PROLOG

37 11 0
                                    

NOW PLAYING : LET ME GO-HAILEE STEINFELD

###

Seorang laki-laki terlihat duduk di sebuah cafe. Hujan seolah menjadi musik baginya. Matanya menatap kosong air hujan yang turun semakin deras. Fisiknya memang di sini namun, pikirannya jauh mengawang ke masa lalunya.

"Dek, maaf cafenya sebentar lagi tutup."  Seorang pelayan cafe berusia sekitar 40 tahunan, menepuk pelan bahu laki-laki itu. Membuat si empunya tersadarkan, "Maaf, sekarang jam berapa bu?" bukannya bangkit berdiri, laki-laki itu malah menanyakan masa.

Pelayan cafe justru tersenyum dan memberikan sebuah payung. Mengusirnya secara halus.

"Nggak usah bu. Saya hanya bertanya, sekarang jam berapa ?" pelayan itu melihat jam tangannya sebentar.

"Jam sebelas lewat lima menit dek," laki-laki itu bergegas merapikan barang-barangnya, mengucapkan terima kasih dan berjalan santai menuju pintu keluar cafe yang selalu menjadi tempat lamunanya.

Laki-laki itu menimbang-nimbang,apakah lebih baik hujan-hujanan ditengah malam ataukah memesan kendaraan online untuk pulang?

Laki-laki itu memajukan kakinya selangkah, dengan cepat air hujan segera menimpa tubuhnya.

Ia tidak peduli akan tatapan orang-orang yang sedang berteduh−menunggu hujan reda−ia tidak peduli, banyak orang yang menuruhnya untuk berteduh sebentar saja. Ia tidak peduli, semenjak semuanya mengabur, namun gadis yang tiba-tiba mucul dihadapannya seolah peduli.  Membuatnya muak.

"Kak, jangan buat Tante Ely sama Om Destin khawatir."

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang