Tirramisu

630 103 10
                                    

Jinyoung's POV

Setelah mendapatkan izin untuk mendapatkan informasi management tokonya bambam. Aku jadi sering main kesana, melihat mereka bekerja sambil mengerjakan tugas.

Biar kaya anak gaul jaman sekarang, belajar sambil nongkrong di cafe alasannya biar bareng sama temen padahal WiFi di rumah lagi error hehe. But that's not me.

Aku meminum matcha latte-ku sambil mengetik skripsi di laptop. Sesekali Somi atau Yugyeom menemaniku atau mengangguk, tapi aku tidak marah sih justru tingkah mereka berdua membuatku tidak bosan karena seharian menatap ms word.

B'Chill jadi seperti rumah keduaku karena aku bisa ada disana 4 hari dalam seminggu. Aku sudah kenal semua pekerja disana. Bahkan aku kenal dengan keluarga Bambam. Hanya ada satu orang yang .. em ragu untuk mengenalnya.

Aku hanya tau sedikit tentangnya, ya.. si Chef Snowman itu. Selama aku disana ia jarang sekali terlihat keluar dari ruangannya. Ia hanya ke ruang foto, toilet lalu kembali lagi ke ruangannya. Seolah-olah ia membuat dinding jarak dengan semua orang disana.

Sama seperti saat ini, aku yang sedang mengambil dokumentasi di ruang foto terkaget-kaget dengan kehadiran si Snowman. Ia datang membawa beberapa kue coklat yang bisa aku bilang sangat lucu  dan indah bentuknya. Tapi saat dia tau jika aku hanya sendirian di dalam, ia langsung membalikan badannya dan membawa kue-kue itu pergi lagi.

"CK dasar aneh"

"Kenapa sih bambam betah sekali mempekerjakan dia di toko kue miliknya ? Orang antisosial begitu mana bisa kerja di tempat semenyenangkan ini. Harusnya dia kerja di kamar mayat saja !"

Tapi ternyata aku harus mengubah penilaianku terhadap sesuatu. Bahwa kita tidak bisa men-judge sesuatu hanya dari luarnya saja. Karena penampilan bisa menipu kan ?

Malam itu... Aku melihat chef Snowman keluar dari cafe Bambam. Ini belum waktunya ia pulang tapi ia sudah pergi..? Hm kemana?

Aku mengikuti kemana ia pergi. Yaitu sampai ke pemakaman. Mau apa dia kesini?

Ia terlihat berjalan menuju sebuah kuburan  dan duduk di dekatnya. Ia memandangi kuburan itu cukup lama sampai terdengar Isak tangis dari bibirnya.

Ternyata orang sedingin dia bisa menangis juga ?

"Ibu.. apa ibu baik-baik saja disana?" Ucapnya terbata-bata.

"Ini sudah lama kan kita tidak bertemu ? Aku disini baik-baik saja. Ibu tak perlu khawatir aku akan menjadi seperti apa yang ibu inginkan"

"Tapi.. aku menolak jika harus mengikuti jalannya"

"Aku akan menjadi terbaik... Dan membuat ibu bangga. Ibu lihat aku kan.."

Stak..

Sial aku tak sengaja menginjak batang ranting di tanah. Dia terlihat menolehku dan segera mengusap airmatanya.

"Siapa disana ?" Teriaknya. Jantungku berdegup kencang. Ah dia akan tahu jika aku mengikutinya. Aku meremas saku celanaku dan bersembunyi di balik tembok.

Keringat dingin mengalir deras di dahiku, padahal cuaca sedang agak dingin. Mencoba menahan nafas hingga rasanya sesak.

Dia berjalanan mendekat ke arahku, aku hanya bisa berdoa semoga dia tidak benar-benar menemukanku disini.

Saat ia berada di balik tembok tiba-tiba berjongkok dan seperti melihat sesuatu.

"Meoww" aku bernafas lega dan bisa sedikit mengistirahatkan jantungku.

"Hei little.. apa yang kau lakukan disini hm? Mana ibumu ? Apa kau tersesat ?" Tanya pria itu.

"Meowww" kucing kecil itu seperti mengiyakan. Chef dingin itu kemudian membawa anak kucing tadi pergi entah kemana. Mungkin ia membawanya pulang ?

Sudah lega karena tak melihat lagi sosoknya, aku mendekat kearah kuburan tadi. Apakah benar ini kuburan ibunya ?

RIP
Lim Hyelin
1969-2017

Ah jadi benar, ini adalah dimana ibunya di makamkan. Chef dingin itu terlihat sangat sedih. Sebenarnya apa yang terjadi dengan chef, ibu dan keinginannya.

Huh.. aku menatap batu nisan dan ikut berjongkok.

"Bibi.. tak perlu khawatir, anak bibi pasti akan menjadi apa yang bibi inginkan. Aku bisa menjamin itu"

"Bibi yang tenang disana ya.. saya pamit dulu" aku membungkuk lalu pergi.

Hari ini aku melihat rasa dingin, manis tapi juga pahitnya sisi kehidupan chef itu.

Hari ini aku melihat rasa dingin, manis tapi juga pahitnya sisi kehidupan chef itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asdfgk geje amat ini chapter... Tenang belum ke cerita inti. Inget ini buku tentang kue, chef dan jinyoung.

Jangan lupa cek work aku yang lain jugaa uwu 👄

Between Cupcake, My Chef and I (JJP)[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang