Menjalani Pingitan

4.3K 190 6
                                    

Halloo...

As'salamu'alaikum, guyss.

Hadir lagi nih, Gus Azka dan Mbak Linka Loverrrs Mania Mantab Spontan Uhuy

--

Baru 10 menit aku merebahkan tubuhku diatas kasur, terdengar handphone ku berdering. Ku lirik sejenak tertera nama Anneth. Buru-buru aku mengangkatnya.

FYI gais, Anneth adalah salah satu partner cewek di organisasi pecinta alam. Bisa dibilang dia satu-satu nya cewek yang bertahan sahabatan sama aku. Karena sudah bisa dipastikan rata-rata temen ku sih cowok ya gais, bukan karena gimana. Tapi terkadang temenan sama sesama cewek itu banyak drama nya.

"As'salamu'alaikum...woyy apa'an?" tanya ku dengan segera

"Lagi free ngga? ada job nih" terdengar suara Anneth dengan segala keributanya

Aku mengerutkan dahi "Job? dimana?"

"Di taman deket Fakultas Biologi. seperti biasa jadi pemateri buat anak maba" sahutnya.

Dengan antusias aku pun menjawab "oke, berangkat sebentar lagi. Bye".

Mendengar tawaran dari Anneth aku pun anutusias, karena sejak pagi tadi mood ku sudah tidak enak. Barangkali kalau aku pergi menemui teman-teman mood ku akan kembali baik.

Dengan segara aku memepersiapkan diri. Seperti biasa outfit yang sering ku kenakna ialah celana jeans, sepatu sneakers, kemeja kotak-kotak dan kerudung. segera aku mengambil tas slempang kecil berwarna merah. Tak lupa juga kupakaikan jam tangan analog di tangan kiri ku yang sudah ada berbagai gelang berwarna hitam. Nice guman ku dalam hati.

Ku langkahkan kaki sambil bersenandung dan memutar kunci motor ku.

"Linka, mau kemana?" tanya mama

Wahh.. cari alasan apa ya? guman ku dalam hati. Seperti yang kalian tahu ya, mama ku tuh orang nya ribet banget. Apalagi kalau untuk urusan komunitas ku itu, dari dulu ngga pernah mau anaknya ini mengembangkan minat.

"Mau ke kampus ada acara ma. Linka jadi pemateri" jawab ku tanda tanda tanya dan mama harus mengizinkan

"Halah.. itu mah jadi alasan kamu saja toh? sudah sudah masuk kamar sana" usir mama

Kali ini aku harus melunak untuk membujuk sang ibu negara ini, kalau bujuknya dengan nada penyangkalan seperti sebelum-sebelum nya aku akan kalah dengan telak. Tidakkk... Tidak... Tidak boleh.

"Mama ku sayang ku cinta ku, jadi gini loh ma. Di kampus Linka kan lagi kayak ada ospek gitu. Nah, kebetulan Linka ini ada sedikit cerita buat mereka ma. Mama sendiri kan yang bilang kalau kita itu harus saling berbagi, apalagi ini Linka lagi membagi pengalaman Linka buat mereka ma..." Jelas ku setenang mungkin

Ku lihat sekilas wanita itu kini tersenyum seraya mengganggukan beberapa kali kepala nya.

Yesss, Mrs. Gunawan akan mengizinkan nih. huhuhuhuhuhuhu.... bayangku sambil tersenyum manis.

"Hemm.. tapi kamu ini lagi di pingit sayang. Jadi buruan kamu sekarang masuk titik ngga pake koma ya"

Aku menghembuskan nafas secara kasar sambil menyeritkan dahi. Acara pingitan yang mau tidak mau harus kujalani. Dengan nafas yang masih mencekat tenggorokan aku kembali lagi ke kamar. Tidak banyak yang kulakukan. Entahlah, aku hanya malas dengan semua ini. Dengan perjodohan ku yang secara tiba-tiba, rencana lamaran ku, hari pingitan menyebalkan ini, dan entah apa yang akan terjadi di hari pernikahan ku. Yang jelas aku hanya ingin segera menyelesaikan pemaksaan ini. Aku hanya ingin keluar dari belenggu ini. Perkara nanti kehidupan baru ku yang berbanding terbalik dengan yang kujalani sekarang ini, itu akan kufikirkan nanti.

(Calon) Suami PilihanWhere stories live. Discover now