Memories

5.6K 522 12
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Terdapat 3 orang pemuda di dalam sebuah rumah pohon yang tak jauh dari pekarangan rumah. Mereka bertiga bergulung selimut tebal yang mereka ambil dari kamar si pemilik rumah di depan rumah pohon itu. Pemuda yang lebih kecil berada di tengah, sementara pemuda yang lebih besar berada di sampingnya dan memeluknya erat.

Malam ini istimewa karena beberapa jam lagi tahun akan berganti. Lembaran baru akan segera dibuka dan lembaran lama akan disimpan dan diabadikan dalam kenangan. Kini ketiganya menatap langit-langit kayu yang meruncing keluar. Pikiran mereka melayang jauh pada setiap moment yang telah terjadi selama setahun ini. Dan ketiganya menghela napas berat. Benar-benar tahun terburuk dalam kehidupan mereka.

"Kalian tau? Aku memikirkan kita saat sebelum comeback. Dimana kita seperti orang pengangguran yang tidak tau harus berbuat apa? Beruntunglah Harvey hyung datang dan mengajak kolaborasi. Dan beruntung juga media Puff mau membuatkan kita acara sendiri. Hah... aku merindukan masa-masa itu."

Pemuda mungil itu menyelesaikan ceritanya dengan senyuman dan menatap dua pasang mata yang kini tengah menatapnya intens. Hingga salah satu pemuda ikut menatap langit-langit kayu di atasnya.

"Aku juga merindukan moment itu. Terlebih lagi banyak yang terjadi sebelumnya. Yang kita lakukan hanya ikut perintah dari atasan dan mengerjakannya sebaik mungkin."

Sementara itu, pemuda bersurai merah muda ikut menimbrung.

"Memangnya apa yang bisa kita lakukan? Mencoba lepas dari semua ini sama saja dengan membiarkan orang tua kita kecewa."

Kemudian hening melanda. Pikiran mereka kembali melayang-layang. Mendengar kata "orang tua" dan "kecewa" adalah kata-kata yang kramat bagi mereka. Tujuan dari semua ini adalah satu, membuat orang tua mereka bangga terhadap prestasi mereka sendiri

Cukup lama waktu keheningan itu berlalu, hingga saatnya si mungil berbicara kembali.

"Kenangan apa yang menurut kalian terindah setahun ini?"

Mata bening itu kembali menatap wajah tampan dari kedua orang yang berada di sisi kanan dan kiri nya ini. Dilihatnya jika kedua orang tersebut tengah berpikir dan mencari moment yang sangat mereka sukai selama setahun ini.

"Kenangan terindahku saat kita memenangkan piala pertama berkat comeback kita sendiri. Setidaknya itu membuktikan juga kita bisa berdiri tanpa bantuan Mark hyung lagi. Walau pun begitu tetap saja aku merindukan formasi Dream yang sebelumnya. Dimana kita bertujuh satu panggung dan dalam satu unit tengah menyanyikan lagu favorit Cizeuni."

Pemuda itu tersenyum saat ia mengingat kembali kenangan saat dia baru saja kembali dari pemulihan cidera yang dia alami 2 tahun lalu. Dia merindukan itu semua. Cidera nya membuatnya memiliki waktu yang begitu sedikit untuk merasakan formasi utuh di unitnya.

Just NorenminWhere stories live. Discover now