7. Mohon Bimbingannya!

509 72 2
                                    

Bruk!

"Aduh! Aww..." erang Minju yang telah berbaring telungkup di lantai sembari mengusap - usap kepalanya. Rupanya ia terjatuh dari dipan kayu besar. Merasa ia tidak mendapat perhatian dari orang yang diharapkan, ia segera merengek. "Hyewooon..! Bangun! Aku terjatuh dari dipan!" keluhnya seraya bangkit untuk melihat apakah orang yang ia harapkan menyadari keadaannya.

Sayangnya tidak.

Hyewon masih asyik mendengkur di balik selimutnya. Sama sekali tidak mengetahui Minju yang terjatuh karena berguling melebihi batas dipan. Secara tidak sadar saat tidur.

Dengan kesal Minju mengguncang tubuh Hyewon hingga gadis yang lebih tua darinya tersebut bangun.

"Astaga... ada apa lagi, sih?? Aku baru saja tertidur dua jam! Aku harus berangkat jam tujuh hari ini dan sekarang masih jam lima pagi!" gerutu Hyewon seraya melepas penutup mata tidurnya. Saat ia melihat Minju cemberut ke arahnya, ia hanya mengernyitkan dahi. "Ada apa dengan wajah cemberutmu itu?" tanyanya dengan heran.

"Aku terjatuh!" jawab Minju dengan kesal dan menunjuk dahinya yang serasa memerah.

Hyewon tertawa terbahak - bahak. "Kau terjatuh dan kau menyalahkanku karenanya??" tanya Hyewon di sela tawanya.

"Karena kau tidak mau bergeser! Aku tidak sadar bahwa aku berguling untuk terjun bebas ke atas lantai!" gerutu Minju.

Hyewon makin tergelak dan Minju hanya bisa semakin mengerucutkan kedua bibirnya dengan gemas. "Dengarkan aku, Mantan Nona Muda, siapa yang semalam nekat memaksaku untuk menggelar kasur lipatku di atas dipan kayu ini?"

Minju hanya menunduk, memperlihatkan kedua pipi gembulnya yang lucu. Tidak mau menjawab.

"Siapa yang semalam terus merengek agar kita berdua tidur di luar bersama karena di dalam terasa sangat panas? Siapa?" balas Hyewon lagi dengan santai. Ia kemudian kembali berbaring dan menarik selimutnya. "Sudah ayo tidur saja, nanti saat matahari semakin tinggi kau mengeluh padaku takkan bisa tidur lagi!" ajak Hyewon seraya menepuk - nepuk  bagian kasur Minju untuk berbaring di sampingnya.

Dengan agak malas dan terpaksa, Minju mulai merangkak naik ke atas dipan. Mencoba melanjutkan tidurnya lagi di halaman atap apartemen sewa Hyewon.

.

Minju merasa seseorang tengah mengguncang tubuhnya dengan tidak sabar.

"Minju! Ayo bangun! Hei, kita harus segera berangkat!"

Samar - samar Minju merasa mendengar suara Hyewon tengah memanggil namanya. Tidak bisakah gadis yang lebih tua darinya tersebut membiarkan Minju tidur lebih lama sedikit? Kedua matanya masih terasa berat untuk dibuka lagi. Terutama karena ia mulai bisa merasa nyaman tidur di atas dipan kayu yang dilapisi kasur lipat.

"Hei, Kim Minju!"

Tunggu dulu.

"Nona Muda, ayo banguun!"

Dipan kayu??

"Hei, Mantan Nona Mudaaa!!!" teriak Hyewon tepat di depan telinga kiri Minju.

Minju melompat kaget. "Astaga, iya aku bangun!" serunya ke arah Hyewon yang sudah tersenyum manis. Minju mengusap - usap telinga kirinya. "Ada apa, sih? Kenapa sudah berisik sekali??" omel Minju dalam balutan selimutnya.

"Bangun dan rapikan kasur lipatnya, lalu rapikan juga dirimu. Lima menit lagi kita berangkat," Hyewon menyodorkan jaket untuk Minju pakai.

"Berangkat ke mana??" tanya Minju terheran - heran.

Kedua alis Hyewon menyatu. "Apa kau belum tersadar sepenuhnya dari mimpimu??" tanyanya kembali.

Minju menggeleng.

Tuntunan Gaya Hidup Ala Kang HyewonWhere stories live. Discover now