14

3K 213 21
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°
  

*Tiga bulan kemudian

Setelah melalui beberapa proses panjang, tibalah Aisyah di tahun penghujung sekolahnya. Baru saja ia melalui beberapa ujian yang salah satunya adalah UNBK. Kini ia hanya tinggal menunggu hasilnya.

Aisyah harap perjuangannya selama ini tidak sia sia, sebab ia sudah belajar mati-matian untuk mempersiapkan sederet rangkaian Ujian yang ada. Aisyah bahkan sempat disita ponselnya oleh Abinya saat ujian berlangsung.

Kemarin juga tepat tiga bulan Aisyah melakukan Ta'aruf dengan Ahkam kala itu. Hingga sekarang hubungan mereka masih baik-baik saja dan belum banyak yang tahu tentang hubungan mereka, hanya keluarga mereka dan teman-teman mereka yang tahu. Sementara itu, Ahkam belum punya niatan untuk membawa hubungannya dengan Aisyah ke langkah berikutnya selain Aisyah belum lulus, Ahkam juga belum sepenuhnya siap.

Hampir tiga bulan, Ahkam dan Aisyah tidak pernah bertemu lagi. Terakhir mereka bertemu adalah saat Aisyah menjenguk Ahkam di Probolinggo kala itu. Dan itu sudah lama sekali,  mereka hanya bisa berkomunikasi lewat ponsel mereka masing-masing.

Untuk mengisi waktu luangnya,  Aisyah yang memang hobi menjahit,  selalu rajin membantu Bibinya yang merupakan Adik dari Umminya di Butik. Adik Umminya atau yang kerap di sapa Bunda Fatimah memanglah seorang Desaigner sekaligus pemilik butik di Surabaya. Aisyah juga sepertinya tertarik bergelut di dunia desaign.  Sehingga ia seringkali membantu sekaligus belajar dengan Bundanya.

Seperti pagi ini, seusai sarapan Aisyah langsung bergegas ke Butik Bundanya. Karena pengumuman sasil nilai UN akan keluar bulan depan, jadi untuk mengisi waktu luang Aisyah akan membantu Bundanya. Sebab rencananya setelah lulus nanti,  Aisyah tidak akan langsung daftar Kuliah, ia akan bekerja dulu supaya ia bisa membiayai kuliahnya sendiri dan tidak membebani Orang tuanya.

Butik milik Bundanya tidak berada jauh dari rumahnya, jadi Aisyah hanya cukup berjalan kaki untuk sampai kesana. Kebetulan pula Rumah Umminya, Rumah Bundanya dan Rumah neneknya berada cukup berdekatan hanya berjarak 3 rumah.

"Assalamu'alaikum," sapa Aisyah saat memasuki Butik.

"Wa'alaikumsalam." sapa para pegawai Butik.

"Eh ngga sekolah kamu Nak?" tanya Bunda yang muncul dari dalam.

"Ngga Bun, pengumumannya masih lamam" ujar Aisyah sambil bersalaman dengan Bundanya.

"Yawis bantuin Bunda aja ya disini." ujar Bunda.

"Siap Bun." balas Aisyah.

"Oh iya Khayra mana Bun?" tanya Aisyah.

Khayra merupakan anak angkat Bundanya yang duduk di bangku kelas 1 Mts, sebab 3 tahun setelah menikah,  bunda di vonis mempunyai penyakit Kanker rahim hingga lama kelamaan Kankernya sudah stadium akhir,  hingga Dokter menyarankan untuk mengangkat Rahimnya maka dari itu Bunda tidak bisa mempunyai Anak dan mengangkat Khayra yang merupakan anak yatim piatu sebagai Anaknya.

"Belum pulang lah, kan masih Sekolah." jawab Bunda.

"Oh iya lupa Bun." Aisyah terkekeh.

Akhirnya Aisyah ikut membantu Bundanya dan dan salah satu pegawai Butik untuk merancang gaun pernikahan pesanan costumer Butik.

"Ini masangnya gini ya Nak," ujar Bunda sembari menunjukkannya ke Aisyah.

"Ohh iya Bun," Aisyah memperhatikan sambil mengangguk paham. Dan ikut mempraktekan seperti apa yang di tunjukkan Bundanya.

AisyahKu, Aku Cinta...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang