MOTIONS [REVISED.]

13

[ m o t i o n s ]

Hujan deras mengguyur kota, membuat beberapa kegiatan terhenti sementara. Termasuk Lana. Ia dan Jasmine duduk di pelataran restoran karena awalnya mereka akan kembali ke apartement Lana, tetapi hujan terlanjur mengguyur mereka.

Membuat mereka memilih untuk menghangatkan badan di coffeeshop sekitaran apartement Lana. Lana sudah berpamitan dan berterimakasih pada Julian. Ia merasa tidak sopan juga harus berdiam di rumah Julian padahal orangnya tidak ada. Cewek macam apa dia?

"Kok bisa didatengin Julian?"

"Kalian itu.. ada hubungan apa? Kamu hubungin Julian?"

Lana menggeleng. "Nggak sumpah, kita gak ada apa - apa."

Jasmine menatap Lana. "Hati - hati loh."

"Hati - hati kenapa?"

"His family, its a little bit complicated."

"Aku gak tau malah.." Lana menyesap espresso nya. "Gak pernah nanyain apapun soal keluarganya."

"Kamu tau gak sih, Biru itu kayaknya gak betah di rumah neneknya. Aku pernah ketemu, dia dicubitin gitu sama pembantunya."

Lana mengangguk. "Tau, bulan lalu, Biru sampe harus makan lewat selang karena dia trauma liat sendok sama garpu, kakaknya Julian yang cerita ke aku."

"Kok bisa ya, suster macem gitu sempet tinggal lama buat handle Biru. Maksudku, kenapa baru ketauan akhir - akhir ini. Sama Matthew pula."

"Julian jarang di rumah kali. Jadi gak tau."

"Kan disana ada Omanya juga."

"Sibuk kali," Lana memotong cake coklatnya sebelum Jasmine berteriak.

"Astaga!"

"Kenapa sih lu, bikin kaget!" Lana menatap Jasmine.

"Yang diomongin dateng."

Lana menoleh, mendapati Julian berdiri di belakangnya dengan kemeja ralph laurent berwarna putih.

"Oh.. hi? Sorry—"

"Kamu gak sama Biru?"

Lana melebarkan matanya. Kemudian melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah hampir jam 5 sore.

"Biru kemana?!" Sekarang balik Lana yang bertanya pada Julian.

[ m o t i o n s ]

"Kamu gak cek ke sekolahnya?"

"Udah,"

"Julian! yang bener! Aku mau kita ke sekolahnya Biru lagi. Aku mau minta cek cctv nya! Biru itu penurut, kalau disuruh A ya dia bakal A. Gak akan sampe hati dia buat ngelawan kamu. Dia gitu sama aku, aku cuma oranglain. Apalagi sama Papanya sendiri,"

Julian mengangguk, keadaan macet parah karena jam pulang kantor.

Mereka akhirnya sampai sekolah Biru. Lana langsung marah - marah. Lebih galak daripada Julian.