Chapter 3: What the..?

97 10 2
                                    

"kau bukan park jiyeon yang kukenal, siapa kau?" chanyeol memegang bahu yeonji menatap yeoja itu lekat entah mengapa tiba-tiba saja perkataan jiyeon yang mengatakan memiliki saudara kembar terngiang ditelinganya begitu saja.

Yeonji yang ditatap seperti itu takut sekaligus panik, ia hanya bisa meremas ujung roknya kentara sekali kekhawatiran dari wajahnya berdoa dalam hati agar tuhan berkenan menolongnya.

"hei, kenapa kau menjadi tegang seperti itu? aku hanya bergurau.. tentu saja kau park jiyeon.. mana mungkin jiyeon ada dua!" kekeh chanyeol menampik semua kejanggalan itu.

Perkataan chanyeol selanjutnya membuat yeoja itu bernafas lega ternyata namja itu masih mengetahui dirinya sebagai jiyeon, yeonji menatap namja itu dan juga ikut tertawa.

"ji, mianhae masalah pagi tadi aku tidak bermaksud.." belum sempat namja itu melanjutkan ucapannya sebuah jari mungil mengunci rapat bibirnya.

"gwaenchana, aku sudah memaafkanmu." Jawab yeonji masih tersenyum, hampir saja chanyeol terlihat bodoh dihadapannya karena terus menatap yeoja itu tanpa berkedip namun buru-buru ia kembali memperbaiki posisi berdirinya.

Chanyeol dan yeonji kini tengah berjalan menuju kelas tampak namja itu masih memperhatikan yeoja disampingnya.

"sejak kapan kau mulai dekat dengan mingyu?" ucapnya memecah keheningan.

"ah, itu.. dia membantuku tadi dan aku pikir dia namja yang menyenangkan.." balas yeonji membuat chanyeol sekali lagi ingin membenturkan kepalanya.

"mwo? Apa aku tak salah dengar? Kau bahkan selalu menghindarinya setiap kali ia berusaha mendekatimu.. apa kepalamu kemarin terbentur sesuatu?" ucap chanyeol tak habis pikir.

"jinjja?" yeonji menatap bingung namun setelah itu ia kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan chanyeol dengan pertanyaan didalam benaknya.

"aku rasa benar, ada yang salah dengan kepalanya." Gumam chanyeol menatap punggung yeoja itu.

***

Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit lalu dan kini murid-murid SOPA high school telah berhamburan kesana kemari ada yang menghabiskan waktunya di kantin, lapangan basket, perpustakaan ada juga yang ke toilet hanya untuk sekedar tebar-tebar pesona. Tapi kali ini berbeda siswa-siswi tampak tengah mengerumuni papan mading, mereka rela berdesak-desakkan hanya untuk bisa melihat apa yang tertempel dipapan persegi itu.

"whoaa apa ini benar?" "itu oh sehun dan park yeonji kan?" "hahah aigoo.. yeonji memukul wajahnya? Hebat sekali dia berani melakukannya." "jarang sekali ada seorang gadis yang seperti itu aku rasa dia berhak mendapatkan penghargaan atas hal ini." Desas-desus para murid yang membuat sehun tanpa sengaja melewati mereka harus merasa terganggu namja itu memutuskan untuk melihat sendiri dan menerobos kerumunan itu.

"ah itu dia. Minggir-minggir.." merekapun menepi memberikan jalan untuk namja itu.

Dengan perasaan kesal sekaligus marah sehun meremas kertas dihadapannya yang sedari tadi menjadi bahan tontonan mereka. 'oh sehun siketua geng 'xoxo' dikalahkan dengan seorang gadis? Memalukan!'

Jiyeon baru saja akan keluar kelas namun tiba-tiba saja seseorang dari belakang menarik lengannya memaksa yeoja itu untuk mengikuti langkah namja didepannya setelah merasa cukup aman namja itu melepaskan lengan jiyeon menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"kau bukan yeonji kan? kau park jiyeon.." ujarnya menatap kedua manik yeoja itu.

"bicara apa kau? Tentu saja aku park yeonji." Seru jiyeon berusaha mengelak setelah itu ia memutuskan untuk pergi dari sana namun suara namja itu berhasil menghentikan langkahnya.

TwinsWhere stories live. Discover now