Kenangan Masa Lalu

317 83 56
                                    

Bismillah...
Ini karya pertamaku semoga kalian semua suka😘
Ini murni dari pemikiran sendiri yah

Budayakan VOTE sebelum baca guyss...

Happy reading💋

"Jangan kau ajari aku cara melupakanmu, karna aku lebih tau itu. Hari-hariku lebih fasih mengeja rasa itu."
Tasaro G.K
.
.
.
.


.

Jam sudah menujukkan pukul 1 dini hari, tapi kedua mata Meysha belum juga terpejam. Dia tak bisa tidur karna memikirkan sesuatu.

Meysha berdiri didepan jendela dan melihat bulan dari sana. Melihat bulan purnama seperti malam ini mengingatkannya tentang seseorang.

Meysha tak sabar ingin melihat lagi wajahnya. Tapi entah kapan itu bisa terjadi.

Kenangan demi kenangan terbayang dalam fikirannya.

Flashback

Dengan beralasan ingin membeli sesuatu di Alfam*rt, Meysha menyempatkan pergi menemui seseorang di taman. Meysha berlari-lari kecil agar cepat sampai ditempat tersebut.

Sepasang mata coklat memandangnya dari jauh, serta senyum manis yang menantinya membuat hati Meysha berdebar.

Yah pria itu adalah Alfin, yang biasa Meysha panggil dengan sebutan Al. Dia terbilang pria yang tampan, walau dengan pakaian yang biasa saja ia menjadi pusat perhatian beberapa gadis disana.

Kulit putih, hidung mancung, alis tebal, serta rambut yang dipotong model undercut itu menambah pesonanya.

Dibawah sinar bulan mereka duduk ditaman tepatnya beberapa meter dari Alfam*rt, mereka janjian bertemu disana.

" Udah lama nunggunya?" Tanya Meysha sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.

"Ngak," tegas Al sedikit berbohong.

Al menyodorkan rantang yang dipangkunya sejak tadi, "nih, Bunda yang bikin buat kamu."

"Makasih."

"Enak ngak?" Tanya Al melihat Meysha yang antusias menyantap makanannya.

Mereka sedang menikmati cupcake buatan Bunda Fera, Mamanya Al.

"Inikan makanan terfavorit ya enak donk, apalagi dibuat sama Bunda jadinya lebih enak," ucap Meysha sambil tersenyum manis

Al meremas rambutnya kuat, "duh!!!"

"Kamu kenapa?"

"Hah ... bisa ngak sih Mey kalau senyum tuh jangan terlalu manis, kasian akunya nanti meleleh."

Meysha mencubit lengan Al yang terekspos,"gombal aja terus."
Jelas saja wajah Meysha sekarang memerah akibatnya.

Bukan sekali ini saja Al bertingkah seperti itu, belakangan ini ia memang seperti sedang kasmaran.

"Emangnya kamu es, bisa meleleh."

"Hehehe, bercanda," ujar Al sambil mengelus lengannya yang masih berdenyut.

"Hmm ... eh Mey aku mau ngomong sesuatu."

"Mau ngomong apa?"

"Hmmm ... akuu ... i-itu ... sebenarnya ... "

"Kamu ngomong apa sih, ngak jelas. Giliran ngengombal aja lancar keluar dari mulut."

"Udah lama aku mau ngomong ini ... Jujur aku ..."

Dengan susah payah Al menelah salivanya, ditatap seperti itu membuatnya bertambah gugup.

"Eh ... hm ... aku suka ..."

Ucapan Al terpotong sebab bunyi getar ponsel milik Meysha.

Drrtt ... drrtt ... drrtt ...

"Bentar yah, Mamaku nelpon nih," tegas Meysha sebelum mengangkat telponnya.

"Hallo ...
iya maaf, antrinya lama. Banyak orang soalnya ...
iya-iya ...
tumben Papa nyariin, ada apa?"

"Ih belum juga selesai ngomong udah dimatiin," kesal Meysha menaruh ponselnya kekantong celana.

Dan dia kembali menatap Al dengan wajah sedih, "Al, Mamaku udah nyariin. Aku pulang dulu deh, besok kita ketemu disekolah lagi, kamu ngomongnya besok aja yah. Hehehe aku takut Papaku marah. Ngak apa-apa kan?"

"Yasudahlah, kalau udah sampai rumah kabarin aku aja!" Ucap Al lesu

"iya, kalau gitu aku pulang dulu yah."

Meysha kembali kerumah setelah berjalan kaki beberapa menit.

Flashback end

"Gue nyesal banget kenapa hari itu gue ngak dengerin ucapan lo sampai selesai," ucap Meysha sambil menatap boneka panda miliknya.

"Andai aja gue tau setelah ketemu lo ditaman waktu itu, gue udah ngak bisa liat lo lagi. Udah 5 tahun tapi gue belum bisa lupain lo, dan gue yakin pasti lo udah lupain gue."

Meysha memejamkan matanya dengan bulir air mata yang hampir menetes.

Malam itu, malam dimana Meysha tiba-tiba harus ikut kedua orang tuanya ke Jakarta, ia lupa dengan pesan Al untuk mengabari pria itu jika sudah sampai rumah.

Sesampainya di jakarta,  Meysha tertidur hingga pagi. Meysha mencoba menghubungi nomor Al keesokan hari, tapi nomornya ngak pernah aktif bahkan sampai sekarang.

Meysha merasa bersalah, dugaannya Al pasti marah akan hal itu.

oo000oo

Tok tok tok ... Tok tok tok.

"Mey bangun, ini sudah jam 7," ujar Siska, (Mama Meysha) sambil mengetuk pintu.

Meysha mengucek kedua matanya, berusaha beradaptasi dengan cahaya terang yang masuk kedalam kamarnya.

"Astaga!!!" Teriak Meysha sambil menyibak selimut dan lompat dari kasurnya.

Secepat kilat ia membasuh wajahnya dengan air lalu memakai pakaiannya tanpa mandi, dan tanpa sarapan pula ia langsung mengendarai mobil putihnya dengan kencang.

Saat melintasi persimpangan sesuatu terjadi. Meysha yang ingin mengambil jalur kanan, menabrak sedikit bagian belakang motor seseorang.

Buugghh ...

Meysha memberhentikan mobilnya. "Ya ampun mati gue, malah nimbulin masalah baru, huh ... " Ucapnya sambil melirik kaca spion.

Meysha yang merasa bersalah turun dari mobil dan menghampiri orang yang ditabraknya.

Dengan ucapan maaf dan uang ganti rugi ia segera meninggalkan tempat tersebut. Dan dengan segera ia tancap gas

"Hufft ... gara gara tadi malam gue ngak bisa tidur, gue hampir aja ngilangin nyawa orang😑," gerutu Meysha sambil menepuk jidatnya.

To Be Continued...

Oke sampai sini aja dulu, besok update lagi kok.
Tenang wkwkwk
Jangan lupa vote ya
Dibawah sini nih
👇

Nhur_N
12/02/2020

MEYSHA [TAMAT]Onde histórias criam vida. Descubra agora