BERAWAL Dari OSIS DAN PRAMUKA

175 28 2
                                    


Disini saya akan menceritakan masa putih biru saya, sebelum saya bercerita saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Dewi Shinta Kumalasari salah satu siswi yang suka berorganisasi. Awalnya saya hanya mencoba coba untuk mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), ternyata saya terpilih dalam kepengurusan itu.
Dari puluhan siswa kelas 7 yang terpilih hanya 8 orang saja. 5 orang putra dan 3 orang putri, yaitu saya, Ghina, dan Firda. Awal dari organisasi ini saya tidak begitu akrab dengan Ghina dan Firda. Kalau dengan Firda karena kita beda kelas dan jarang banget kumpul sedangkan kalau sama Ghina dia itu anaknya cuek bangett dan agak susah dideketin.
Bulan demi bulan berlalu dan pada saat bulan februari ada perkemahan sabtu minggu dan pemilihan Dewan Penggalang, nah kami bertiga meskipun tidak begitu akrab juga sering ngomongin pengen kepilih menjadi Dewan Penggalang ini. Namun saat perkemahan kami pun juga terpilih menjadi Dewan Penggalang juga ditambah Lia. Seiring dengan berjalan nya waktu kami berempat pun mulai akrab. Bulan demi bulan berlalu dan masa kenaikan kelas pun tiba, kami pun naik kelas 8.
Saya memasuki kelas 8c yang disini juga ada Lia, namun teman sebangku saya yaitu Yuniar, sebenarnya saya sama Yuniar sudah kenal dari kelas 7 namun tidak begitu akrab. Namun semenjak kami sebangku kami pun saling terbuka antara satu sama lain.
Pada saat istirahat saya, Ghina, Lia, dan Yuniar sering kumpul dan saling bercerita apa yang kami alami, kami juga semakin akrab karena organisasi baik OSIS maupun DeGa. Disaat kelas 8 ini juga ada pergantian kepengurusan OSIS, disini kami OSIS yang kelas 8 menjadi kandidat namun yang terpilih sebagai ketua OSIS diantara kami adalah Ghina. Namun di pramuka juga ada pergantian pengurus dan saya disini juga terpilih sebagai pratama putri.
Saat kami sudah memasuki kelas 9 kami pun berpisah kelas hanya saya dan Ghina yang sekelas, awalnya gengsi sih mau sok akrab namun akhirnya saya nyapa Ghina "Eh ghin kita sekelas ya."
"Eh iya kok bisa yaa?" ujar Ghina
Lalu saya duduk dengan Balqis dan Ghina duduk dengan Putri, selang beberapa hari tugas kelompok pun melanda kelas 9 yang sebentar lagi akan menghadapi Hujan Nasional Berstandart Komputer. Saya dan Balqis pun kebingungan untuk mencari anggota kelompok. Namun Ghina bertolah toleh lalu mengatakan "Shin kamu sama siapa kelompoknya?"
"Gatau masih belum nemu kelompok" jawabku pada Ghina
"Sama aku dah ya kelompoknya" Ghina memberi tawaran kepadaku
"Okee deh" jawabku
Tugas kelompok pertama kami disini membuat makalah berbagai macam bunga dan cara perkembangbiakannya.
"Gimana kalo kita kerja kelompok dirumah Firda aja kan disana banyak tanaman nya" tanya Ghina kepada ketiga temannya
"Aku ikut ajaa dah " jawab Balqis dengan pasrah
"Okee kita kumpul jam 2 dirumah Firda ya" usul putri
"Iya deh" sahutku kepada mereka.
Lalu kami pun berkumpul dirumah Firda jam 2 dan membagi semua tugas agar cepat terselesaikan. Setelah tugas selesai kami pun pulang dan mengumpulkan tugas kebesokan hari setelah kerja kelompok.
Usai beberapa hari ada panggilan untuk pengurus Dewan Penggalang bahwasannya akan ada lomba Kapolres Cup tingkat SMP/Sederajat se-kabupaten Probolinggo mendengar ada lomba ini semua pengurus segera mempersiapkan diri untuk memenangkan lomba ini agar bisa membawa nama baik sekolahh. Semua pengurus yang mengikuti acara ini rela tidak mengikuti pelajaran selama 3 minggu, wahh kebayangkan ketinggalan pelajaran seperti apa terlebih kami sudah kelas 9. Namun, ada beberapa yang kelas 7 dan 8.
Setelah hari yang dinanti nanti datang kami semua telah siap menghadapi musuh di medan perang. Lalu di perjalanan saya berkata "Ghin, kira kira memang ndak ya? Aku takutt"
"Yakin dah shin usaha dak akan menghianati hasil, kalau kamu sudah berusaha banyak hasilnya dak akan mengecewakan percaya dah ayo semangat pastii bisaa" ujar Ghina menguatkanku
"Iya bismillah dah ya bisa menang, kasian ke pak gatot aku kalau ndak menang" ujarku dengan ragu ragu
"Iya ayo berdoa biar dikasih kelancaran" sahutnya kembali sambil meneteskan air matanyaa
Setelah kami sampai di medan perang kami pun berusaha mengikuti semua acara yang disediakan panitia dengan sebaik mungkin, salah satu acara akhir yaitu penjelajahan sejauh 9km disini kesabaran kami di uji, hampir semua anggota marah marah karena capek namun meskipun marah satu sama lain mereka juga menguatkan satu sama lain "ayo eh kuat sedikit lagi nyampe dah" Ghina menguatkan kami semua yang kelelahan. Tantangan demi tantangan pun selesai kami lewati dan saat pengumuman pun kami menjadi Regu terbaik pertama senangnya udah gak kebayang kayak apa la yah. Ada yang nangis ada yang sampek sujud macem macem deh. Lalu saya berkata dalam hati " Alhamdulillah kerja keras saya dan anak anak nggak sia sia, dan kami juga berhasil membawa nama baik sekolah"
Namun beberapa hari setelah selesai dari kegiatan itu ada Kegiatan karnaval tingkat kecamatan, nahh disini pengurus OSIS ditugaskan untuk menjadi pembawa banner sementara di pramuka juga harus mengeluarkan perwakilan 1 regu. Disini saya merasa bingung harus mengutamakan OSIS terlebih dahulu atau Pramuka. Di OSIS saya juga termasuk pengurus inti sedangkan di Pramuka saya sebagai Pratama. Lalu, saya berkata "Ghin aku ikut Pramuka dah ya? "
"Loh kok enak? Terus kamu mau ninggalin tanggung jawabmu di OSIS?" jawab Ghina
"Bukan gitu maksudnya, nanti yang di OSIS tak carikan penggantinya aku" ujar ku kepada Ghina
" Yah dak bisa gitu, pokoknya kamu sama aku tetep di OSIS" sahutnya kembali
"Tapi coba kamu pikir aku sebagai Pratama masak aku ndak dampingin anak anak" aku terus membela diri
"Iya juga ya, iya dah carikan pengganti 2 aku mau ikut pramuka juga" ujarnya sambil menundukkan kepalanya
"Okee deh siap" aku menjawab
Setelah beberapa waktu kegiatan karnaval akhirnya ada pengumuman dari kecamatan bahwasannya sekolah kami mendapat juara 4. Saya, Ghina, anak anak OSIS dan anak Pramuka pun turut bersuka cita.
Masihh banyakkk kegiatan Pramuka dan OSIS yang saya lakukan dengan Ghina hingga pada suatu hari Ghina mengeluh kepada saya " Aku capek shin, aku pengen purna" keluhnya
"Iya sama cape yah kegiatan ini selesai satunya datang lagi" keluhku juga
Selang beberapa bulan Kami pun Purna dari Organisasi untuk memfokuskan diri untuk menghadapi UNBK. Ternyata dari banyaknya kegiatan yang saya dan Ghina ikuti itu membuat kami terbuka akan segalanya tentang apa yang kami alami.
Di akhir semester ada acara Rekreasi kelas 9 ke Pulau Dewata Bali nah disini kami menyiapkan segala perlengkapan yang kami perlukan. Saya duduk dengan Lia dan Ghina duduk dengan Yuniar. Saat kami pergi Tour ke Bali inilah menjadi moment yang tidak bisa kami lupakan semuanya terasa Indah dengan hadirnya sosok sahabat yang bisa mengerti kita, seusai pulang dari Bali liburan pun datang dan kami semua hanya bisa berkomunikasi lewat Via WhatsApp.
Di liburan ini saya sama Ghina pengen nyobain Mi seblak yang lagi viral viralnya jadi makanan kuliner anak anak probolinggo. Suatu malam di ngechat saya "Ayo shin katanya mau ke seblak?"
"Mayoda kapan? Aku sudah ijin tadi mau nyeblak gitu" sahutku
"Besok dah, pengen sekali aku dah" bujuknya kepadaku
"Oke dah jadikan" jawabku
Kebesokan harinya saya pun langsung berangkat kerumah Ghina diperjalanan saya melihat warung yang menjual seblak di Bulang tutup sesampai dirumah Ghina saya berkata "Seblak bulang tutup Ghin? Gimana da?" tanyaku
"Woh gimana ini dah? Aku pengen sekali shin" jawabnya
"Mayoda ke Kraksaan ada seblak disana kata Rani" (temen beda sekolahku) ujarku kembali
"Iya mayodah yah. Ajak Lia lagi dah biar enak" sahutnya kembali
"Iya mayo jemput Lia dah" aku pun bergegas
Setelah itu kamipun bergegas kerumah Lia dan langsung berangkat ke Kraksaan sebelum itu saya menjemput Rani di Pajarakan. Sesampai di Seblak kami langsung memesan tetapi pesanan kami datangnya hampir 1 jam an
"Kok lama seblak nya" tanya Lia
"Gini memang kalau hari libur rame jadinya lama" jawab Rani yang sudah biasa membeli seblak disini
Setelah pesanan datang kamipun langsung menyantapnya dengan lahap:v setalah semuanya selesai makan kami pun pulangg.
Awal masuk semester 2 pun tiba disini kami siswa kelas 9 sudah mulai bimbel dan pulangnya sore jadi saya dan Ghina sudah agak jarang keluar bareng. Namun setelah beberapa bulan saya mendapat berita bahwasannya akan ada lomba Olimpiade MIPA IPS di SMAN 1 PROBOLINGGO, saya segera memberitahu berita ini pada Ghina lalu dia berkata "Ayo dah Shin ikut, siapa tau ada rejeki bisa menang terus bisa sekolah sana"
"Iya mayoda daftar sendiri dah yah. Kapan mau berangkat ini? Tanya ku
"Iya dah jumat dah kan enak pulangnya agak siang sudah nya jumatan itu langsung berangkat dah" jawabnya
"Langsung budhal" sahutku
Setelah sholat jumat pun kami langsung berangkat menaiki angkutan umum setelah sampai di tujuan hujan begitu deras sementara kami masih menunggu panitia pendaftaran datang. Namun setelah panitia datang kami langsung mendaftarkan diri dan segera pulang karena cuacanya mendung. Kami pun berjalan menuju luar sekolah, diluar kami tidak segera menemukan angkutan untuk pulang. Lalu saya berkata "mana angkutan ini mek dak ada?"
"Iya itu salah malem dah yah, mayo jalan dulu dah shin siapa tau sebentar lagi ada angkutan" jawabnya sambil menenangkan saya yang mulai kesal
"Iyadah mayo, keng kayak gembel kalau jalan Ghin" keluhku lagi
"Woh manja ini ayoda" jawabnya dengan nada sedikit tinggi
Diperjalanan tiba tiba ada mobil lewat begitu cepat sehingga saya pun kecipratan air hujan:) dan saya merasa sangat kesal lalu berkata "Kan aku sudah bilang jangan jalan koh habis dah basah aku"
"Yah kan dak tau kalau mau kenak kecipratan mobil gini" jawabnya
"Yah iya seh" sahutku dengan kesal
"Itu dah ada angkutan mayoda naik jangan meng ngremenfg tok" dia juga ikut kesal. Lalu kami pun pulang.
Beberapa minggu kemudian lomba itupun tiba saya diantar oleh Ibu dan Ghina juga diantar oleh mamanya namun pulangnya kami tetap bersama yaitu naik angkutan umum. Saat Olimpiade dimulai saya dan Ghina pisah ruangan. Sayamengerjakan sebaik mungkin soal soal yang cukup menguras tenaga berpikir saya:v
Setelah 2 jam berlalu waktu pun habis, saya dan Ghina pun antusias menunggu hasil pengumuman. Namun hasil pengumuman itu kurang memuaskan salah satu dari kami tidak ada yang masuk babak semi final:) akhirnya kami pun pulang dengan rasa sedikit kecewa. Tetapi Ghina berkata "Dak papa dak menang Shin, berarti bukan rejekinya sini." ucapnya dengan tegas
"Iya mungkin dilain kesempatan bisa" ucapku sambil menguatkan kembali
"Ayo pulang dah! Naik angkutan apa dah kalau pulang" tanyanya
"Angkutan G kalau ndak ada angkutan D" jawabku
"Itu dari barat ada angkutan D" ujarnya kembali
"Woh ndak cari yang angkutan G aja, kalau angkutan D yah agak jauh dari Randu pangger turunnya kata ibuk" aku menyolot kemauan Ghina
"Ayo dah beh biar cepet pulang! Aku capee dah:) " paksanya kepadaku
"Terserah dah" jawabku dengan nada tinggi
"Pak turun di Randu Pangger yah" tegasku kepada sopir angkut
"Iya dek" jawab sopir itu
Diperjalanan kami pun tertidur tetapi ketika sudah hampir sampai Randu Pangger kami terbangun dan sopirpun membawa kami keluar dari jalur tengah. Aku pun mulai tidak tenang pikiran lalu berkata "Beh Ghin kok kesini?"
"Biar dah mungkin sopirnya mau kemana gitu sek" sahutnya
Beberapa saat kemudian aku gelisah lagi dan mengatakan " Beh Ghin mek kesini?" tanyaku kembali
"Shin kamu ndak inget katanya pak Ja'far? Jawabnya
"Iyaa ingett" nadaku mulai kesal
"Yasudah diem. Apa kata sopirnya dah, kamu dak usah komen" sahutnya dengan tersenyum
Kemudian beberapa saat aku mengroweh lagi "Aih kayaknya tambah jauh ini Ghin?"
"Iya deh kayaknya gimana dah? Dia mulai kebingungan
Lalu sopir itu pun berhenti dan mengatakan "turun dah dek"
"Beh dimana ini pak?" geramku
"Di Mangun Harjo" jawab sopir
"Mek bisa ada disini Shin? " Ghina pun mulai cemas
"Kan tadi aku sudah bilang ke kamu dak didengerin" aku semakin kesal
"Loh mau turun dimana dek?" tanya sopir itu
"Di Randu pangger pak tadi kan saya sudah bilang di depan SMA" sahutku dengan nada begitu kesal
"Beh gini dah dek naik Angkutan G" jawab sopir itu
"Iyadah makasih" sahutku yang masih kesal
"Gimana ini dah shin?  takut aku" Ghina terus merengek rengek padaku
"Iya sama aku juga takut, diem dah jangan merengek teros" jawabku dengan nada tinggi
Setelah beberapa saat ada bus lewat namun sopir tadi berkata"naik bus dah dek enakan" tawar nya kepada kami
"Ndak dah dak mau naik bus mau naik angkutan G aja dah nanti nyasar lagi pas kayak tadi" tolak Ghina dengan mentah
Lalu beberapa saat pun ada angkutan G kami pun segera memberhentikan angkutan itu lalu pulang.
Setelah dari kegiatan itu kami sudah mulai sibuk dengan Try Out, Simulasi UNBK, Ujian Praktek, UASBN, dan UNBK. Saat menjelang UNBK kami semua siswa kelas 9 telah mempersiapkan siri untuk menghadapi UNBK.
Tak terasa UNBK pun telah selesai kami sudah bisa bernafas lega dan semua berharap agar dapat lulus dengan nilai yang memuaskan.
Lalu Ghina mendekat padaku dan bercakap " sebentar kelas 9 cuma ya, sekarang selesai UN dah tinggal nunggu perpisahan sama kelulusan" ucapnya dengan nada lembut
"Iya sebentar cuma. SMA sebentar lagi sudah" sahutku dengan nada sendu
Beberapa minggu kemudian perpisahan pun tiba. Iya perpisahan moment yang sangat tidak diinginkan kehadirannya dimana kami harus berpisah dan tidak bisa berkumpul seperti biasanya lagi. Namun di moment perpisahan ini ada juga yang membuat saya dan Ghina senang yaitu masuk The Best Ten.
Setelah perpisahan kami pun libur semester dan jarang bertemu palingan cuma berkomunikasi lewat Via WhatsApp. Dan beberapa hari pun ada pengumuman di WhatsApp bahwa lulusan ada pada tanggal 29 Mei.
Pada saat hari pengumuman kelulusan alhamdulillah semuanya lulus dan semenjak saat itu saya dan Ghina jarang bertemu, sehingga pada suatu saat ketika itu berkunjung ke rumah dan ngobrol ngobrol dirumah
"Shin aku gajadi sekolah di Gending" ucapnya
"Beh kenapa? Mau sekolah dimana pas?" tanyaku pada Ghina
"Sama mama suruh di Genggong aku biar dapet ilmu agama juga" jawabnya dengan bijak
"Beh iya dah ghin, kalau memang itu keputusanmu. Dan semoga keputusan itu jadi jalan terbaik untukmu" jawabku
"Iya aamiin. Dan 1 lagi sebelum aku pulang inget pesanku yah" katanya dengan suara lembut
" apa apa?" tanya ku dengan penasaran
"Nanti kalau kamu sudah ndak bareng sama aku jangan terlalu percaya sama orang shin, mereka itu bukan mau bantu kamu tapi cuma mau tau tentang kamu" jawabnya lagi dengan begitu bijak
"Iya ghin iyaa, kamu juga hati hati disana yah. Semoga bisa betah dan bisa lulus 2 tahun" ujarku
"Iya aamiin aku pulang dulu dah yah. Assalamualaikum" sembari keluar dari rumahku
"Iya waalaikumsalam" jawabku

Sekarang kami hanya berkomunikasi melalui via Wa dan itupun di hari hari tertentu saja seperti hari jumat dan minggu, karena hanya pada hari itu santri dapat dijenguk oleh orang tuanya 
Jika Ghina pulang dari sekolahnya dia selalu main kerumah dan menceritakan semua yang dia alami di sekolah barunya. Terkadang aku yang mengeluh padanya "daenak SMA Ghin lebih enak SMP" keluhku
"Bukannya da enak shin, itu karena kamu belum moveon aja dari SMP coba dah kamu nikmati masa SMA nya pasti enak" dia menguatkan ku
"Iya juga seh" jawabku dengan ragu
"Kamu masih enak jam tidurnya agak normal, lah aku? Cuma 3 jam aja" nasehatnya padaku lagi
"Iya iya terkadang memang aku kurang bersyukur:)" sahutku kembali
Dari kisah yang saya alami disini saya belajar bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, karena dulu saya dan Ghina sepertinya tidak mungkin untuk disatukan tetapi apa akhirnya kami pernah sedekat nadi dan meskipun sekarang tidak sedekat seperti dulu lagi.
Terkadang sampai sekarang pun saya masih tidak bisa moveon sepenuhnya dari kenangan masa putih biru karena sekarang tidak mudah menemukan mana yang benar benar teman yang selalu asa dan mana teman yang cuma ingin tahu tentang kepribadian saya saja.

Karya: DewiShinta_05
Jangan lupa follow dan vote yahhh
Fb : Dewi Shinta
Ig : dewishintaa_01

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BERAWAL Dari OSIS DAN PRAMUKAWhere stories live. Discover now