(24)

13.6K 1.4K 81
                                    

"Kak!" Lirih gue membangunkan Kak Ken yang memang tertidur disebelah gue.

"Heumm, kenapa?" Gue menggeleng pelan dengan mata masih sama sayunya dengan Kak Ken sekarang.

Kak Ken menatap gue sekilas sebelum merentang tangannya dan membawa gue masuk dalam dekapannya, beberapa hari ini gue punya kebiasan baru, gak bisa tidur tanpa lengan Kak Ken.

"Good night." Kak Ken ngecup kening gue sekilas dan kembali terlelap bersama.

.
.
.

"Semangat sidangnya." Gue ngecup pipi Kak Ken sekilas dan nepuk lengannya pelan, Kak Ken sendiri keliatan kaget untuk sekilas memperhatikan kelakuan gue tapi ya gak papa, itu penyemangat dari gue.

"Kamu gak mau dateng?" Gue menggeleng cepat, gue gak mau dateng kalau cuma untuk narik perhatian orang-orang di kampus, gue gak perlu hadir kalau cuma untuk jadi bahan buliankan?

"Hidup itu gak sekacau drama." Ucap Kak Ken tersenyum setelah nyentil pelan kening gue.

Ya memang hidup gak sekacau drama, gak bakalan ada orang yang bakalan narik jilbab gue cuma karena gak suka ngeliat gue dateng ke sidang Kak Ken tapi gue tetap gak suka jadi bahan omongan orang atau bahkan sekedar jadi objek perhatian mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya memang hidup gak sekacau drama, gak bakalan ada orang yang bakalan narik jilbab gue cuma karena gak suka ngeliat gue dateng ke sidang Kak Ken tapi gue tetap gak suka jadi bahan omongan orang atau bahkan sekedar jadi objek perhatian mereka.

"Selesai sidang Kakak jemput kamu dirumah."

"Tapi Rian punya kelas."

"Kalau gitu Kakak nemuin kamu selesai sidang."

"Okey."

Belakangan gak cuma cara berpakaian Kak Ken yang berubah, sikapnya juga banyak berubah, lebih hangat dan lebih menunjukan perhatiannya ke gue, Kak Ken juga lebih sering menanggapi pertanyaan gue walaupun didepan orang lain masih setia dengan sikap dingin dan kakunya.

Selepas Kak Ken berangkat, gue juga mulai beberes buat ngampus, berangkatnya gue dianterin Mas Arya yang kebetulan punya waktu luang, masih belum di kasih izin naik bus atau taksi sendirian.

"Mas, apa Mas kenal sama yang namanya Reza?" Tanya gue to the point.

Mas Arya melirik gue sekilas dan kembali fokus dengan kemudinya, bukannya ngejawab, Mas Arya malah keliatan kaya lagi mikirin sesuatu.

"Mas, Rian nanya ini." Ulang gue, abis dicuekin.

"Rezadian Erlangga?" Tanya Mas Arya balik yang langsung gue iyakan.

"Mas kenal?"

"Anaknya Om Erlanggakan? Rekan bisnis Ayah." Jawab Mas Arya seadanya, gue malah ikut natap Mas Arya bingung, aneh banget.

"Hubungannya Kak Reza sama Rian apa?" Dan Mas Arya langsung memberhentikan mobilnya mendadak.

"Kenapa kamu nanya kaya gini? Inget ya Dek kamu udah punya Kendra." Dan Mas Arya marah.

Married with My Senior (END)Where stories live. Discover now