[28] Blushing

840 122 7
                                    


YOHAN POV



Gue baru aja dapet pesan dari bang Yuvin kalau Hana sepertinya ada masalah, karna saat dia pulang dari makan malam sama Hyunjin kemarin dia jadi lebih pendiem. Gue yang khawatir langsung nyamperin dia, gue loncat dari balkon kamar gue ke balkon kamarnya. Pintu balkon dia nggak dikunci, gue jadi bisa masuk dengan gampang.

Waktu gue sampai didalam kamarnya, gue liat dia lagi duduk dimeja belajarnya. Gue merhatiin dia dari belakang dengan diam, dia lagi mikirin apa? Kemudian gue denger dia menghela nafas berat lalu berdiri dari bangku. Dia berbalik dan terkejut setelah melihat gue disana.

"Astaga Yohan! Gue kira lo setan." ucapnya sedikit kesal, gue terkikik kecil lalu duduk dikasurnya.

"Tumbenan tadi nggak keluar? Biasanya kamu kan ngajak jogging? Aku nungguin loh tadi pagi" kata gue berbohong.

Dia natap gue nggak enak hati, lalu menyatukan telapak tangannya meminta maaf.

"Sorry, gue lupa dan tadi pagi gue juga kesiangan. Gue baru bangun jam sembilan."

Gue menggelengkan kepala dan meletakkan tangan didada gue pura-pura sakit hati.

"Ugh, tega sekali adinda mencampakkan baginda setelah mendapat tunangan. Apa adinda lupa siapa yang menemani adinda dari kecil? Yang selalu berbagi makanan dan mainan dengan adinda? Sungguh tega sekali adinda melupakan itu semua??" ucap gue dramatis sampai duduk dilantai dan pura-pura nangis.

"Yo please deh, lo kesambet apaan sih" Hana menatap gue datar dari atas kasur.

Gue bangun dari gelesotan dan duduk lagi di kasur.

"Yaelah, aku kan cuma mau bercanda, serius amat sih jadi orang."

"Gue lagi nggak mood bercanda. Lagian lo dari tadi bicara aku-kamu an mulu, sejak kapan lo ganti dari lo-gue ke aku-kamu??" gue tersenyum mendengar pertanyaannya.

"Biar kita jadi lebih deket aja, kan lebih enak pakai aku-kamu daripada lo-gue, iya kan? Emangnya k-kamu nggak suka ya? Kalau kamu keberatan kamu bisa tetep pakai lo-gue kalau ngomong sama aku."

"Suka"

"Hah?" gue menatapnya nggak ngerti.

"Aku suka"

Gue mengerjapkan mata dua kali, gue nggak salah denger kan? Dia setuju buat ganti panggilan lo-gue ke aku-kamu?

"Bagus deh, aku juga suka"

"Suka apa?"

"Suka kamu"

Hana menatap gue dengan terkejut, astaga lucu banget sampai bikin gue ketawa sendiri.

"l-lo-maksud aku kamu... S-suka.."

"Astaga lucu banget muka kamu! Bercanda elah!"

"Oh.. Bercanda y-ya? Hehe"





~~~~~~~~~~~





HANA POV


Gue seneng waktu Yohan bilang kalau dia mau ganti panggilan kita jadi aku-kamu, karna dari kecil gue sama yohan nggak pernah manggil satu sama lain aku-kamu an. Menurut gue ini bagus, mungkin awalnya agak aneh tapi gue yakin lama kelamaan juga pasti kebiasaan.

"Biar kita jadi lebih deket aja, kan lebih enak pakai aku-kamu daripada lo-gue, iya kan? Emangnya k-kamu nggak suka ya? Kalau kamu keberatan kamu bisa tetep pakai lo-gue kalau ngomong sama aku." ucapnya

Nggak! Sama sekali nggak keberatan, gue malah seneng.

"Suka" jawab gue cepat.

"Hah?" dia menatap gue bingung.

"Aku suka" ucap gue lagi memperjelas.

Dia mengerjapkan mata dua kali,lalu dia tersenyum kecil.
"Bagus deh, aku juga suka"

Sekarang giliran gue yang menatapnya kaget, "Suka apa?"

"Suka kamu" jawabnya, menatap gue dengan senyum manisnya.

Gue dibuat terkejut untuk kedua kalinya. Dia.. Dia suka sama gue? J-jadi selama ini.. C-cinta gue terbalaskan? Hah? Apa-apa gue mimpi?

"l-lo-maksud aku kamu... S-suka.."

"Astaga lucu banget muka kamu! Bercanda elah!"

Ya?

"Oh.. Bercanda y-ya? Hehe"

"Nggak aku nggak bercanda, aku emang suka sama kamu, kamu kan sahabat ku mana mungkin aku nggak suka sama kamu." dia ngerangkul gue dari samping.

Ya, pada akhirnya dia akan tetap melihat gue sebagai sahabatnya bukan sebagai wanita. Hana, lo terlalu berharap.

"Eh, mau jalan-jalan nggak?" tanyanya menarik gue ke realita.

"Jalan-jalan kemana?"

"Kata Wonjin ada pasar malem deket sini, mau kesana?"

Gue melebarkan mata senang, "Pasar malam!? Ayo ayo! Udah lama juga kita nggak kesana bareng."

Yohan mengangguk lalu bangun dari kasur, "Aku siap-siap dulu, kamu ganti baju aku tunggu ntar didepan."

Gue memberi tanda Ok ke dia, lalu Yohan keluar dari kamar gue dengan loncat lagi dari balkon, astaga padahalkan ada pintu disini.

Butuh 10 menit buat gue selesai siap-siap. Pas banget gue selesai Yohan ngechat gue bilang kalau dia udah ada didepan pager. Gue langsung turun kebawah dan liat mama, Lin Yi sama bang Yuvin lagi nonton tv diruang keluarga. Hyunjin mana ya? Apa udah tidur?

"Ma"

Bukan cuma mama tapi kedua cowo itu juga ikutan noleh.

"Mau kemana?" tanya Bang Yuvin setelah meneliti gue dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Pasar malem sama Yohan, nggak paa kan ma?"

Mama ngangguk sebagai jawaban, "Jangan malem-malem ya pulangnya."

"Siap ma"

Baru aja gue mau jalan Lin Yi bersuara, "Gue ikut!"

"Nggak! Lo dirumah aja temenin mama sama bang Yuvin! Gue nggak mau ngejagain anak dino!"

Lin Yi berniat protes tapi mulutnya udah dijejelin bang Yuvin martabak lebih dulu, gue ketawa ngeliatnya lalu berjalan cepat keluar rumah.

"Bye semuanya."

Gue ambil sepatu sendal gue dan bejalan membuka gerbang. Disana gue liat Yohan yang tersenyum melihat kedatangan gue. Gue langsung jadi salah tingkah dibuatnya.

"K-kenapa? Ada yang salah ya sama baju gue?"

Yohan ngedeketin gue dan makein helm dikepala gue.

"Nggak, cantik, seperti biasanya."

Sial, kenapa Yohan demen banget ngegombalin gue akhir-akhir ini.

"Udah ayo jalan, keburu kemaleman!" gue dorong dia kearah motornya, dia ketawa lalu naik kemotornya. Setelah gue udah diatas motornya, dia narik tangan gue buat ngelingkar diperutnya.

"Biar tuan putri ku yang cantik nggak jatuh entar."

Sial

Sial

Sial!

Bisa-bisa belum sampai pasar melem udah pingsan duluan gue kalau gini.






------

Hallo, lama tidak berjumpa ya hehe, ada yang kangen Yohana nggak??? Aku bawa mereka nih buat kalian, jadi jangan lupa vote dan komen yaa ♡

------

Koi No Yokan [🕒]Onde histórias criam vida. Descubra agora