19. Ribut

6.2K 908 94
                                    

Familie

Tomorrow x Together

+
×
+

Walaupun sudah END, tolong hargai dengan meninggalkan VOMMENT!!


Soobin langsung keluar dari mobilnya ketika mendengar suara ribut di dalam rumah. Ia meninggalkan mobilnya dan berlari ke dalam.

Ketika sampai di ruang keluarga, ia melihat Beomgyu terlentang tak berdaya di lantai dengan Yeonjun yang di atasnya menarik kerah Beomgyu dan tentu saja dengan wajah babak belur.

   "BERUBAH, BEOM! TERIMA KENYATAANNYA, BANGSAT!!"

   "GUA GA BAKAL TERIMA! GUA GA BAKAL SUDI!!"

   "KITA GA BAKAL NGELUPAIN LU! LU ADEK KANDUNG GUA DAN LU PRIORITAS GUA!"

   "PRIORITAS LU BILANG? LU BAHKAN MILIH NGABISIN WAKTU BARENG BOCAH BRENGSEK ITU DARIPADA GUA!"

   "JAGA MULUT LU, CHOI BEOMGYU!"

BUAGH

Yeonjun memukul wajah Beomgyu lagi hingga darah keluar dari mulut Beomgyu.

   "Abang stop!" teriak Soobin melerai Yeonjun dan Beomgyu. Ia berhasil memisahkan mereka. Yeonjun berdiri dan mengusap darah di mukanya, sementara Beomgyu memegang sudut bibirnya yang sobek.

   "MINGGIR!! MINGGUR LU, BIN! BAJINGAN ITU HARUS GUA KASIH PELAJARAN!"

   "Abang udah... Please...,"

   "APA? LU MAU HAJAR GUA SAMPAI MAMPUS? AYO SINI! ARGGGHH!" Beomgyu langsung memegang sudut bibirnya yang sangat perih.

   "Udah, Beom!"

Soobin menggigit bibir bawahnya. Mati-matian ia menahan air matanya. Sumpah demi apapun ia tak pernah melihat Yeonjun dan Beomgyu bertengkar. Namun pada hari ini, mereka pertama kali bertengkar dan langsung main tangan. Soobin syok melihatnya.

   "Gua kecewa sama lu, Beom. Lu adek gua... Lu adek manis gua dan kenapa lu berubah jadi orang yang ga gua kenal?! Dimana Beomgyu gua yang ngerti setiap keadaan gua?" Yeonjun menatap sengit Beomgyu yang sekarang duduk dibantu Soobin.

   "Mereka di kondisi yang sama persis kek kita dulu, Beom... Mereka ga punya siapa-siapa lagi... Please jangan egois," ucap Yeonjun.

   "Mereka yatim piatu. Mereka ga punya apapun selain bibi mereka yang suka nyiksa mereka. Kita? Kita masih punya mama sama papa yang baik... Kita punya Soobin. Dimana hati nurani lu? Mereka setahun lebih muda dari lu. Seharusnya lu lebih ngerti apa yang mereka rasain,"

Beomgyu mendecih. Soobin hanya diam. Mereka bertiga diam. Hanya suara tangis dari Taehyun dan Hueningkai yang terdengar.

   "Lu boleh benci mereka. Lu boleh benci mereka semau lu sampai lu puas. Tapi gua mohon sama lu... Gua mohon jangan sakiti mereka lebih dari ini," ujar Yeonjun lalu pergi keluar rumah.

Soobin menatap Yeonjun yang menghilang di balik pintu dan tak lama kemudian terdengar suara mobil sport favorit Yeonjun pergi meninggalkan rumah. Soobin menatap Beomgyu dan menggendong adiknya itu ke kamar untuk mengobati lukanya. Tentu Beomgyu kalah telak dan itu pun sudah terlihat dari fisik mereka.

Ia mendudukkan Beomgyu di kasur kamar lalu keluar sebentar melihat si kembar.

   "Adek...," panggil Soobin dan si kembar menengadahkan kepala mereka melihat Soobin berdiri di depan.

FAMILIE | txt ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang