5. Senang

30.2K 1.7K 8
                                    


Semua siswa di Drian Highschool memandangi Rion dengan kagum, saat dia memasuki lorong sekolah.

"Rion ganteng banget"

"Ini Rion kan"

"Dia harus jadi pacar gue"

"Nggak.. hanya gue yang layak jadi pacar dia"

Rion sangat risih mendengarnya dan diapun mempercepat langkahnya ke kelas.

Melihat Rion yang mempercepat langkahnya, Rea berusaha mensejajarkan langkah Rion. Namun dia tidak dapat menggapai tangannya karena langkah Rion yang sangat cepat. Padahal ada hal yang ingin Rea beritahu.

Mata Rion menangkap Irene yang berjalan mendekatinya. "Irene" seru Rion

"Pagi Kak Rion" sapa Irene sambil tersenyum lebar

"Pagi" balas Rion

"Aku kesini mau kasih ini ke kakak." Irene menyodorkan sekotak bekal ke Rion. "Aku tau kakak ada ekskul hari ini jadi aku ngasih ini ke kakak biar kakak makin semangat" ucap Irene

Rion mengambil pemberian Irene "Makasih buat bekalnya" ucap Rion

"Btw, sebentar lagi udah mau lonceng, aku masuk ke kelas dulu ya kak. Jangan lupa makan bekalnya. Bye kak." pamit Irene

"Iya." balas Rion

Mimpi apa dia dapat bekal dari Irene. Sebentar lagi dia yakin, Irene bakal jadi pacarnya.

Lagi senang-senangnya berkhayal, tiba-tiba saja Rion teringat dengan Kenan dan Reanka.

Mengingat mereka berdua membuat suasana hatinya yang tadi senang berubah menjadi buruk. Buru-buru Rion menyingkirkan orang-orang rendahan itu dari pikirannya.

Rion masuk ke kelas dengan raut wajah yang tersenyum.

Melihat Rion yang senyum-senyum sendiri, membuat teman-temannya bingung.

"Yon lo kenapa senyum-senyum sendiri ya." ucap Andra lalu menempelkan punggung tanganya ke dahi Rion

"Nggak panas kok"

"Nggak panas beneran." ucapnya lagi menyakinkan yang lain.

"Apaan sih lo!" kesal Rion menepis tangan Andra dari dahinya

Dimas melihat sekotak bekal di tangan Rion. Dia menyadari apa yang terjadi pada temannya itu hingga senyum-senyun sendiri.

"Gue tau!! Pasti lo baru dikasih itukan." Dimas menunjuk ke kotak bekal yang dipegang Rion. "Sama si ehmm...ehmm"  Dimas pura-pura membersihkan tenggorokannya yang gatal.

"Serius Yon" seru Andra antusias

"Diam lo semua." ketus Rion

〰️〰️〰️〰️〰️〰️

Sore harinya Rion ada ekskul. Alhasil Rea harus menunggunya karena sehabis ini Rion masih harus belajar.

Rea sedang menuju ke kantin untuk membeli air mineral buat Rion. Jangan salah paham bukannya dia mau mencari perhatian Rion, tetapi dia hanya kasihan melihat Rion yang kehausan. Rea menyadari kalau Rion tidak membawa air minum sama sekali.

"Nih buat kamu." ucap Rea sambil menyodorkan air mineralnya ke Rion

"Kamu mau apa nggak?" kesal Rean karena Rion tak kunjung mengambil air mineralnya.

"Iya.. iya" ucap Rion mengambil air mineralnya.

Setelah itu Rea berdiri dan beranjak pergi.

"lo mau ke mana?" tanya Rion

"Kamar mandi." balas Rea singkat

Saat dia berjalan ke kamar mandi tiba-tiba seseorang menariknya dan menghimpitnya ke dinding.

"Mau kamu apa?" ucap Rea dengan santai dan dingin

"Mau gue, lo bilangin Darion ba***at itu buat jauhin cewek gue." ucapnya yang tak lain tak bukan adalah Kenan.

"Bukan urusan aku. Dan asal kamu tahu, Rion itu bukan siapa-siapa aku." jelas Rea mencoba melepaskan dirinya dari himpitan cowok itu

"Jelas itu urusan lo, karena lo dekat sama diakan" cegah Kenan

Rea memutar bola matanya malas "Tetap bukan urusan aku!" ucap Rea mendorong tubuh cowok itu.

"Lo nggak tau siapa gue!!" teriaknya saat Rea sudah mulai menjauh.

"Kenapa lama banget sih lo??"tanya Rion

"Kamu udah siapkan, nanti keburu hujan" ucap Rea menghiraukan pertanyaan Rion

"Iya nggak usah bawel"

••••••••

"Ma... Rion pulang" seru Rion. Seperti biasa, Risa akan menyambut mereka berdua dengan ramah.

Tanpa berlama-lama mereka langsung masuk ke ruang belajar Rion. "Buku apa lagi yang harus gue baca?" tanya Rion

Rea meyodorkan buku tebal ke Rion. "Kalau ada yang nggak ngerti tanya." ucap Rea

"Hmm" jawab Rion singkat

Rion membaca buku itu dengan serius dan menanyakan hal-hal yang tidak dia mengerti kepada Rea.

"Udah ngerti semuanyakan? Besok ujian, kalau kamu dapat nilai rendah, aku bakal bilang ke mama kamu." ancam Rea

"Iya..iya. Awas aja lo bilang, hidup lo nggak bakal tenang kalau lo bilang ke nyokap gue." cela Rion

Rea menyusun semua buku-bukunya, sedangkan Rion hanya duduk sambil memainkan handphonenya.

"Cupu..cupu." tidak didengar oleh Reanka. Oleh karena itu Rion mencoba untu memanggil namanya.

"Cihh... Rea" panggil Rion sekali lagi

Dibalas deheman oleh Rea "Hmmm??"

"Cewek biasanya suka dikasih apa?" tanya Rion "Ohh.. iya gue lupa lo itu kan cuman cewek jadi-jadian" ucap Rion langsung tanpa memberikan Rean kesempatan untuk berbicara

Rea hanya menghiraukan cercaan Rion. Hal itu tidak mempengaruhinya sama sekali.

"Dua hari lagi ada camping lo ikut?" tanya Rion

"Nggak"

"Lo harus ikut!" seru Rion

"Nggak mau"

"Nanti gue jemput. Lo pokoknya harus ikut!! Awas aja lo." paksa Rion

••••••••••••••

Tbc.....

Hostium (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang