XI

2K 269 7
                                    

"Kau sengaja melakukannya kan?!" Tanya Krystal tanpa basa-basi sembari memasuki kamar Kai tanpa permisi. Belakangan ini Kai memang jarang sekali berpergian ke luar negeri dan sedikit banyak itu cukup menganggunya melihat Kai yang selalu berada dirumah dan memaksanya untuk latihan bela diri atau menembak. Krystal berani bersumpah bahwa tangannya sudah kebas karena terlalu sering berlatih dengan Kai.

"Apa?" Krystal mendengus saat melihat pria itu hanya berbalut handuk dipinggangnya menandakan bahwa pria itu baru saja keluar dari kamar mandi. Pria itu pasti sengaja! Dasar gila!

"Kau sengaja mengulur-ulur waktu syuting filmku sehingga kau bisa memaksaku untuk latihan menembak! Apa sih yang ada di kepalamu?"

"Bisakah kau mengatakan sesuatu tanpa berteriak? Kemari" Tanpa sadar Krystal berjalan mendekat kearah Kai, berdiri didepannya sambil berkacak pinggang. Mengabaikan betapa sexynya Kai dengan rambut masih basah dan wangi sabun mahal yang benar-benar membuat pusing kepalanya.
Krystal dibuat terkejut saat dengan gerakan cepat Kai meraih kepalanya dan menariknya ke arah bibirnya, membuat Krystal sedikit berjinjit dan dengan tidak sopan mencium bibirnya dengan sedikit kasar. Entah karena efek wangi Kai atau memang ciuman hebat Kai, Krystal membalas singkat ciuman Kai sebelum akhirnya melepaskan cengkraman tangan Kai di kepalanya dan menyudahi ciuman itu.

"Apa kau juga harus mencengkram kepalaku seperti itu?! Kau mau membuat kepalaku kebas seperti yang kau lakukan pada lenganku?"

"Kau benar-benar sangat imut saat marah seperti itu. Bukan salahku begitu menginginkan untuk menciummu"

"Dasar brengsek!"

"Aku hanya brengsek padamu, sayang" Detik berikutnya Kai kembali merengkuh Krystal dan menciumnya. Kali ini lebih intens, menuntut sesuatu yang Krystal sendiri ragu dia akan menolaknya. Dasar hormon sialan!

-----

"Aku mencarimu kemana-mana" Hani bersedekap didepan kamar Krystal dan sedikit terkejut melihat penampilan berantakan Krystal pagi ini.

"Aku di kamar Kai"

"Oh ya?"

"Ya. Latihan menembak" Hani tertawa mendengar alasan konyol Krystal dan mengangguk-anggukan kepalanya. Lalu mengikuti Krystal ke dalam kamarnya.

"Latihan menembak di dalam kamar, Kai? Menarik"

"Jangan salah paham! Kami benar-benar latihan menembak!"

"Ya Tuhan Krystal, bisakah kau berhenti menjadi sangat imut? Aku bahkan tidak berpikir macam-macam. Memangnya kenapasih kalau kalian berdua bercinta?"

"Ya! Aku tidak bercinta dengannya"

"Baik-baik. Aku percaya" Krystal mendengus sebal melihat wajah tengil Hani yang seakan meledeknya dan bergegas masuk ke dalam kamar mandinya untuk mempersiapkan diri syuting filmnya yang sengaja Krystal yakin Kai tunda demi dirinya bisa belajar bela diri dan menggunakan senjata tajam.

----

"Kau terlihat sangat segar" Mark menyapa Kai yang berada di ruang makan hendak memakan rotinya.

"Memang biasanya tidak?"

"Tidak. Kenapa? Habis bercinta?" Tanya Mark santai sambil kembali memakan rotinya.

"Yap"

"Dengan Krystal?" Tanya Mark lagi tidak percaya.

"Kau pikir dengan siapa lagi, sialan"

"Wow"

"Yeah. Wow"

"Ngomong-ngomong aku sudah menangani pelatihan anggota baru di Kamboja dan sudah melaporkan hasilnya pada Suho. Kau tinggal kesana untuk melihat siapa yang hendak direkrut"

"Itu bukan tugasku. Wilayah itu milik Suho"

"Suho menyuruhku menyampaikan seperti itu padamu"

"Aku?"

"Ya"

"Dia tidak dipanggil oleh kakekku kan?"

"Tidak"

"Itu berarti dia masih menjadi ketua mafia wilayah Asia untuk clan Kim. Kenapa aku harus ikut campur dalam perekrutan anggota?"

"Aku tidak tahu. Mungkin dia hanya ingin meminta bantuanmu karna dia sedang fokus pada proses penyembuhan Sejong"

"Kau mau kemana?" Tanya Kai saat melihat Krystal melewati ruang makan, mengambil satu buah pisang dan hendak berjalan menjauh keluar rumah.

"Bekerja. Apa lagi?" Kai mengangguk-anggukan kepalanya dan kembali memakan rotinya, saat Krystal melihat hal tersebut dia tidak kuasa untuk mendengus dan melanjutkan langkahnya sebelum dirinya teringat sesuatu.

"Oh ya Kai, aku akan pulang telat nanti. Aku berencana untuk mengunjungi Sejong"

"Sendirian?"

"Apa bersama dua puluh orang bodyguard bisa disebut sendirian? Kalau iya, maka jawabannya adalah ya. Aku sendirian"

"Pulanglah terlebih dulu. Aku akan mengantarmu ke tempat Sejong"

"Tidak mau" dan dengan begitu Krystal berlalu begitu saja dari hadapan Kai membuat baik Kai dan Mark sama-sama terkejut akan sikap Krystal.

"Dia benar-benar sesuatu, kan?

MAFIA'S WOMANWhere stories live. Discover now