk satu ini:)).

–00–

balik ke pasangan seungwoo dan byungchan.

Malam ini byungchan tampak sibuk di dapur apartemennya, memasak makan malam tentu saja. byungchan itu selain bobrok juga bisa memasak dan hasil masakannya gak perlu di ragukan lagi😍.

Rencananya malam ini ia ingin dinner bareng kekasihnya, seungwoo. segala persiapan sudah di persiapkan byungchan.

setelah menyelesaikan masakannya dan menata di meja makan dengan lilin biru cantik bertengger di meja makannya, byungchan menghubungi Seungwoo.

namun yang dihubungi tak juga membalas, jangan kan membalas pesan byungchan membacanya saja tidak.

“baiklah tunggu setengah jam lagi” byungchan menyemangati dirinya. sembari menunggu Seungwoo pulang, byungchan mengerjakan tugas sekolahnya hingga tak terasa sudah jam 11 malam. Byungchan mengecek ponselnya dan mendapati satu pesan singkat dari Seungwoo “berhenti merecoki ku!”

byungchan mendesah kecewa, lagi lagi dan lagi seungwoo menolak ajakan makan malamnya. byungchan menatap berbagai hidangan yang sudah ia siapkan, “pasti sudah dingin dan tak enak lago” batinnya sedih juga kecewa.

Byungchan bingung dengan segala sikap Seungwoo, terkadang pria satu itu begitu mengasihinya—menyayanginya hingga mereka pantas mendapatkan title ‘best couple’  dan terkadang juga pria satu itu mengacuhkannya, memperbudaknya layaknya ia pelacur tak berharga. menginjak harga dirinya. meludahinya. Mencemooh makanannya.

yah ini lah sisi lain Seungwoo yang tidak kalian semua ketahui. Seungwoo itu kejam. Tak berperasaan. semua yang dia perlihatkan ke dunia luar itu adalah bualan semata, hanya kesemuan yang tak akan bisa berhenti.

Kenyataan berkata lain—ya pria itu sama kejamnya dengan orang tua byungchan.

byungchan bingung dengan apa maksud
Seungwoo dulu dengan mengatakan bahwa ia bisa memberikan byungchan kebahagian serta kasih sayang yang berlimpah.

ntahlah yang pasti byungchan—tak bisa lepas, ah belum bisa lepas dari Seungwoo, mereka terikat.

byungchan bangkit dari kursinya, berniat membersihkan segala kekacauan ini. mengumpulkan makanan dingin yang telah ia buat ke dalam satu mangkuk besar untuk diberikan kepada kucing liar di luar sana alih-alih membuangnya langsung ke tempat sampah.

lilin biru yang sejak tadi hidup ia simpan ke dalam laci kecil di kamarnya—sebagai bukti kekecewaanya lagi kepada Seungwoo yang jatuh tepat pada hari ini.

Setelah selesai dengan seluruh kegiatannya, byungchan memasuki kamarnya. berbaring di kamarnya dengan masih memikirkan kekecewaannya kepada seungwoo sehingga tanpa ia sadari setetes air mata jatuh melewati pipinya.

Byungchan akui dia itu cengeng. sedikit masalah seperti ini saja ia bisa menangis berhari-hari. ironis sekali ya.

Tanpa sadar byungchan jatuh tertidur kelelahan menghadapi penghujung hari yang tampak menyedihkan sekali.

Byungchan ingat ini,

Mawar itu indah namun berduri.
jika kau salah memegang kau bisa terluka.

By the way, ingatkan byungchan untuk menggunakan concealer, dia butuh mengcover kantung mata hitam serta mata bengkaknya itu. jangan lupa juga ingat kan byungchan untuk menggunakan kacamata hitam, karena sumpah demi apapun mata byungchan memerah seperti CLAN uchiha di anime Naruto😔.

–00–

Singkat banget kan?🙂.

mana sok-sokan pake bahasa baku lagi huhuhu😭. maksa banget aku tu mau update padahal terakhir update mah jaman kapan atuhlah, gaya bahasanya berubah-ubah jadi maap yak🙏🏻

Jadi gimana chapter kali ini? memuaskan? hehe haruskah ada kapal yang karam disini?🤔🤔


Next or unpub?





U Got it | weishinحيث تعيش القصص. اكتشف الآن