<< Cp.09 • Petunjuk di Proyektor •>>

1.4K 153 41
                                    

BRAK!

Yohan membanting keras pintu itu hingga tertutup rapat seperti semula. Tangannya bergerak cepat untuk menarik tumbukan meja rusak yang tergeletak diujung rooftop lalu menatanya tepat menghadang didepan pintu itu.

"Semoga aja, Zombie gila disana gak bisa ngedobrak pintu ini." Batinnya penuh harap.

Kini atensi Yohan tertuju pada empat orang yang terduduk dengan napas tersengal-sengal disana. Dan yang pertama Yohan hampiri adalah—Junho. Matanya menatap pergelangan kakinya yang memburu dan lebam.

"Gwenchana?"

"Aish, Harusnya Aku yang nanya apa punggungmu baik-baik saja? Minkyu-ya, kau juga gapapa?" Junho merasa bersalah.

"Pikirkan saja kakimu." Setelah Minkyu mengatakan itu, Junho memunduk. Minkyu dan Yohan tidak ingin ambil pusing. Toh, yang mereka lakukan adalah demi keselamatan bersama. Satu nyawa sangat penting untuk diselamatkan.

Setelah melihat raut wajah murung Junho, Eunsang lantas memukul pelan kepala lelaki itu sambil menggeram rendah.

"Kau ini nyusahin aja. Untung aja mereka berdua baik. Kalo nggak mungkin kau udah ditinggal!" Cibirnya.

Sedikit tersindir dengan kata-katanya, Junho hanya bisa menundukkan kepalanya lalu merutuki dirinya sendiri. Dirinya merasa tidak berguna sekarang. Menyusahkan orang lain, tentu adalah kegundahan yang menyesakkan dadanya.

"Yak!"

Yena yang melihat perlakuan Eunsang langsung membentaknya. Gadis itu berdiri dan memisahkan Eunsang dari Junho dengan mengusir nya untuk duduk menjauh. Dia melempar tatapan tajam pada Eunsang, "Jangan buat dia makin sakit, pabbo!"

Eunsang melempar serpihan daun kearahnya "Wae? Kau tak perlu cemas padanya, dia laki-laki—"

"Bukan itu!" Sela Yena. Kini Eunsang dan Junho saling tatap sebelum akhirnya melihat gadis itu tengah menggembungkan kedua pipinya.

"Lalu kenapa?" Tanya Eunsang lagi.

"Ntar Aku gak kuat ngegendong dia!" Ucapan aneh itu keluar dari mulut Yena. 

Yang lain terdiam. Bahkan Junho speechless dengan ucapan Yena barusan. Apa dia serius dengan ucapannya barusan? Bahkan setalah mendengar pemikiran realistis nya, tawa Yohan pecah seketika.

"Hahaha Choi Yena! Badan kurus mu itu bahkan gak akan kuat mengangkat kaki Junho. Gak usah sok kuat deh sampe pengen ngegendong dia juga." Cibirnya sinis.

Eunsang lantas ikut tertawa. Karena memang benar, Yena itu kurus, badannya kecil, mana kuat jika harus menggendong tubuh besar Junho?

Tak perlu ditanyakan betapa kesalnya Yena setelah ditertawakan oleh kedua makhluk menyebalkan itu. Rasanya ingin sekali dia melempar mereka berdua ke para zombie diluar sana.

"Stop! Stop!" Dengan cepat Minkyu membungkam kedua bibir lelaki itu untuk diam. "Aku dengar sesuatu." Bisiknya.

Matanya kini menatap horor pintu rooftop. Tangannya mulai menunjuk kearah sana, tepat di pintu yang kini sudah dihalangi banyak meja disana. Dia lantas berdiri dan perlahan mulai mendekat kearah sana.

Yena mengeryitkan dahinya bingung. "Minkyu mau ngapain?" Bisiknya pada Yohan.

Namun, Yohan hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak tau. Sedangkan Eunsang—dia membuntuti langkah Minkyu dari belakang.

Ditambah lagi, Junho bergerak gelisah seperti berusaha untuk berdiri. Yena yang duduk disebelahnya otomatis boleh keatas "Mau kemana? Kakimu lagi sakit—"

[2] [X1][X-ONE]; Zombie AttackWhere stories live. Discover now