Rasanya kembali ke hari pertama kali aku melihatmu, rasanya hari itu menjadi kemarin. Kecewa karena menunggumu yang tak kunjung datang seperti menghilang dalam sekejap mata. Pagi ini matahari terasa tidak terlalu terik, seolah tertutup embun. Namun cukup terang untuk membuat bola matamu lebih indah, cokelat muda yang indah.
Semenjak pertemuan pertama yang berakhir dengan siksaan karena tak menemukanmu dengan cepat, aku hanya berharap kita akan bercakap secepatnya.Entah kau sadar atau tidak , tapi aku tahu jelas kau tidak sadar namun kini aku berseri kembali. Hadirmu sungguh luar biasa, senyummu menular padaku. Iya, aku sedang tersenyum.
YOU ARE READING
Embun Di Timur
RomanceDi timur aku menemukanmu, menemukanmu yang seperti embun. "Lari menujumu tidak pernah tidak mudah," aku selalu ingin mengatakan kalimat itu. Rasanya membanggakan. Namun, harus aku akui setiap aku mulai melangkah mendekatimu, bukan hanya sulit rasany...