[9] Der Feind || Minsung

⸙͎ Marah?

╭────────────

╰─➛✎﹏ | Der Feind

.°• ੈ♡₊˚•.

Minho menyeruput Kopi malamnya dalam diam .

Ia menatap jam yang menggantung di atas dinding

22:09

"Bangsat"

Tidak pernah ia sekesal ini sebelumnya melihat waktu

Ia menatap ponselnya untuk yang kesekian .

Tidak ada kabar dari jisung , terakhir lelaki tupai itu mengabarinya pukul tujuh malam

Jisung bilang ia harus mengerjakan beberapa tugas di kantor .

Persetan

Minho khawatir . .. sangat

CKLEK--

Matanya tertuju pada pintu yang terbuka .

Jisung melepas sepatu dan menggantung jaketnya lalu berjalan masuk

"Ho ..lo belom tidur ?"

Diam . minho hanya menatap kekasihnya itu dalam diam

Jisung merasa ada yang tidak beres lalu ia menatap kekasihnya yang juga menatapnya

"Kenapa ?"

"Lo ga liat ini jam berapa ? Ngerjain apa sih sampe lo bisa pulang semalem ini?"

Jisung menghelah nafas . sudah ia duga akan seperti ini

"Maaf , gue juga ga tau kalo bakal selarut ini ."

Minho menggeleng kecil . matanya tidak lepas menatap jisung yang sedang menyimpan tas nya

"Bisa ga sih lo ga usah nurutin mark--"

"Mark ? "

Jisung menoleh dengan raut kelelahan bercampur bingung

"Ho denger ya . ka mark ga ada urusannya sama gue , dia cuma di tugasin manggil gue doang setelah itu dia pergi---"

"--lo kan tau kalo gue masuk universitas D9 lewat jalur undangan . otomatis apa yang gue terima di sana jelas beda sama lo . gue harus terima ini itu biar bisa pertahanin posisi gue di universitas itu"

Minho berdiri dari duduknya karena jisung yang kini menatapnya tajam .

"Lo tanggung jawab gue di sini jisung . lo pulang semalem ini emang menurut lo ga bahaya ? Lo di tinggal di sini , di apartment gue otomatis lo tanggung jawab gue"

Jisung menarik nafasnya denga perlahan , ia tidak ingin semakin tersulut emosi lebih jauh

"Oke maafin gue minho "