THREE

6.9K 176 4
                                    

Di sisi lain seorang pria yang baru saja keluar dari kamarnya

"Ma pa?"
"Heey sayang"

Pria itu berjalan menuju kulkas untuk mengambil minum lalu menuju ke arah orang tuanya

"Mama kemana aja sih? Tadi nyuruh aku buru-buru pulang, tapi sampe rumah malah gak ada"
"Dari rumah temen mama, lagian kamu sih lama"
"Gak lama orang aku langsung pulang mamanya aja gak sabaran"
"Hmm damian"
"Hmm"

Damian heran melihat kedua orang tuanya seperti ada yang mau di bicarakan tapi ragu

"Kenapa sih ma? Pa?"
"Gini dam papa sama mama sepakat buat jodohin kamu sama temen papa"

Damian yang sedang minum langsung  tersedak karena kaget mendengar ucapan orang tuanya

Ohok
Ohok

"Papa becanda ya?"
"Enggak dam ini serius, lagian kamu sih gak nikah-nikah"
"Ya gak gini juga kali ma. Ya aku pasti nikah tapi nanti"
"Nanti kapan? Nunggu sampe mama mati baru kamu nikah"
"Mama apansih"
"Mama sama papa itu gak muda lagi, mama pengen cepet-cepet nimang cucu"
"Ma tapi aku.."
"Gak ada tapi-tapian kalo kamu gak mau jangan harap mama anggap kamu anak lagi"

Setelah mengatakan itu risa pergi dari meja makan sedangkan adhitama hanya diam menggelengkan kepalanya

"Argggh"

Damian mengacak rambutnya frustasi  damian benar-benar bingung harus apa yang di lakukannya

Keesokan paginya damian sudah dengan setelan kerjanya. Namun ada yang beda kali ini, mamanya hanya diam tidak secerewet biasanya dan selesai sarapan mamanya pergi tanpa melirik damian

"Pa mama masih marah ya"
"Ya menurut kamu aja"
"Aah shit, kenapa jadi gini sih"
"Kamu ngomong sama mama kamu dulu sana, papa kerja dulu"

Adhitama meninggalkan anaknya. Sedangkan damian naik lagi ke atas kamar mamanya untuk bicara dengan mamanya

Tok
Tok

"Ma damian masuk"

Damian melihata mamanya yang sedang menonton tv tanpa melirik ke arahnya

"Ma maafin damian, mama boleh deh marahin damian tapi jangan diem gini lah ma"
"...."

Wanita paruh baya itu masih tidak bergeming sedikit pun bahkan melirik pun tidak. Damian menghembuskan nafasnya berat

"Fine. Aku mau di jodohin"
"Serius?"

Ucap risa antusias dengan senyum yang mengembang di wajahnya membuat damian lega

"Iya, yang penting mama gak diemin aku lagi"
"Janji dulu sama mama kalo kamu gak bakal batalin ini lagi"
"I promise"
"Thanks my dear"
"Yaudah aku mau ke kantor dulu"
"Iya nanti kamu pulang cepet ya, mau ngajak kamu ketemu calon istri"
"Hmm"

Damian keluar dari kamar orang tuanya. Lalu menjalankan mobilnya ke gedung besar milik keluarganya. Semua orang menatap damian dengan hormat dan kagum

"Ada jadwal penting hari ini?"
"Enggak hari ini lo free"

Damian masuk ke dalam ruangannya dan merebahkan dirinya dan sekretarisnya ikut duduk di sampingnya

"Lo kenapa sih?"
"Gue di jodohin"
"Terus?"
"Ya gue harus nerima"
"Lah tumben biasanya juga lo nolak"
"Nyokap ngancem bakal gak nganggep anak, dan tadi pagi dia diemin gue"
"Hahahha trik yang bagus tuh tante risa"
"Mel mending lo diem"
"Lagian udah umur segini masih aja jomblo"
"Taudeh yang udah nikah"

Takdir Manusia (COMPLETED) Where stories live. Discover now