setia yang terluka

96 36 2
                                    

"Pernah mendoa kan tapi tak pernah terkabul kan
Pernah mengharap kan tapi tak pernah jadi kenyataan"

Di dalam hidup kita tau bahwa tidak semua yang kita harap kan sesuai dengan kenyataan karna kita sama-sama tau bahwa skenario hayalan tak seindah skenario tuhan,,kembali lagi aku terluka akan kata cinta yang telah ku bangun dengan rasa percaya dan telah ku terbangkan kelangit doa atas nama cinta
Aku ingin kembali bercerita tentang suatu hari di mana aku benar benar mengenal apa itu kecewa.luka yang tidak pernah aku bayangkan..luka yang harus ku bayar dengan tetes demi tetes air mata..apa kamu pernah tau itu?

"Ahmad adana fahri"
Ya, mengapa dia datang lagi tanpa permisi dan suatu ketika pergi tanpa kata-kata lagi layak nya seperti angin yang bertamu di leluasan angkasa, di hari pertemuan seluruh alumni,itulah sebab nya aku kembali melihat nya,entah mengapa hati ku juga mudah luluh,mudah memaafkan,tapi tidak akan pernah melupakan,,tiba tiba saja dia datang menghampiri ku yang sedang asyik berbagi cerita dengan teman-teman yang satu angkatan dengan ku

FLASH BACK

"Hai,,asyik banget tuh ceritanya dek"teman-teman ku yang mendengar itu pun langsung ambil jarak dari posisi ku duduk meluangkan tempat duduk untuk nya,apa mungkin dia telah mengahiri semua nya dengan kak zahra sehingga dia begitu berani datang kehadapan ku lagi, batin ku

"Hehhhh,"sementara aku hanya tersenyum palsu seolah-olah menandakan aku biasa saja saat fahri telah berada di hadapan ku

"Udah lama ya kita gak saling chatan apalagi ktemuan"lagi-lagi dia berbicara seolah-olah dunia milik berdua seperti nya dia tak menyadari aku sama sekali tidak suka dengan kehadiran nya.

"Hmm,,,iya"singkat.aku hanya mendehem dan membalas singkat karna aku malas berbicara dengan nya karna aku tau akhir-akhir nya dia akan mengungkit-ungkit masa lalu dan lagi-lagi aku akan luluh dengan 1000 alasan pergi, yang ku anggap masuk akal

"Kenapa sih dek,cuek banget??" Aku kaget bukan main sontak dia mengambil ponsel pinta ku yang sedari tadi ku pandang walau pun tidak ada notifikasi yang masuk

"Ehhh,,,"ucap ku tak terima di saat dia menarik paksa ponsel ku.

"Udah ada yang baru ya?yang lama jangan dilupain"seolah-olah perkataan nya membuat ku diam jujur setelah aku tak berpacaran dengan nya memang ada orang yang menggantikan posisi nya tapi sungguh beda dan aku akui memang fahri lah yang terindah.mungkin karna dia yang pertama ah entah lah

"Laelah dek,,,,malah lamun "mikirin kakak ya?kangen apa?"ucap nya yang membuat ku mati kutu seolah-olah perkataan nya telah berhasil menghipnotis ku,dan seperti nya dia sudah menjadi jenius yang bisa membaca fikiran ku

"Selama ini kemana aja?"ucap ku yang membuat nya terbelalak,dan tertawa membuat semua mata tertuju ke arah kami

"Cie,,,nyariin,"ucap nya seperti nya menetral kan jantung yang begitu tak menentu,
Gitu dong senyum..kan manis,ucap nya lagi-lagi membuat ku malu dan ingin rasa nya beranjak pergi namun tak sepantas untuk ku tinggali tiba-tiba adil datang menghampiri ku dan langsung mengambil alih tempat duduk tepat di samping kiri ku yang berhadapan dengan fahri,

"Ngapain lo bang,?"ucap adil sinis menatap fahri

"Gak ada.cuman kangen doang lihat muka nya si fatin ngambek,"ucap fahri yang benar-benar membuat pipi ku merah dan menutup muka,

"Ehhh...eh...ada pejuang rindu tuh,ucap ulya yang selalu tak terima melihat fahri berada di dekat ku..

"Weh..boncel.gak berubah ya masih aja ngak terima lihat gua bahagiain fatin"ucap fahri yang melihat ulya tengah berjalan menuju ke arah kami,

"Ngapai lo dil,ganguin orang berduan,?lo tau kan kalau yang ketiga adalah seytan,"ceplas ulya yang di balas gelak tawa oleh teman-teman ku yang berada di sekitar kami

"Gila lo ya?lo gak lihat apa kita ngomong gak cuma berdua,nih orang sekeliling lo anggap apa?"ucap fahri yang masih tidak terima,
Jujur..dari awal mula kisah cinta sampai detik ini yang nama ulya dan fahri tidak akan pernah akur di manapun dan kapan pun itu,muak jngan ditanya.namun begitulah kenyataan nya,.

"Ehh..tin.kok lo baik ya bisa maafin orang kayak fahri dan adil yang punya hoby sama,heran gua sama hati lo"ucap ulya yang membuat fahri tertunduk dan sebisa mungkin aku membali mncairkan suasana

"Hmmm...."apa sih....udah lah..kn udah lalu juga,ngapain di ingat,"ucap ku yang kembali memenangkan fahri dan adil pasti nya

"Btw lo sekarang kuliah di mana tin?"ucap fahri yang memastikan

"Hmm...fatin kuliah di UIN IB dan sekarang dia udah jadi penulis terkenal dan termuda di sumatera,"jelas ulya yang masih melihat fahri dengan sinis,

"Gmna sih lo ulya,perasaan fahri nanyain pasal ini sama fatin,bukan sama lo,"kali ini adil angkat bicara dan juga tak terima sahabat nya fahri di pojokin sedari tadi oleh ulya,

"Sut....udah....udah..deh..ngk brubah ya lo berdua,"ucap ku yang mulai muak dengan keadaan yang menjadi panas dan canggung ini,
Adil hanya diam melihat ku.ya jelas saja.setelah lulus pondok adil juga ikut kuliah dengan ku walau pun dengan jurusan yang berbeda

"Selamat ya tin,semoga sukses dan karya lo tambah banyak diminati,"ucap fahri yang berniat menjabat tangan ku,tapi malang tak dapat di tolak.seketika itu secepat kilat ulya langsung menepis tangan fahri,

"Ngak mukhrim,"ucap ulya lagi-lagi tak terima dengan suasana yang telah tercipta

"Biasa aj kali.manusiawi,"ucap adil yang kini terus-terusan ikut campur dengan perdebatan ini.bukan nya adil memisah kan.tapi malah bertambah memanaskan..saat ini pergi menarik tangan ulya dari keramaian itu  adalah cara terbaik untuk mengahiri perdebatan ini,ulya yang paham dengan isyarat mata ku pun hanya pasrah mengikuti ku dari belakang....
Dan sekarang tepat nya kami berada di mana tempat yang dulu kami jadikan sebagai wacana dan tempat vavorit untuk bercerita..

"Ulya...panggil ku lirih yang melihat nya sedang asik memandangi indah nya melihat candaan seluruh alumni pondok ku itu..ya.tepat pada lantai 3 asrama putri..

"Iya tin,"jawab sahabat ku itu dengan lembut,,

"Lo kenapa sih sampai segitu marah nya sama fahri dan adil,"?ucap ku memastikan walau pun aku yakin dan sudah tau pasti ulya tak akan mau menjawab tentang semua ini.

"Sekarang gini aja deh tin.,gua gak masalah dengan keputusan lo yang lebih memilih baikan sama mereka yang dulu nya pernah membuat lo terluka..eits...bukan pernah lagi.lebih tepat nya..'sering'gua gak masalah hanya saja gua kecewa dengan cara lo,"ucap ulya dengan penuh pengertian...

"Iya..faham..tapi,,,?,,,,"saat aku ingin melanjut kan pembicaraan tiba-tiba ponsel pinta ulya berbunyi nyaring dan seketika itu secepat mungkin kami berdua pun langsung turun ke bawah..karna acara akan di mulai yang dipimpin oleh mc m.fahradil ishaq lanjut dengan pembacaan ayat suci al qur'an dan kata sambutan dari sang abuya pimpinan lanjut dengan motivasi dan bimbingan dari ustadz tervavorits kami dulu,.tanpa ku sadari ternyata dari tadi fahri berada di samping kanan ku sembari memandang ke arah ku,

"Heh..ngapain tin bengong,"ucap ulya yang menepuk punggung ku dengan lembut,tapi walau pun itu jelas saja aku tetap terkejut

"Gpp sol,"ucap ku lirih yang langsung kembali memperhatikan bimbingan dari ustadz kiler kami dulu itu.
Entah mengapa ini semua terjadi?pertemuan tanpa di duga ini membuat ku kembali membuka album lama yang tlah ku tutup rapi.mengapa demikian dia datang lagi.?
Apa mungkin ini adalah misi nya yang kembali untuk meninggal kan sepenggal luka yang akan kembali ku balas dengan tetes demi tetes air mata?
Ya tuhan....
Semoga saja pertemuan ini menjadi awal dari kebahagiaan ku yang dulu pernah hilang..dan tidak hanya berakhir di lengkungan angan2

"""""》》》》》"""""""

JANAGAN LUPA VOTE DAN KRITIK CERITA AKU YA..
SEMOGA KALIAN SUKA.

SEBATAS PERNAHWhere stories live. Discover now